Ben Brereton Chile

Dari Football Manager Sampai Bintangi Iklan Pepsi: Bagaimana Eks Akademi Manchester United Ben Brereton Jadi Idola Baru Chile

Jika Anda menonton saluran televisi Chile pada pekan ini dan membaca surat kabar di Santiago, semuanya akan membahas satu nama setelah La Roja meraih kemenangan penting 2-0 atas Paraguay dalam lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2022.

Itu bukan Alexis Sanchez, Arturo Vidal – atau bahkan Claudio Bravo, yang mengemas clean sheet lagi di pentas internasional.

Pahlawannya justru adalah Ben Brereton, pemain 22 tahun yang lahir di Stoke, Inggris dan memperkuat klub Divisi Championship Blackburn Rovers.

Artikel dilanjutkan di bawah ini

Sang penyerang powerful, yang bisa memperkuat Chile dari garis keturunan sang ibu, membawa negara barunya dalam gegap gempita seusai mengemas gol internasional keduanya hanya dari tujuh penampilan awal pada Senin (11/10) kemarin.

“Itu adalah momen spesial,” kata Brereton seusai laga. “Jika ibu dan ayah saya ada di sana, saya yakin mereka akan tersenyum. Itu adalah momen yang menyenangkan dan brilian mengingat itu adalah kali pertama saya memperkuat Chile di depan stadion yang penuh.”

Jadi, bagaimana penyerang asal Stoke itu, yang sempat memperkuat Inggris di level junior dan tidak bisa berbahasa Spanyol, berakhir dengan membela Chile dan tampil bersama generasi emas mereka?

Yang pasti ini ada sangkut pautnya dengan mantan kepala perekrutan internasional Arsenal Francis Cagigao.

Brereton yang lahir di Stoke-on-Trent pada 1999 memulai kariernya bersama Manchester United sebelum kemudian hengkang ke Nottingham Forest, di mana ia mengukir debut profesional pada Januari 2017.

Dia bertahan di City Groun selama satu tahun sebelum merapat ke Blackburn secara pinjaman – sebuah langkah yang kemudian dijadikan permanen pada 2019 di angka £7 juta.

Selama periode itu, ia dikontak oleh Federasi Sepakbola Chile, yang menyadari bahwa ibu Brereton berasal dari sana dan itu ada kaitannya dengan sebuah kampanye yang dilayangkan seorang suporter yang menyadari sang penyerang tersedia untuk Chile hasil dari bermain di Football Manager.

Percakapan awal membuka jalannya memperkuat juara Copa America 2015 itu, namun prosesnya dipercepat oleh Direktur Sepakbola Nasional Chile Francis Cagigao, yang pernah menjabat kepala perekrutan Arsenal, pada Januari lalu.

Ben Brereton Chile

“Ketika saya bergabung, kami lantas mulai menganalisis tiap pemain, baik mereka yang bermain di luar negeri dan di liga nasional di Chile,” kata Cagigao. “Saya mulai mengamati setiap pertandingan yang dimainkan Ben, membuat laporan dan analisis. Itu kemudian membawa percakapan dengan si pemain, agennya, jadi kami bisa memastikan bahwa dia ingin bermain untuk kami.

“Ketika kami melakukan itu semua, masalahnya tinggal berbicara dengan pelatih tim utama, untuk membahas soal Ben. Seketika kami yakin akan memanggilnya, kemudian tinggal yang bersangkutan bergabung dengan kami.”

Pemeriksaan paspor harus dilakukan, dengan Federasi Sepakbola Chile mengandalkan Ben Corbyn, putra dari mantan pemimpin partai buruh Jeremy, guna memastikan prosesnya berjalan lancar.

Corbyn, yang ibunya juga berasal dari Chile, memiliki rekan di jajaran La Roja dan sebelumnya pernah menawarkan bantuan untuk mendaftarkan pemain yang berbasis di Britania Raya.

Jadi, dialah yang melakukan banyak pekerjaan sebelum terbang bersama Brereton ke kedutaan besar Chile di London demi mengatasi masalah paspor.

Di saat semuanya tuntas, penyerang Blackburn itu lantas menerima panggilan pertamanya pada Mei dan terbang ke Santiago jelang turnamen Copa America.

“Itu adalah sebuah kebanggaan,” kata Brereton saat itu. “Chile adalah tim hebat untuk diperkuat dan ibu serta kakek saya, serta semua keluarga, merasa sangat bangga. Itu sangat spesial buat mereka. Mereka semua menangis ketika mengetahuinya. Ini sangat menarik dan mereka sangat bangga pada saya dan saya tak sabar untuk bermain.”

Brereton, yang menyandang nama Brereton Diaz saat memperkuat Chile, mengukir debutnya sebagai pemain pengganti melawan Argentina di laga pembuka babak grup Copa America dan tampil cukup baik untuk jadi starter di laga berikutnya kontra Bolivia.

Itu adalah kesempatan yang dia maksimalkan, mencetak gol kemenangan di sepuluh menit pertama. Sang penyerang – yang menyanyikan lagu ‘Wonderwall’ bersama Cagigao di sesi perkenalannya di hadapan skuad Chile – kemudian bermain lima kali selama ajang Copa, termasuk babak perempat-final melawan Brasil.

Sejak itu, dia menahbiskan diri jadi favorit suporter dan bahkan jadi bintang iklan Pepsi di Chile, sebagaimana level kepopulerannya meningkat seusai turnamen.

Dan pada pekan ini popularitasnya meningkat lebih jauh ketika mencetak gol pembuka Chile dalam kemenangan krusial 2-0 melawan Paraguay di babak kualifikasi Piala Dunia 2022.

Setelah kalah 2-0 di Peru pada Jumat sebelumnya, tim arahan Martin Lasarte membutuhkan kemenangan untuk menjaga asa lolos ke turnamen tahun depan di Qatar dan mendapati kesulitan untuk menembus lini belakang Paraguay sebelum Brereton memecah kebuntuan di menit ke-22.

Itu adalah gol penting dan salah satu yang membuat penyerang Blackburn itu semakin dielu-elukan sebagai pahlawan di negara adopsinya.

“Tentu saja, ada banyak omongan soal Ben di sini dan dia pantas mendapatkannya,” kata Cagigao. “Itu bukan hanya soal golnya, itu juga etos kerjanya, rasa laparnya, keinginannya untuk berjuang demi tim. Semua orang di Chile mengaguminya karena dia begitu rendah hati dan ingin bertarung.

“Dia menjelma jadi idola, namun dia tahu bahwa di sepakbola semuanya bisa berubah dengan sangat cepat dan dia akan terus berusaha membumi.”

Kemenangan melawan Paraguay membuat Chile berada di urutan kedelapan di babak kualifikasi zona Amerika Selatan. Tim peringkat empat besar akan lolos otomatis sedangkan tim peringkat kelima – posisi yang saat ini dihuni Kolombia – bakal meramaikan play-off inter-konfederasi demi memperebutkan satu tiket ke Piala Dunia.

Chile bakal menjamu Venezuela pada Jumat (15/10) pagi WIB dengan tertinggal lima poin dari Kolombia, jadi ini adalah pertandingan lain yang wajib dimenangkan dan Brereton akan sekali lagi menjadi tumpuan negaranya.

“Jika kalian melihat Ben sekarang, dia bukan cuma sudah mengitegrasikan diri sebagai pemain Chile, namun dia mendapatkan respek penuh dari fans, media dan yang terpenting dari pelatih dan staf teknik serta rekan setimnya,” lanjut Cagigao.

“Mereka adalah pemain dengan nama besar seperti Vidal, Bravo, Sanchez, dan [Gary] Medel. Jadi, itu adalah hal besar baginya untuk berjalan ke ruang ganti tersebut. Namun pada akhirnya, jika Anda adalah pesepakbola, itu tergantung pada apakah Anda bisa membuktikan diri di lapangan dan dia sukses melakukannya.

“Dia memberi Chile opsi yang tidak dipunya mereka dan itulah yang kami inginkan ketika saya bekerja di sini.”

Iklan