Tottenham Hotspur dipermalukan Liverpool 2-1 di markas sendiri, pada pekan lanjutan Liga Primer Inggris 2022/23, Minggu (6/11) malam WIB.
Dua gol dari Mohamed Salah memberikan kemenangan tandang pertama Liverpool untuk musim ini pada ajang Liga Primer. Sementara gol Spurs dikemas oleh Harry Kane.
Seperti biasanya, Antonio Conte selaku manajer Spurs jadi orang yang paling kesal jika timnya kalah. Namun, kali ini ada rasa campur aduk yang mengecewakan untuknya.
Pertandingan berikutnya
Conte merasa kesal karena Spurs mendapat olokan dari suporter sendiri usai hasil minor di Tottenham Hotspur Stadium. Menurut Conte, hal itu tidak pantas.
Pemain dinilai Conte sudah memperlihatkan perjuangan luar biasa dan kekalahan dari Liverpool jadi hal yang tak adil, terlebih ada 'boo' dari suporter sendiri.
“Saya pikir para penggemar mencoba mendukung kami dari awal hingga akhir, dan yang pasti, mereka menerima upaya besar yang dilakukan para pemain [sebagai tanggapan],” ujar Conte kepada Sky Sports.
"Kita harus memperlihatkan rasa percaya yang lebih pada diri sendiri!" ucap Conte dengan raut kecewa. “Di babak pertama, itu tidak seimbang, kami tertinggal 2-0 dan seharusnya bisa menyelesaikan dengan lebih baik. Kami tidak mencetak gol."
“Dan kemudian di babak kedua, kami banyak menyerang dan menciptakan banyak peluang, dan sejujurnya, saya pikir hasilnya tidak adil," sambungnya.
Mantan manajer Juventus yang kembali dikaitkan untuk kembali ke Italia itu kembali menegaskan, bahwa Spurs membutuhkan waktu. Hanya saja, Conte tak janji dirinya masih tetap bertahan ketika musim ini rampung.
"Saya pikir kami harus menunjukkan rasa hormat yang besar di setiap momen untuk penggemar kami yang membayar tiket. Tetapi jika Anda bertanya kepada saya apakah saya kecewa hari ini, saya harus menjawab ya karena itu selalu penting untuk jujur," beber dia.
“Setelah satu tahun kami telah membuat banyak peningkatan tetapi jika ada yang berpikir kami siap untuk memenangkan trofi, saya harus memberi tahu Anda bahwa itu akan sangat sulit. Kami masih jauh dari tim dengan skuat yang lebih kuat yang terbiasa.
“Jadi semua orang perlu memahami perlunya waktu dan kesabaran. Kalau tidak, kita bisa kehilangan semangat dan antusiasme yang menjadi bahan bakar saya. Jika saya memilikinya maka tidak apa-apa. Jika tidak, kami akan melanjutkan musim ini dan kemudian kita akan melihat apa yang terjadi pada akhirnya."
