Footer - Liga 1Goal Indonesia

Arema FC Khawatir FIFA Bakal Kembali Sanksi Indonesia

Tim Satuan Tugas (Satgas) Anti Mafia Bola terus bergerak dalam mengusut kasus pengaturan skor di sepakbola Indonesia. Dalam tiga hari terakhir, Satgas melakukan penggeledahan di kantor PSSI dan juga eks kantor PT Liga Indonesia yang terletak di kawasan Rasuna Said, Jakarta Selatan.

Penggeledahan tersebut dilakukan untuk mencari bukti maupun dokumen tambahan untuk memperkuat bukti yang sudah ada terkait kasus ini. Klub Liga 1, Arema FC, merasa khawatir penggeledahan yang dilakukan tim Satgas mendapatkan penilaian yang berbeda dari FIFA.

Yang menjadi kekhawatiran adalah, investigasi yang dilakukan pihak Kepolisian ini bisa dianggap FIFA sebagai bentuk intervensi dari Pemerintah, yang ujungnya sepakbola Indonesia bisa disuspensi lagi oleh badan tertinggi sepakbola dunia tersebut seperti yang pernah terjadi pada 2015. 

Ketika itu, sanksi tersebut membuat tim nasional (timnas) Indonesia tidak bisa berlaga di level internasional, termasuk gagal berlaga pada babak kualifikasi Piala Dunia 2018 dan Piala Asia 2019.

"Kami sebagai salah satu klub peserta Liga 1 merasakan kekhawatiran sama," ucap Sudarmaji, kepada wartawan.

Sudarmaji menambahkan, pihaknya melihat PSSI sudah kooperatif memberikan dukungan besar kepada Polri untuk mengusut tuntas kasus match-fixing. PSSI sendiri saat ini sudah membentuk Komite Adhoc Integritas agar nantinya bisa bersinergi dengan seluruh stakeholder sepakbola Indonesia termasuk Kepolisian dalam memberantas match-fixing.

"Kami sangat mendukung upaya segera kolaborasi aktif antara Satgas dan Komite Adhoc Integritas PSSI," tegasnya.

"Kami was-was dan takut pengalaman terkena sanksi dari FIFA. Sampai sekarang, para pengelola klub masih harus membangun kepercayaan para sponsor di tengah ujian skandal pengaturan skor."

"Jangan sampai sepakbola berujung sanksi sehingga membuat gairah kompetisi sebagai aset sepakbola kembali terhenti. Semua merugi. Kami optimistis PSSI, Polri, Kemenpora akan segera memberikan solusi," harap Sudarmaji. 

Hal senada juga dituturkan ketua Komite Olimpiade Indonesia, Erick Thohir. Erick mengutarakan, jangan sampai pemerintah salah langkah dalam mencari bukti pengaturan skor sehingga berujung pada sanksi FIFA. Menurut dia, pihak-pihak terkait harus segera berkonsolidasi untuk menanggapi kejadian ini. 

"PSSI sebagai anggota FIFA mempunyai aturan. Begitu juga regulasi. Penting sekali untuk saat ini PSSI, Kepolisian, dan Kemenpora duduk bersama agar hukum ini tidak saling tindih karena sepakbola memiliki hukum sendiri di bawah badan internasional," ujar Erick.

Footer - Liga 1Goal Indonesia
Iklan