Mikel Arteta Arsenal dejected vs Brighton 2022-23Getty Images

Kata Siapa Gagal? Arsenal Sejatinya Sudah Menjadi "Juara" Di Musim Ini

Senin kelabu, hari di mana seluruh Gooners di penjuru dunia merasakan patah hati yang cukup mendalam. Kekalahan dari Brighton hampir pasti menutup rapat-rapat peluang Arsenal mengamankan titel juara Liga Primer Inggris pertama dalam hampir dua dekade.

Babak pertama segala sesuatunya masih terlihat berjalan normal, tapi di 45 menit kedua, Emirates Stadium seperti kehilangan ruhnya, dan pasukan Roberto De Zerbi bisa dengan mudahnya mengobrak-abrik pertahanan Gabriel Magalhaes cs.

Torehan Julio Enciso di menit ke-51, disusul gol pengganda dari Deniz Undav empat menit sebelum laga rampung menandai duel telah game over. Itu bagi Arsenal, tapi ternyata tidak bagi The Seagulls yang justru malah menambah derita tuan rumah lewat gol penyempurna pesta dari Pervis Estupinan di menit tambahan.

Tujuh pertandingan terakhir dengan hanya meraup dua kemenangan di tahapan genting praktis membuat Arsenal benar-benar kehilangan kendali mereka di pacuan juara. Di sisi lain, Manchester City seakan tak terbendung sejak pergantian tahun dan terus menyapu bersih deretan laga menuju akhir musim dengan hasil positif.

Gabriel Martinelli Arsenal 2022-23Getty Images

Setelah hampir di sebagian besar musim 2022/23 memuncaki klasemen, bahkan bulan lalu Martin Odegaard dkk. masih nyaman di singgasana klasemen, kini situasinya berbalik 180 derajat, dengan Man City di ambang menyabet trofi Liga Primer ketiga secara berentet.

Menuju dua laga sisa, Arsenal tertinggal empat poin dari Man City. Namun, tim terakhir menabung satu pertandingan. Artinya, satu kemenangan lagi maka skuad Pep Guardiola sah keluar sebagai kampiun, atau tak perlu repot-repot bagi The Citizens karena mereka cukup melihat Arsenal kalah di salah satu laga melawan Nottingham Forest atau Wolves, maka Man City langsung ditahbiskan sebagai juara.

Orang-orang boleh mengatakan itu adalah salah satu penyia-nyiaan peluang juara paling parah yang pernah ada dalam sejarah Liga Primer, di mana setiap klub yang jadi juara paruh musim atau berkuasa di puncak tabel di sebagian besar musim bakal menjadi kampiun di akhir.

Namun, bagaimanapun skenarionya, musim Arsenal di 2022/23 tetap patut mendapatkan acungan jempol.

Hakikatnya, Arsenal tak bisa dikatakan gagal begitu saja. Gooners atau siapa pun penikmat sejati Liga Primer mafhum betul bagaimana kerja hebat yang telah dilakukan klub London Utara sepanjang kampanye 2022/23.

Bukayo Saka Mikel Arteta Arsenal 2022-23

Bukan perkara mudah bagi Arteta, yang merupakan manajer termuda di Liga Primer musim ini, menyetir tim yang berisikan mayoritas pemain-pemain muda untuk memimpin Liga Primer hampir sepanjang putaran 2022/23 berjalan, menyaingi tim sekaliber Man City dengan skuad mewah dan berpengalamannya itu.

Arsenal tidak hanya sedang bersaing dengan kekuatan besar lokal, tapi mereka benar-benar memberi tekanan hebat pada calon peraih treble winners musim ini. Tidak sembarang tim - setidaknya dalam beberapa musim terakhir - ada yang sanggup menabrak dominasi Man City-nya Pep Guardiola di Liga Primer. Akan tetapi, Arsenal menghadirkan rasa frustrasi bagi Kevin De Bruyne cs selama berbulan-bulan sejak awal musim sebelum Manchester Biru menemukan kembali pijakannya.

Big Match Liverpool vs ArsenalGetty

Benar, apa yang dikatakan legenda Arsenal Patrick Vieira bahwa klub kesayangannya itu di musim ini sejatinya sudah "juara" dengan peningkatan drastis mereka dibanding musim-musim sebelumnya. Sejak Arteta debut pada 2019, Arsenal tak pernah bisa menembus fase penyisihan grup Liga Champions sampai akhirnya mereka sejelek-jeleknya akan menutup musim ini dengan menempati runner-up. Adakah tim yang dikatakan jelek ketika mereka berhasil mengakhiri musim di posisi kedua?

"Mereka tetap selangkah di depan dibanding musim lalu. Jika kita semua melihat Arsenal dari musim lalu dan membicarakan bagaimana mereka menyaingi City musim ini, saya kira orang-orang banyak yang tak bakal percaya Arsenal bisa berada di titik itu," tegas Vieira dikutip dari Sky.

"Namun tentu, mereka akan kecewa karena mereka begitu dekat dengan gelar juara dan mereka pun ini harus menyadari apa yang mereka sia-siakan. Mereka kehilangan gelar juara hari ini, tapi ini tentang bagaimana Anda membangun tim, apa yang menurut Anda kurang untuk ditingkatkan dan menjadi lebih dekat dengan Manchester City musim depan," tambahnya.

"Saya kira, mereka harus menganalisis tidak hanya pertandingan hari ini, tapi musim ini. Mereka harus mengambil langkah mundur dan merenungi musim ini. Ada beberapa hal yang mereka lewatkan untuk menjadi lebih dekat dengan Man City," jelas Vieira.

Musim lalu The Gunners finis di peringkat kelima. Bahkan, dua musim sebelumnya lagi secara berturut-turut mereka hanya bisa mencapai peringkat delapan klasemen akhir. Artinya, 'percaya proses' yang dibangun Arteta mulai membuahkan hasil, dengan bukti adanya peningkatan dari musim ke musim di bawah komandonya.

Lagipula, dominasi Arsenal di musim ini pun terhenti seiring tumbangnya beberapa pemain kunci. Dimulai dari striker Gabriel Jesus pasca-Piala Dunia 2022, bek William Saliba sejak Maret, hingga yang terbaru adalah fullback Oleksandr Zinchenko.

Ada fakta menarik terungkap selama Saliba absen sejak pertengahan Maret lalu, di mana semula Arsenal mampu melaju kencang kini konsistensi mereka pun ambyar, setidaknya hanya empat kemenangan berhasil dipetik dari sepuluh pertandingan terakhir.

Keadaan itu lantas sedikit banyak mempengaruhi mental tim dan akhirnya kehilangan kontrol di trek juara. Legenda klub rival Gary Neville sepakat dengan analisis Vieira bahwa menilai Arsenal gagal di musim ini tidak bijaksana, sebab itu berarti mengesampingkan laju fantastis mereka di sepanjang musim ini.

Guardiola-Arteta-Man-CityGetty

"Arsenal hanya terlihat kehabisan tenaga, baik secara fisik dan mental. Tapi, kita tidak boleh terlalu keras pada Arsenal [menilai mereka gagal], karena mereka telah melalui musim dengan luar biasa.

Bagi Neville, Meriam London hanya kehilangan titel EPL musim ini, tapi tidak menghilangkan status mereka sebagai tim terbaik di musim ini. Neville menambahkan: "Hanya itu. Gelar juara sudah berakhir bagi Arsenal, tapi mereka menjalani musim fantastis. Musim yang luar biasa."

Sekarang, cara terbaik Arsenal menutup kampanye 2022/23 adalah dengan mempersembahkan kemenangan di dua laga sisa. Hanya keajaiban yang bisa menakdirkan skuad Arteta keluar sebagai juara apabila Man City secara mencengangkan terpeleset di tiga pertandingan terakhir mereka dan itu tampak hampir mustahil.

Namun, dengan posisi kedua yang telah disegel, kembali ke Liga Champions untuk pertama kali sejak 2017, skuad muda yang hampir merusak dominasi Man City, Arsenal sejatinya telah menjadi "juara" di musim ini bagi para Gooners.

Iklan

ENJOYED THIS STORY?

Add GOAL.com as a preferred source on Google to see more of our reporting

0