- Milan menang di leg pertama lawan Spurs
- Punya rekam jejak jelek saat main di Inggris
- Bertekad memutus sejarah buruk itu di sini
APA YANG TERJADI? AC Milan dalam konfidensi tinggi menghadapi Tottenham Hotspur di leg kedua fase 16 besar Liga Champions, berbekal kemenangan 1-0 di perjumpaan pertama di San Siro lalu. Kala itu, Brahim Diaz menjadi pembeda berkat gol cepatnya ke gawang Fraser Forster.
Sayangnya, sejarah mencatat, Rossoneri tak pernah bisa bermain nyaman ketika menghadapi tim Inggris di markas lawan. Rekam jejak 21 pertandingan tandang yang dilakoni Milan di Negeri Ratu Elisabeth menggambarkan bahwa mereka hanya bisa sekali mengalahkan wakil Inggris. Selebihnya, nirkemenangan! Jadi, sekarang waktunya bagi pasukan Stefano Pioli untuk memutus rantai kegelapan itu ketika mereka bertarung di Tottenham Hotspur Stadium dengan bermodal kemenangan di duel pertama.
Namun, kabar baiknya bagi Milan, mereka hanya tersingkir tiga kali dari 21 laga knock-out yang dijalani mereka dalam situasi unggul di leg pertama, dengan kekalahan terakhir datang pada 2005 ketika dipecundangi Barcelona.
GAMBARAN BESAR: Sementara itu, Spurs juga tak ingin memperpanjang catatan kelam mereka di Liga Champions setelah tersingkir empat kali dari enam pertandingan kandang di babak gugur. Manajer Antonio Conte akan mengerahkan berbagai cara untuk memutar situasi di hadapan publik sendiri.
Secara head-to-head, The Lilywhites pun masih terbilang superior dibanding Milan di mana tim pertama berhasil memenangkan tiga dari lima laga terakhir di antara keduanya, dengan hanya sekali menelan kekalahan dan seri.
DALAM FOTO:
Getty Images
GettyAPA SELANJUTNYA? Spurs mengincar tiket perempat-final pertama sejak 2019 di Liga Champions, tetapi Milan jelas dalam misi membangkitkan kembali gelora sepakbola Serie A Italia di kancah Eropa setelah sekian lama hibernasi. Laga ini diyakini akan berjalan sengit, dan siapa pun yang lolos, bakal terbuka kans bagi mereka untuk melaju hingga garis finis.
.jpg?auto=webp&format=pjpg&width=3840&quality=60)



