Fabinho Liverpool Real Madrid GFXGetty/GOAL

"Dia Bukan Gelandang!" - Menyingkap Karier Terlupakan Bintang Liverpool Fabinho Di Real Madrid

Kalau diingat lagi, ternyata dia bermain buat tim 'B' yang dahsyat.

Ada Alvaro Morata sebagai ujung tombak, yang disokong oleh Jese Rodriguez. Denis Cheryshev bermain di sisi kiri, dengan Lucas Vazquez naik-turun di sayap satunya.

Di lini tengah, Omar Mascarell, Borja Garcia, dan seorang pemain hijau bernama Casemiro menjadi ruang mesin Castilla, sementara Nacho dan Diego Llorente menjadi palang pintu di garis pertahanan.

Artikel dilanjutkan di bawah ini

Yep. Real Madrid Castilla class of 2012/13 memang cukup spesial. Kebanyakan dari mereka sekarang menjalani karier yang bergelimang prestasi di penjuru Eropa.

Dan akhir pekan nanti, di final Liga Champions, Los Blancos bakal menghadapi salah satu lulusan terbaik mereka.

Fabinho baru 18 tahun ketika pertama tiba di Madrid. Waktu itu dia adalah full-back tinggi kurus yang dicaplok dari Fluminese, klub pertamanya, sebelum sempat tampil untuk tim utama mereka.

Rio Ave, klub sederhana di Portugal utara, yang membelinya. Manajer mereka waktu itu? Nuno Espirito Santo, bekas bos Wolves dan Tottenham. Sementara Jan Oblak serta Ederson, kini salah dua kiper terbaik di dunia, berada dalam skuad mereka, bareng Bebe, yang pernah berseragam Manchester United.

Fabinho remaja sempat latihan bareng mereka untuk waktu singkat, tetapi langsung dipinjamkan ke Castilla. Transfer ini adalah bagian dari rencana agung Jorge Mendes, super-agent yang dikenal sebagai perwakilan nama-nama kelas dunia dari Portugal seperti Cristiano Ronaldo dan, tentunya, Jose Mourinho.

Fabinho Real Madrid GFXGetty Images

Waktu itu Mourinho adalah manajer Real Madrid, dan Ronaldo sebagai pemain bintangnya. Sementara itu Fabinho tiba di tim 'B' tanpa keriuhan pesta pora. Pemain tidak jelas yang belum teruji kebolehannya, salah satu dari banyak perjudian Mendes.

Alberto Toril yang menangani Castilla musim itu, dan dia mengenang Fabinho dengan penuh kasih.

"Dia sangat pemalu, tetapi Anda bisa langsung melihat potensinya sebagai seorang pemain," katanya kepada GOAL.

"Ketika dia tiba, dia menempati posisi yang cukup aneh untuk pesepakbola seperti dia. Tingginya 190 cm, tetapi bermain sebagai bek kanan, tidak biasa, kan?"

"Kadang dia bermain sebagai bek tengah, tapi tak pernah sebagai gelandang. Saat itu, dia tidak dipandang sebagai gelandang, meski kami tidak yakin apa posisi terbaiknya di masa depan."

Fabinho tampil 30 kali buat Castilla musim itu, dan diganjar dengan debut senior bareng Real Madrid oleh Mourinho di penghujung musim. Dia bermain 14 menit sebagai pemain pengganti versus Malaga pada Mei 2013, memberi assist buat Angel Di Maria untuk gol terakhir dari kemenangan 6-2 di Santiago Bernabeu.

"Mourinho dan staf pelatihnya memandang Fabinho dengan positif," lanjut Toril. "Mereka selalu menananyakan evolusinya dan sangat memperhatikan perkembangannya. Dia sering terlibat di latihan tim utama."

Toril, yang kemudian melatih Elche di Liga Spanyol kasta kedua dan sekarang melatih tim Femenino atau Tim Wanita Madrid, ingat pernah terkagum-kagum dengan pemahaman Fabinho soal sepakbola, juga dengan kepribadian dan kualitas teknisnya.

"Dia sangat ingin belajar," katanya. "Secara posisi dia sangat bagus dan selalu mengambil keputusan bagus dengan bola. Anda bisa melihat kepercayaan dirinya bertumbuh seiring berjalannya musim."

"Rekan-rekan setim mencintainya. Dia sangat akrab dengan pemain seperti Morata, Nacho, Casemiro, Lucas Vazquez, Jese. Mereka pemain yang waktu itu masih sangat mudah, tapi sangat penuh persiapan."

"Dengan Fabinho, kita semua melihat dia punya kondisi hebat untuk masa depan. Dia bermain di banyak pertandingan, dan perilakunya selalu bagus. Dia sangat konsisten, penuh perhatian, dan murah hati. Dia banyak bertanding dengan bagus."

Fabinho Real Madrid Castilla GFXGetty Images

Real Madrid Castilla finis kedelapan di divisi Segunda musim itu, tepat di atas Barcelona B yang dibela pemain-pemain seperti Rafinhoa, Gerard Deulofeu, Sergi Roberto, dan Alex Grimaldo. Mereka menjadi topskor divisi tersebut dengan 80 gol, meski menelan kekalahan (17 kali) sebanyak mereka memenangkan pertandingan.

Namun di saat nama-nama lain diberi kesempatan tampil di tim utama -- Casemiro, Nacho, dan Vazquez bahkan masih di Los Blancos -- karier Fabinho mekar di tempat lain.

Dia bergabung dengan AS Monaco pada musim panas 2013, dengan Mendes mulai menjejali klub Ligue 1 itu dengan klien-kliennya, termasuk Radamel Falcao, James Rodriguez, Joao Moutinho, RIcardo Carvalho, dan Bernardo Silva.

Perkembangannya kian pesat di Prancis, tapi lagi-lagi masih dipandang sebagai seorang full-back. Fabinho baru menjelma gelandang jangkar di usia pertengahan 20, dan sejak saat itu, dia menjadi salah satu yang terbaik di posisi tersebut.

"Evolusinya luar biasa," kata Toril. "Dia selalu dalam kondisi prima tetapi dia masih muda dan harus berevolusi."

"Saat di Castilla, Casemiro yang mengisi posisi itu, jadi dia harus berkembang dan berevolusi dengan mengisi tempat lain."

"Dia pemain kelas atas. Punya kapasitas fisik yang hebat, dan menggunakannya dengan baik di lapangan. Dia sangat bagus ketika menguasai bola, selalu mengambil keputusan tepat hanya dengan sedikit sentuhan saja."

"Secara taktis, dia pemain yang sangat menarik, selalu menjaga posisi dengan apik, sangat kompetitif dan dengan mentalitas pemenang. Dia menyenangkan sekali untuk dilatih."

Tentunya, Fabinho tiba di Liverpool tepat setelah final Liga Champions terakhir mereka melawan Real Madrid, bergabung dari AS Monaco dengan biaya £40 juta hanya 48 jam setelah kekalahan The Reds di Kyiv pada 2018.

Sejak saat itu, dia sudah menjadi seorang Juara Eropa, dunia, dan Liga Primer Inggris bareng pasukan Jurgen Klopp, menasbihkan diri sebagai salah satu gelandang paling premium di dunia.

Sekarang, dia baru saja sembuh dari cedera hamstring demi tampil di Paris akhir pekan ini, dan kemungkinan besar bakal menjadi pemain kunci dalam usaha Liverpool menjuarai Piala Eropa ketujuh mereka.

Tak buruk-buruk amat seorang bek kanan kurus, bukan?

Iklan