Hampir semua pihak bersepakat, Harry Maguire tengah dalam form yang sangat buruk bersama Manchester United sejauh musim ini bergulir. Ajaibnya, dia masih tetap mendapatkan panggilan untuk membela timnas Inggris.
Mulanya, fans The Three Lions yakin betul, Maguire akan ditepikan oleh manajer Gareth Southgate menimbang penampilan amburadulnya belakangan ini.
Akan tetapi, tak dinyana, sang juru taktik bersikeras dengan pendiriannya untuk tetap memanggil mantan defender Leicester City tersebut. Alasannya sangat sederhana, kapten The Red Devils itu tak pernah mengecewakannya.
Beberapa waktu lalu, Southgate menyampaikan pembelaannya mengenai seleksi Maguire ketimbang memilih bek-bek lainnya yang sedang dalam kondisi prima.
"Tak pernah sedikit pun terlinatas di pikiran untuk tidak memilih Harry Maguire di skuad ini," tegas Southgate.
"Dia merupakan bagian kunci dari starting XI yang membawa kami ke semi-final Piala Dunia [2018] dan final Kejuaraan Eropa [Juli tahun lalu]," tambahnya.
Getty"Anda harus melihat siapa pemain-pemain terbaik kami dan inti dari tim ini, dan dia berada di tim ini. Tidak ada keraguan di kepala saya bahwa dia adalah salah satu bek terbaik dan performanya dalam pengertian itu hanya sementara," jelas Southgate.
"Harry sekarang memiliki lebih dari 40 caps, performer paling konsisten bagi kami dan juga melewati musim dingin. Semoga, dia bisa melanjutkan performa itu bersama kami," tandasnya.
Setiap manajer memang sah-sah saja memiliki pemain favoritnya sendiri. Bisa dimaklumi pula kenapa Maguire dapat dengan mudah mendapatkan kembali panggilan timnas untuk dua laga berikutnya Inggris.
Namun di saat yang sama, bakal terasa sangat tidak adil bila melihat penampilan Fikayo Tomori bersama AC Milan belakangan ini.
Mantan defender Chelsea ini sukses menghidupkam kembali kariernya bersama Rossoneri dan cara dia bermain untuk klub Serie A Italia itu sepanjang musim ini, rasanya tidak ada alasan untuk tidak memanggilnya masuk dalam skuad timnas.
Getty ImagesTerlebih, dua laga berikutnya Inggris ini adalah laga uji coba, yang sebetulnya jadi kesempatan yang sangat bagus bagi Southgate untuk mengistirahatkan Maguire dan membiarkan dia mengosongkan beban-beban di kepalanya akhir-akhir ini.
Tomori, 24 tahun, jadi bagian integral di lini belakang skuad Stefano Pioli sepanjang musim ini, di mana dia telah mencatatkan 23 penampilan di Serie A.
Hebatnya, Tomori juga jadi bagian fundamental dari keberhasilan Milan yang saat ini memuncaki klasemen sementara dengan keunggulan tiga poin dari Napoli selaku runner-up, dan mencipta gap enam angka dari sang jawara bertahan sekaligus rival abadi Inter Milan.
Di seberang sana, Maguire justru berada dalam tekanan hebat karena serangkaian ulahnya yang membuat Man United gagal membuka kesempatan untuk memenangkan gelar juara musim ini, termasuk kegagalan di Liga Champions.
Kini, dia berada di skuad Inggris alih-alih beristirahat. Artinya, sekali lagi, dia akan mendapatkan pengawasan dari fans. Syukur-syukur kalau dia berhasil bangkit di laga kontra Swiss dan Pantai Gading nanti.
(C)Getty imagesNamun jika yang terjadi sebaliknya, lengkap sudah penderitaan Maguire dan dia akan dicap sebagai bek mahal yang tak berguna, baik di level klub maupun timnas.
Southgate tentu menghargai perjuangan Maguire, tetapi idealnya, bahkan bijaksananya, dia seharusnya diberi ruang untuk menenangkan diri dalam beberapa waktu ke depan, mumpung ajang domestik pun sedang libur.
Semestinya, jeda internasional kali ini juga jadi kesempatan bagus buat Southgate untuk menguji kapabilitas pemain-pemain mudanya, termasuk Tomori yang seharusnya mengisi peran Maguire saat ini.
"Ada begitu banyak pemain bagus di posisi saya. Tentu, saya tidak punya hak untuk berada di skuad itu. Setiap pemain punya mimpi bermain di Piala Dunia. Jadi, dengan mata saya ini tertuju pada ajang itu di akhir musim, saya tahu satu-satunya cara untuk bisa mencapai sana adalah dengan bermain bagus untuk Milan," begitu sikap rendah hati Tomori menanggapi pengabaian dirinya dari skuad Inggris.
