Kesuksesan sebuah tim nasional kerap kali tidak lepas dari dominasi satu klub sebagai inti tim. Sebut saja Italia yang kental dengan aroma Juventus, Jerman yang dikuasai legiun Bayern Munich, atau Spanyol yang berporoskan pemain-pemain Barcelona kala mendominasi pentas internasional dengan tiga gelar mayor beruntun dari 2008 hingga 2012.
Nah, hal sama rupanya berlaku juga dalam keberhasilan Portugal menggoreskan pencapaian historis menjadi kampiun Euro 2016 usai membekap tuan rumah Prancis 1-0, Minggu (10/7) lalu. Jika diperhatikan secara saksama, Seleccao arahan Fernando Santos dijejali alumni akademi Sporting CP.
Statistik berikut jadi bukti konkret peran spesial klub berjulukan Verdes e Brancos alias Si Hijau-Putih untuk prestasi Portugal: sepuluh dari total 14 pemain yang diturunkan Santos pada final di Stade de France berstatus jebolan akademi Sporting, termasuk sang bintang utama sekaligus kapten Cristiano Ronaldo. Delapan di antaranya bahkan dipercaya untuk turun sejak menit awal.
Memang tidak semua pemain tersebut mengecap pendidikan di Academia Sporting, yang terletak di Alcochete, pinggiran kota Lisbon, pada waktu bersamaan. Tetapi ini justru menegaskan konsistensi akademi untuk terus memproduksi talenta-talenta hebat dari tahun ke tahun hingga kini menjadi nukleus timnas Portugal.
Figo dan Ronaldo | Dua pemenang Ballon d'Or dari Sporting
Dengan fasilitas penunjang bermutu tinggi, Academia Sporting dikenal sebagai salah satu sekolah sepakbola terbaik di dunia. Sedikitnya dua pemenang Ballon d’Or merintis karier di sini: Ronaldo dan Luis Figo. Sementara Paulo Futre menempati peringkat kedua dalam perebutan gelar yang sama pada 1987, cuma kalah dari Ruud Gullit.
Nama-nama mentereng lainnya mencakup Simao Sabrosa, Luis Nani, dan Ricardo Quaresma, dengan dua pemain yang disebut terakhir juga beraksi di final kemarin.
Similaritas yang bisa ditarik dari para pemain tersebut di atas adalah seluruhnya berposisi winger – Ronaldo juga awalnya main di sayap sebelum berganti peran menjadi striker. Namun, Sporting yang merupakan salah satu klub Tres Grandes (Tiga Besar) di Portugal bersama FC Porto dan Benfica tidak melulu menelurkan penyisir tepi lapangan.
Kiper Rui Patricio, full-back Cedric Soares, bek tengah Jose Fonte, hingga barisan gelandang William Carvalho, Adrien Silva, Joao Mario, dan Joao Moutinho juga lulusan Academia Sporting. Bahkan Pepe juga tidak asing dengan tempat tersebut setelah di masa belia pernah menjalani periode trial dua minggu. Sayang Sporting gagal meraih kesepakatan transfer dengan klub sang bek saat itu, Maritimo.
Tak hanya untuk generasi terkini, dominasi Sporting dalam skuat Seleccao kelihatannya akan terus bertahan hingga bertahun-tahun ke depan. Ketika Portugal U-21 menjadi runner-up Kejuaraan Eropa Junior tahun lalu, tujuh pemain berasal dari Sporting, termasuk sejumlah penggawa yang kini sudah promosi ke level senior seperti William Carvalho dan Joao Mario.
Jadi, pantaslah bila dikatakan Sporting berandil penting dalam sukses Portugal di Euro 2016 dan, bukan tak mungkin, juga untuk kegemilangan tim di masa depan.
ALUMNI SPORTING DI FINAL EURO 2016 |
Pemain | Usia masuk & keluar klub | Klub terkini | Peran di final |
Rui Patricio | 12 tahun - sekarang | Sporting | Starter |
Cedric Soares | 8-23 tahun | Southampton | Starter |
Jose Fonte | 11-21 tahun | Southampton | Starter |
William Carvalho | 13 tahun - sekarang | Sporting | Starter |
Joao Mario | 11 tahun - sekarang | Sporting | Starter |
Nani | 17-21 tahun | Valencia | Starter |
Adrien Silva | 13 tahun - sekarang | Sporting | Starter |
Cristiano Ronaldo | 12-18 tahun | Real Madrid | Starter |
Ricardo Quaresma | 14-20 tahun | Besiktas | Pemain pengganti |
Joao Moutinho | 14-24 tahun | AS Monaco | Pemain pengganti |