Xabi Alonso Leverkusen 2024Getty

Apakah Bayer Leverkusen Pernah Juara Bundesliga?

Kita kini memasuki sepertiga akhir musim Bundesliga 2023/24, dan pada titik ini, kita sudah mengetahui alur cerita utama musim ini. Tentu saja, poin pembicaraan terbesar adalah apakah Bayer Leverkusen akhirnya bisa menyingkirkan Bayern Munich dari singgasana mereka di sepakbola Jerman.

Setelah penampilan impresif musim lalu di bawah asuhan Xabi Alonso, yang mengangkat klub dari posisi kedua terbawah hingga keenam dan lolos ke Liga Europa, sudah ada faktor yang menyenangkan di BayArena menjelang musim penuh pertama di bawah asuhan pelatih asal Spanyol tersebut.

Mereka memang telah melampaui semua ekspektasi dengan memecahkan rekor 33 pertandingan tak terkalahkan di semua kompetisi, dan mereka berada di posisi terdepan, saat ini unggul sepuluh poin di puncak klasemen Bundesliga pada saat artikel ini ditulis.

Artikel dilanjutkan di bawah ini

GOAL ingin menilik rekor masa lalu Leverkusen di Bundesliga dan apakah mereka pernah mengangkat gelar sebelumnya.

Pernahkah Bayer Leverkusen Juara Bundesliga?

Sebagai catatan, total 12 klub telah dinobatkan sebagai juara Jerman sejak dimulainya Bundesliga sebagai kejuaraan nasional negara tersebut pada 1963.

Bayern Munich memimpin dengan rekor 32 gelar mereka, sementara Borussia Dortmund, Werder Bremen, Hamburg, VfB Stuttgart, FC Koln, dan Kaiserslautern semuanya telah mengangkat Meisterschale beberapa kali.

Sayangnya, Bayer Leverkusen tidak masuk dalam daftar pemenang karena belum pernah menjuarai Bundesliga. Mereka finis sebagai runner-up sebanyak lima kali, yang merupakan jumlah terbanyak dibandingkan klub mana pun. Mereka terakhir kali finis kedua pada 2010/11.

Faktanya, Die Werkself kini telah melewati hampir 31 tahun tanpa merasakan gelar mayor, yang terakhir adalah DFB-Pokal pada 1992/93 ketika mereka mengalahkan Hertha Berlin II lewat skor 1-0 di final.

Mengapa Leverkusen Dijuluki Neverkusen?

Leverkusen sering mendapat sorotan di Jerman, karena mereka tetap menjadi tim yang populer secara internasional berkat eksploitasi mereka di Eropa dan sering kali gaya permainannya yang penuh petualangan dan mengalir bebas, dikombinasikan dengan pemain-pemain muda bertalenta.

Mereka juga dikenal memiliki julukan yang agak kejam di Jerman, 'Bayer Vizekusen.' Ini pada dasarnya berarti 'second kusen' dan dapat diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris sebagai 'neverkusen'. Dalam bahasa apa pun, maknanya sama. Yakni bahwa Bayer adalah klub yang paling sering 'nyaris' di sepakbola Jerman, sebagaimana mereka gagal meraih penghargaan tertinggi sejak promosi ke Bundesliga, dan kegagalan ini entah bagaimana telah tertanam secara emosional dalam diri semua orang di klub.

Pada musim 2001/2002, tim Leverkusen yang brilian yang bermaterikan Michael Ballack, Oliver Neuville, Dimitar Berbatov, Lucio, dan Ze Roberto gagal meraih tiga penghargaan besar, dengan mereka akhirnya menjadi runner-up di Bundesliga, DFB Pokal, dan Liga Champions. Kampanye sial itulah yang membuat tim tersebut mendapat julukan 'Neverkusen'.

Tapi sekarang, segalanya mungkin berbeda. Bersama Alonso – yang telah meraih dua Liga Champions, satu La Liga, tiga Bundesliga, dua Euro, satu Piala Dunia, dan beberapa penghargaan individu lainnya – sebagai pelatih, para penggemar Leverkusen berharap tim mereka pada akhirnya dapat menghilangkan kutukan tersebut dan mendapatkan trofi Bundesliga untuk pertama kalinya dalam 119 tahun sejarah klub.

Iklan