Kylian Mbappe Lionel Messi PSG Ligue 1Getty Images

Apa Yang Dimaksud 'Liga Petani' Di Sepakbola & Mengapa Ligue 1 Prancis Disebut Demikian?

Anda mungkin pernah mendengar istilah 'liga petani' saat membahas Ligue 1, liga yang tampaknya didominasi oleh PSG.

Tapi mengapa kompetisi itu disebut 'liga petani', apa konotasinya dan kenapa selalu digunakan untuk menggambarkan Ligue 1?

Goal coba mengulasnya di sini!

Mengapa Ligue 1 Disebut 'Liga Petani'?

Di sepakbola Eropa, ada gagasan bahwa "lima liga teratas" terdiri dari Liga Primer, LaLiga, Bundesliga, Serie A, dan Ligue 1. Dari kompetisi Eropa tersebut, para suporter menuduh Ligue 1 sebagai 'liga petani'. Selain itu, dari kelimanya, secara umum dianggap bahwa Ligue 1 adalah yang paling tidak elite, meskipun mereka telah meningkatkan profil dan status dalam beberapa tahun terakhir dengan bintang-bintang seperti Kylian Mbappe, Neymar dan Edinson Cavani.

Istilah 'liga petani' digunakan untuk menggambarkan Ligue 1 oleh para suporter dari liga rival dengan nada mengejek. Definisinya agak sederhana – dengan menyebut Ligue 1 sebagai 'liga petani', mereka dengan bercanda menyatakan bahwa itu adalah kompetisi yang terdiri dari orang-orang yang bertani sebagai pekerjaan harian mereka dan kemudian bermain sepakbola di malam hari. Dengan demikian, mereka mengisyaratkan bahwa pemain Ligue 1 tidak memiliki kualitas atau level sepakbola seperti liga top Eropa lainnya.

'Liga Petani' digunakan dengan cara menghina untuk memandang rendah Ligue 1 sebagaimana ada yang merasa bahwa itu juga merupakan liga yang didominasi secara tidak adil oleh satu klub top. PSG telah mendominasi Ligue 1 dalam beberapa tahun terakhir, dan liga tersebut tampaknya hanya mampu didominasi oleh satu klub saja selama periode tertentu.

Selama akhir 1980-an, Marseille adalah klub yang berkuasa, memenangkan lima gelar liga Prancis berturut-turut, dan Lyon mengikuti dengan cara yang sama ketika mereka memenangkan tujuh kejuaraan Ligue 1 beruntun di awal 2000-an.

Sejak musim 2012/13, PSG menjadi yang terdepan di liga sejauh satu mil (kecuali dua musim di 2016/17 & 2020/21 di mana mereka dikalahkan oleh tim Monaco & Lille yang mengesankan) dan mereka terlihat menjadi dominator Prancis untuk masa mendatang dengan dukungan finansial dan bintang-bintang berbakat mereka.

Neymar PSGGetty

Selain itu, 'liga petani' juga digunakan untuk referensi fakta bahwa beberapa pemain Ligue 1 meninggalkan liga untuk bermain di Liga Primer yang lebih 'kompetitif' - yang membuatnya juga dijuluki sebagai 'liga pengumpan'. Contohnya, Eden Hazard meninggalkan Lille pada 2012 untuk bergabung dengan Chelsea, Riyad Mahrez dan N'Golo Kante pergi untuk bergabung dengan Leicester, Anthony Martial meninggalkan Monaco pada 2015 untuk merapat ke Manchester United dan Alexandre Lacazette meninggalkan Lyon pada 2017 untuk bergabung dengan Arsenal.

Namun baru-baru ini, investasi di PSG dan Monaco membuat Ligue 1 menjadi pilihan yang lebih menarik bagi talenta kelas dunia – dan akademi klub Prancis tertentu cenderung menghasilkan pemain luar biasa – telah menyebabkan Ligue 1 meningkatkan statusnya sebagai liga elite.

Namun, isu klub-klub tertentu yang selalu mendominasi di papan atas masih memperkuat dugaan tersebut. Selain itu, fakta bahwa raksasa seperti PSG tampil di bawah Liga Champions mendukung argumen yang ada. Bahkan di musim dominan mereka, klub penghuni Parc des Princes itu tidak pernah mengangkat trofi Si Kuping Lebar.

Iklan