Anggota Dewan Eksekutif Asosiasi SepakBola Ghana (GFA) George Amoakoh memercayai laporan tentang penggunaan ‘black magic’, yang dikenal sebagai 'juju', telah menghambat upayanya untuk merayu pemain Ghana di luar negeri mewakili the Black Stars.
Pelatih baru dari juara Afrika empat kali, CK Akonnor, berusaha untuk memperluas kumpulan bakat nasional dengan berisikan pemain keturunan Ghana di luar negeri, setelah mengidentifikasi striker Arsenal Eddie Nketiah dan bek Brighton & Hove Albion Tariq Lamptey yang juga masuk dalam daftar target.
Ghana tidak lagi mengangkat trofi sejak 1982, dan mereka telah ditolak oleh sebagian besar pemain Ghana di luar negeri ketika diminta untuk mengganti kewarganegaraan.
“Ada banyak persepsi tentang bagaimana pemain Ghana memainkan sepakbola,” kata Amoakoh kepada Nhyira FM. “Ada kecenderungan destruktif dalam permainan sepakbola mereka, karena mereka dengan sengaja ingin melukai Anda dan mengakhiri karier Anda.
“Kemudian muncul spekulasi tak berujung yang biasa, terutama tentang pemain Ghana yang menggunakan 'juju' untuk bermain sepakbola.
“Bahkan [pemain di diaspora] yang dibesarkan di sini dan pergi ke Eropa untuk bermain di sana, kebanyakan dari mereka, karena 'juju', tidak ingin bermain untuk Ghana.
"Ini adalah masalah yang sangat besar yang kami coba uraikan dan perbaiki."
Ghana telah melakukan kontak dengan Nketiah dan Lamptey, keduanya lahir dari orang tua Ghana di Inggris dan saat ini merupakan pemain internasional untuk negara kelahiran mereka.
Pada Senin pekan ini, nama terakhir menjadi berita utama lewat penampilan bagusnya untuk Brighton dalam pertandingan pembuka Liga Primer 2020/21 melawan Chelsea.
“Faktanya, ketika saya menonton [Lamptey] di TV, hal pertama yang saya lakukan adalah memanggil beberapa orang dan jelas dia akan menjadi pemain yang bagus untuk tim nasional kita, the Black Stars,” tambah Amoakoh.
“Tidak akan mudah [untuk membuatnya pindah tim nasional]. Departemen tim nasional melakukan upaya serius untuk membuat orang tua dan putranya setuju bermain untuk Ghana.
“Tapi itu tidak akan mudah. Saya tidak ingin terdengar seperti tidak mungkin, tetapi itu tidak akan mudah.
“Sebagian besar pemain [Ghana] lahir di Eropa, jika Anda ingin membujuk mereka untuk datang dan bermain untuk Ghana, itu sangat sulit. Mereka kebanyakan bercita-cita bermain untuk negara kelahiran atau negara tuan rumah. Bahkan orang tua mereka tidak memilih anak-anak mereka bermain untuk Ghana."
