Kylian Mbappe France 2021Getty Images

Alasan Kylian Mbappe Tak Setuju Piala Dunia Digelar Dua Tahun Sekali

Bintang Prancis Kylian Mbappe menentang rencana FIFA untuk mengadakan Piala Dunia setiap dua tahun sekali.

Bukan tanpa alasan Mbappe merasa keberatan, sebagaimana ia menyebut turnamen itu akan terasa kurang istimewa dan juga memberikan tekanan fisik yang lebih besar kepada pemain.

Sebelumnya induk sepakbola dunia FIFA telah menyuarakan gagasan untuk menyelenggarakan kompetisi akbar itu tiap dua tahun sebagai bagian dari perombakan terhadap kalender yang ada.

Akan tetapi, proposal tersebut justru mendapat tentangan yang signifikan dari mereka yang mempertanyakannya mengingat jadwal saat ini sudah sangat padat.

Kata Mbappe

Berbicara di Global Soccer Awards, di mana ia dinobatkan sebagai Pesepakbola Pria Terbaik Tahun Ini, striker PSG Mbappe mengatakan: “Piala Dunia, setiap dua tahun? Saya tidak bisa mengatakan apakah itu benar atau salah.

“[Piala Dunia] itu adalah sesuatu yang unik yang terjadi setiap empat tahun. Memainkannya setiap dua tahun akan menjadikannya sebagai kompetisi normal.

“Kami sudah memainkan 60 pertandingan dalam setahun. Kami senang untuk bermain, tetapi ketika itu terlalu banyak, itu menjadi berlebihan. Jika Anda ingin memiliki kualitas, Anda harus membiarkan para pemain beristirahat.”

Dipertanyakan Banyak Pihak

Mbappe adalah nama terbaru yang mengomentari persoalan Piala Dunia.

Berkebalikannya, mantan manajer Arsenal Arsene Wenger, yang merupakan kepala pengembangan global FIFA, adalah orang yang mendukung gagasan tersebut.

Pria Prancis itu menganggap Piala Dunia tiap dua tahun sekali akan membuat partai kualifikasi dan jeda internasional menjadi lebih sedikit. Tak ketinggalan, semua pertandingan yang tersaji jelas berstandar tinggi dan ia menyebut itu akan memuaskan suporter.

Namun, rencana tersebut mendapat tentangan dari beberapa pihak, terutama dari induk sepakbola Eropa (UEFA) dan Amerika Selatan (CONMEBOL).

Keduanya secara terbuka menentang rencana FIFA untuk Piala Dunia yang lebih sering, dengan presiden UEFA Aleksander Ceferin mengungkapkan "keprihatinan besar" tentang proposal tersebut pada awal tahun ini.

Awal bulan ini, kedua organisasi tersebut mengungkapkan rencana tim Amerika Selatan untuk bergabung dengan UEFA Nations League mulai 2024, yang secara langsung menentang rencana FIFA.

Iklan

ENJOYED THIS STORY?

Add GOAL.com as a preferred source on Google to see more of our reporting

0