Jose Mourinho mendidih, dan melabeli wasit Anthony Taylor 'f***ing disgrace' atau aib atas keputusan yang disebutnya 'bull***' atau omong kosong. Sang pelatih mengonfrontasi sang pengadil lapangan ketika dia hendak meninggalkan Puskas Arena dalam laga penuh kontroversi di final Liga Europa.
Taylor dituduh 'seperti orang Spanyol' atas jumlah kartu kuning yang dikeluarkannya - 13 biji, sebuah rekor untuk final pertandingan Eropa - setelah AS Roma polesan Mourinho ditumbangkan Sevilla melalui adu penalti di Budapest.
Duta Spanyol itu praktis memperpanjang rekor gelar juara Liga Europa jadi tujuh titel setelah kemenangan 4-1 di adu tos-tosan, menyusul hasil imbang 1-1 setelah extra-time. Namun Mourinho, yang memberikan medali runner-up dia itu ke seorang fan Roma, enggan berdamai dengan nasibnya saat dia menunggu untuk menggeruduk Taylor dengan emosi meluap-luap di tempat parkiran mobil.
"F***ing disgrace man, it's a f***ing disgrace," teriak Mourinho di hadapan Taylor geram.
Dia kemudian beralih memaki ofisial pertandingan dengan bahasa Italia, yang berarti 'F*** off'.
Mourinho mendekati mini-bus yang membawa wasit menjauh dari stadion di mana dia berteriak: "Selamat, Anda aib."
Setelah puas dengan sumpah serapahnya, Mourinho berjalan dengan penuh emosi menuju ke bus timnya sendiri.
Kedua bangku cadangan antara tim berulang kali memprotes keputusan wasit dalam laga final dengan tempramen yang sangat buruk, diwarnai banjir kartu kuning.
Para pemain Roma tak percaya bahwa Erik Lamela tidak menerima kartu kuning kedua atas pelanggaran kerasnya - sebelum dia mencetak gol dalam adu penalti. Ada pula permintaan penalti dari wakil Italia ini yang diabaikan wasit, yang membuat mereka kesal setengah mati.
Mourinho, yang diganjar kartu kuning di menit-menit penutupan extra-time mengutuk penampilan mengecewakan Taylor di laga itu dalam konferensi pers pasca pertandingan.