Milos Krasic JuventusGoal

Milos Krasic - "Nedved Baru" Yang Sempat Bersinar Di Juventus Hingga Membela Klub Egy Maulana Vikri

Saat itu musim panas 2010, Juventus sedang berjuang untuk membangun skuad dan sistem yang lebih baik setelah kasus Calciopoli empat tahun sebelumnya, yang berujung pada kemerosotan di segala sisi klub.

Manajer Juve kala itu Luigi Delneri, yang direkrut pada Mei 2010, diberi tugas berat untuk mengembalikan kehormatan Si Nyonya Tua di Serie A.

Artikel dilanjutkan di bawah ini

Sejatinya, Bianconeri mengincar striker Bosnia Edin Dzeko, yang kala itu membintangi Bundesliga bersama Wolfsburg. Tapi apa daya, pesaing mereka adalah klub kaya raya baru Manchester City.

Pilihan akhirnya jatuh kepada sosok winger asal Serbia bernama Milos Krasic, yang menarik minat banyak klub Eropa setelah bersinar bersama CSKA Moskow. Ia diboyong dengan harga €15 dari klub Rusia tersebut, yang dinilai oleh banyak orang sebagai harga yang sangat rendah untuk pemain potensial seperti Krasic.

Pemain yang bisa beroperasi di lini tengah itu pun kemudian dijuluki "The Next Pavel Nedved" setelah gaya rambut dan gesturnya terlihat mirip dengan legenda Republik Ceko itu.

Ada yang unik dari kariernya di Juve. Tiga pekan setelah ia mencatatkan hat-trick melawan Cagliari pada September 2010, Krasic mendapat larangan dua pertandingan karena melakukan diving saat Bianconeri bertandang ke Bologna - dan Vicenzo Laquinta gagal mengeksekusi penalti waktu itu.

Di bawah asuhan Delneri, winger tersebut memang gemilang lewat sembilan gol dan sembilan assist-nya dalam 41 penampilan, tapi di musim berikutnya Krasic hanya menjadi penghangat bangku cadangan Juve.

Milos Krasic Juventus 2010Getty

Dipecatnya Delneri - karena hanya mampu membawa Si Nyonya Tua finis di urutan ketujuh - dan ditunjuknya Antonio Conte sebagai allenatore Juve selanjutnya menjadi faktor utama Krasic terpinggirkan di Turin.

Tapi sebelum itu, di akhir kepemimpinan Delneri, Krasic berulang kali melakukan kesalahan. "Milos, Milos!" begitulah yang didengar oleh penonton di stadion ketika Delneri terus-terusan mengingatkan sang winger untuk membantu pertahanan. Fans pun akhirnya ikut geram dengan penampilan mantan pemain internasional Serbia tersebut.

Krasic memang mengangkat trofi juara Serie A di musim 2011/12, tetapi ia hanya berstatus sebagai 'camat' atau cadangan mati. Ia hanya bermain dalam sembilan laga di berbagai ajang dan mencetak satu gol di liga.

Skema 4-4-2 atau 4-2-4 Conte, yang tak hanya fokus untuk menyerang tapi juga memperkokoh pertahanan membuat Krasic tidak terpakai. Apalagi pesaingnya di posisi sayap kanan Simone Pepe dan Emanuele Giaccherini 'lebih sadar' untuk membantu pertahanan.

Krasic pun semakin berada dalam mimpi buruknya setelah Conte beralih ke skema 3-5-2. Tottenham Hotspurs sempat ingin menyelamatkan kariernya dengan mengajukan tawaran pinjaman untuk paruh kedua musim 2011/12, namun Krasic menolaknya.

Milos Krasic Fenerbahceseskimphoto.com

Jebolan akademi Vojvodina itu akhirnya dijual murah (€7 juta) ke Fenerbahce di akhir musim itu. Tapi tetap saja, Krasic hanya bisa menjadi bayang-bayang dirinya dulu. Mencatatkan 27 penampilan di semua kompetisi dan hanya mencetak satu gol membuat Krasic dipinjamkan ke klub Prancis SC Bastia, di mana ia juga gagal bangkit.

Kariernya semakin 'entah' setelah dirinya tidak bermain selama musim 2014/15 dan dilepas ke Lechia Gdansk secara gratis pada musim panas 2015.

Krasic bermain selama tiga tahun di Polandia, namun ia bukanlah pemain yang sama yang mengguncang Eropa bersama CSKA Moskwa. Dirinya mengemas tujuh gol dan 15 assist dalam 88 penampilan di berbagai ajang tetapi tak mampu mempersembahkan satu gelar pun untuk Lechia.

Ia sempat bermain bersama bintang tim nasional Indonesia Egy Maulana Vikri, yang dikontrak Lechia pada musim panas 2018. Bahkan di debut Egy bersama tim kedua Lechia, pemain yang saat ini merumput bersama FK Senica itu tampil sebagai starter sebelum digantikan oleh Krasic di babak kedua.

Krasic pun akhirnya gantung sepatu pada Desember 2018 dan mengakhiri kariernya sebagai "The Next Pavel Nedved" yang gagal.

Iklan