Benarkah pemain-pemain bintang mulai memandang Arsenal bukan sebagai destinasi terbaik untuk peningkatan karier?
Alih-alih belanja pemain top, The Gunners justru melakukan perjudian besar dengan melepas salah satu pemain paling berpengaruh dalam beberapa musim ke belakang.
Kepergian eks kapten Pierre-Emerick Aubameyang di hari tenggat transfer ke Barcelona menyisakan pemandangan aneh di lingkup Arsenal.
Mereka membersihkan geladak tanpa membawa pengganti tunggal yang sepadan. Lantas, kekuatan seperti apa yang sedang mereka bangun di tengah inkonsisten yang sebetulnya masih lekat dengan laju skuad Mikel Arteta di Liga Primer Inggris musim ini?
Tak main-main, Aubameyang jadi pemain keenam di tim utama yang meninggalkan Arsenal baik secara permanen maupun peminjaman, menyusul kepergian Ainsley Maitland-Niles, Folarin Balogun, Sead Kolasinac, Pablo Mari dan Calum Chambers.
Memang, hengkangnya Aubameyang, bila dilihat dari perspektif bisnis, cukup masuk akal. Mantan pentolan Borussia Dortmund itu telah kehilangan posisinya di tim utama sejak ban kapten dia dicopot akibat isu kedisiplinan, Desember lalu.
Transfer gratisnya ke Barcelona, jika dikalkulasi, menyelamatkan anggaran gaji Arsenal mencapai £25 juta.
Akan tetapi, pertanyaan besar kemudian muncul. Siapa yang lantas bakal jadi juru gedor Arsenal mengingat barisan striker tim yang ada saat ini terbilang majal untuk urusan jebol-menjebol gawang? Siapa yang akan jadi tulang punggung di lini depan tim mengarungi paruh kedua musim?
Dengan demikian, barikade penyerang Arsenal tinggal menyisakan Alexandre Lacazette dan Eddie Nketiah. Percaya tidak percaya, di antara keduanya, baru menceploskan tiga gol di ajang Liga Primer edisi 2021/22.
Arsenal sejatinya sudah berusaha keras untuk mendatangkan mesin gol Fiorentina yang tengah naik daun, Dusan Vlahovic. Malang, bintang Serbia itu malah lebih kesengsem mengenakan seragam Juventus.
Bukan hanya Vlahovic, Arsenal juga gagal mendaratkan sosok yang sempat disebut-sebut alternatif seperti striker Real Sociedad Alexsander Isak.
Praktis, seiring jendela transfer paruh kedua musim resmi ditutup, laskar ujung tombak Arsenal terkini tampak sangat tipis.
Target kubu Emirates lainnya macam bintang Olympique Lyon Bruno Guimaraes nyatanya lebih memilih gabung klub sultan, Newcastle United.
Secara keseluruhan, manajer Arteta sekarang hanya memiliki 18 pemain senior di skuad Arsenal terbaru. Itu pun, belum menghitung pemain-pemain yang sepertinya tak dipercayai sang juru taktik.
Sebut saja nama-nama seperti Nicolas Pepe, Mohamed Elneny dan Cedric Soares. Tiga pemain ini jarang mendapatkan kesempatan tampil di kesebelasan pilihan Arteta.
Artinya, skuad Arsenal yang benar-benar masuk dalam rencana Arteta hanya 15 pemain! Tentu saja hal ini membuat para loyalis The Gunners ketar-ketir, terlebih klub saat ini sedang berjuang keras agar sebisa mungkin menutup musim dengan raihan tiket ke Liga Champions -- kompetisi prestise yang tak pernah lagi mereka rasakan sejak 2017 silam.
Barangkali, manajemen Arsenal berpikir, lebih baik tak menggelontorkan uang sama sekali di jendela transfer Januari ketimbang harus melakukan 'panic buy'.

Barangkali, Arsenal merasa mereka lebih bisa memanaj jadwal mereka di paruh kedua yang relatif ringan -- tidak ada agenda Eropa maupun ajang piala domestik -- dengan skuad yang mereka punya saat ini.
Namun yang tak bisa dibantah, jelas Arsenal memiliki skuad yang lebih lemah dibanding komposisi mereka di awal musim ini.




