Bahkan sebelum matchday terakhir ini, kampanye juara Manchester City di Liga Primer Inggris sudah ditopang oleh kegemilangan dua bintang mereka: Rodri dan Phil Foden. Maka tak heran bahwa keduanya kembali bersinar dan membawa pasukan Pep Guardiola juara liga empat musim berturut-turut, sesuatu yang sebelumnya tak pernah sekali pun bisa dicapai dalam 135 tahun sejarah sepakbola Inggris.
Guardiola bersikeras bahwa West Ham akan memberikan perlawanan sengit, dan sudah terbayang laga penuh ketegangan seperti ketika anak-anak asuhnya tertinggal 2-0 dari Aston Villa di laga terakhir 2022 sebelum akhirnya comeback luar biasa. Namun musim ini, Man City tak ada gugup-gugupnya dan mereka hanya butuh 79 detik untuk membuka skor. Foden menceploskan tendangan pisang ke tiang jauh dari luar kotak penalti, tipe gol yang rasanya musim ini berkali-kali ia lesakkan.
Cityzens pun dominan total dan tinggal tunggu waktu saja sampai mereka menggandakan keunggulan, meski sepakan Jeremy Doku sempat ditepis dan tembakan Rodri tak akurat. Tetapi Foden kembali hadir, mengonversi umpan rendah Doku pada menit 18.
Erling Haaland gagal mencetak dua peluang emas yang ia dapatkan, dua peluang yang seharusnya membuat Man City makin mustahil dikejar. Tepat sebelum turun minum, secara mengejutkan dan tiba-tiba, Mohammed Kudus melepaskan sebuah salto sensasional yang menembus gawang Stefan Ortega. Hawa Etihad perlahan menegang, tetapi Rodri datang menyelamatkan jantung para penggemar City sekalig mengubur asa Arsenal dengan sebuah sepakan mendatar di awal babak kedua.
Pesta pun dimulai setelahnya. Man City berdansa Poznan sembari menyanyi "Juara Lagi!"
GOAL menilai rapor para pemain Man City setelah memastikan gelar juara Liga Primer Inggris 2023/24...