Start gemilang Italia di Euro 2016 dengan menggebuk Belgia dua gol tanpa balas langsung membalikkan persepsi publik.
Semula dipandang sebagai outsider lantaran tidak membawa sejumlah nama besar karena berbagai faktor, Gli Azzurri kini diapungkan menjadi salah satu favorit berkat performa paten yang mereka sajikan di Lyon.
Pelatih Antonio Conte tidak begitu saja menerima penilaian ini. Ia ogah kejadian dua tahun silam di Piala Dunia terulang. Membuka turnamen dengan kemenangan 2-1 atas Inggris, Italia akhirnya gagal melewati fase grup lantaran kemudian kalah melawan Kosta Rika dan Uruguay.
Tak heran eks allenatore Juventus ini pun memilih meredam ekspektasi juara untuk saat ini.
"Saya tidak berpikir satu pertandingan bisa mengubah penilaian orang-orang. Orang-orang yang berpikir demikian [Italia calon juara] tak tahu apa-apa soal sepakbola," tutur Conte.
"Kami masih memiliki luka yang terbuak dari Piala Dunia."
"Memori dua tahun lalu masih sangat segar ketika laga pertama kami ditandai performa luar biasa tapi kemudian kami tersingkir di fase grup."
"Kini kami ingin mencapai 16 besar dan melaju sejauh yang kami bisa," pungkasnya.
