GFX Dream Team InterGOAL

Tim Impian Terbaik Inter Milan - Ada Ronaldo, Matthaus & Zanetti, Tapi Tak Ada Vieri

Dalam 114 tahun sejarahnya, raksasa Italia Inter Milan telah melihat banyak juara yang mengenakan seragam terkenal mereka.

Sementara beberapa telah dipuji tapi kemudian dilupakan, yang lain telah meninggalkan bekas yang mendalam dengan mengabadikan diri mereka di benak para penggemar dan sejarah klub.

Sandro Mazzola, Giuseppe Meazza, Javier Zanetti, Ronaldo dan Samuel Eto'o semuanya telah bermain untuk Inter, berusaha memuaskan selera penggemar yang selalu menuntut, yang penilaiannya sering kali menentukan untuk kelanjutan karier banyak pemain Nerazzurri.

Mari cari tahu siapa yang berhasil masuk ke dalam tim terkuat Inter sepanjang masa!

  • Walter Zenga Inter Serie AWikipedia

    Walter Zenga | GK

    Walter Zenga sering dikenang karena kesalahan fatalnya melawan Claudio Caniggia di Piala Dunia 1990 yang akhirnya mengakhiri harapan Italia, namun lebih dari apa pun dia tetap menjadi salah satu kiper terhebat yang pernah dimiliki Italia dan Inter.

    Zenga, yang dijuluki Spider-Man adalah penggemar Inter selama masa kecilnya dan akhirnya menjadi idola para pendukung.

    Terpilih sebagai penjaga gawang terbaik dunia versi IFFHS selama tiga tahun berturut-turut (1989-1991), Zenga memiliki tempat khusus di hati para penggemar Inter.

    Tanpa diragukan lagi, dia adalah pilihan sempurna untuk menjaga gawang tim impian ini.

  • Iklan
  • Maicon InterGetty

    Maicon |RB

    Di belakang, penandatanganan Maicon adalah salah satu kesepakatan terbaik yang dijamin oleh Inter dalam sejarah mereka: sedikit biaya dan banyak hasil.

    Kekosongan yang ditinggalkan oleh bek sayap Brasil setelah enam tahun di klub masih belum terisi, bahkan jika Achraf Hakimi dan Denzel Dumfries telah melakukan pekerjaan yang baik beberapa musim terakhir ini.

    Maicon menikmati kesuksesan besar di Inter, dua trofi Coppa Italia dan satu gelar Liga Champions di antara trofi lainnya, yang juga termasuk treble pada 2009/10.

    Jelas tak perlu diragukan lagi dia adalah bek kanan di tim impian lagi.

  • Bergomi InterGetty

    Giuseppe Bergomi| CB

    Alis lebat dan kumis yang dia miliki bahkan sebagai anak muda sudah melegenda. Dijuluki "Paman", Bergomi adalah legenda Nerazzurri.

    Setelah memenangkan Piala Dunia saat berusia 18 tahun pada 1982, Bergomi kemudian terus memimpin Inter hingga tahun-tahun berikutnya.

    Dia mengabdi untuk Inter selama hampir 20 musim, yang di dunia sekarang ini, akan dianggap hampir mustahil untuk ditiru.

    Bergomi adalah bek serba bisa, sama-sama nyaman di bek kanan dan di tengah, yang mewakili Inter dengan bangga dan memenangkan satu Scudetto, satu Coppa Italia dan tiga Piala UEFA.

  • Walter Samuel Inter Mailand 2010Getty Images

    Walter Samuel | CB

    Julukan "The Wall" saja sudah cukup untuk menakuti penyerang lawan saat mereka bermain melawan Inter dengan Walter Samuel di lini belakang.

    Bersama Lucio, ia membentuk duet pertahanan jempolan, dia merupakan pemain penting dalam tim peraih treble bersejarah Inter pada 2009/10.

    Pertahanan kuatnya merupakan bagian penting dari Inter selama hampir sembilan musim.

    Samuel juga melayani klub setelah pensiun. Antara 2016 dan 2017, pemain asal Argentina ini adalah bagian dari staf teknis Stefano Pioli dan dia akan selalu dikenang oleh para pendukung Inter.

  • FacchettiGetty Images

    Giacinto Facchetti | LB

    Bersama Javier Zanetti, Facchetti adalah orang yang menjadi perwujudan Inter.

    Dia telah melayani klub dalam peran yang berbeda, pertama sebagai pemain, kemudian sebagai wakil presiden dan presiden.

    Facchetti adalah salah satu bek sayap penyerang pertama yang benar-benar hebat dan mendefinisikan kembali peran bek sayap sebagai anggota tim legendaris Grande Inter era Helenio Herrera.

    Facchetti, seorang one-club man, mewakili Inter selama hampir 18 tahun dan menjadi kapten klub serta negaranya selama bertahun-tahun. Dia memenangkan empat Scudetto dan dua Piala Eropa bersama Nerazzurri.

    Dia adalah pelopor di lapangan dan memodernisasi peran full-back dalam sepakbola. Tim impian Inter ini tidak mungkin tanpa adanya Facchetti.

  • Javier Zanetti Inter Mailand 2010Getty Images

    Javier Zanetti | DM

    Tangan ke atas, ban kapten di lengan kirinya dan air mata di matanya: foto yang diambil dengan sempurna oleh para fotografer pada peluit akhir final Liga Champions 2010 antara Bayern Munich dan Inter menggambarkan apa arti klub bagi Javier Zanetti.

    Rekornya selama 19 tahun dihabiskan di Milan sudah terbukti untuknya. Zanetti adalah salah satu bek sayap terbaik yang pernah dimiliki klub dan dia bisa bermain di kedua sisi, dan juga sebagai gelandang bertahan.

    Dia tiba pada tahun 1995 di Inter di bawah-bawah kompatriotnya Sebastian Rambert, tetapi kemudian mengungguli semua pemain di posisi itu.

    Sering disebut kapten "Grande Inter" kedua, Zanetti adalah pemegang rekor sepanjang masa untuk penampilan di semua kompetisi untuk Inter dan untuk trofi yang dimenangkan dalam sejarah klub.

    Dia saat ini menjabat sebagai wakil presiden klub.

  • Matthaus Inter

    Lothar Matthäus | CM

    Salah satu gelandang terhebat dalam sejarah sepakbola, Lothar Matthaus adalah salah satu dari tiga pemain Jerman di Inter, bersama Andreas Brehme dan Jurgen Klinsmann pada akhir 1980-an dan awal 90-an.

    Tembakan dahsyat dari jarak jauh, dikombinasikan dengan teknik dan keganasan yang mengerikan, Matthaus memiliki sedikit tandingan di lapangan tengah.

    Dia berperan penting dalam tim Inter yang memenangkan Scudetto pada 1988/89 di bawah asuhan Giovanni Trapattoni.

    Dia juga membantu Inter memenangkan Piala Super Italia dan Piala UEFA, yang terakhir datang 25 tahun setelah trofi Eropa terakhir klub pada saat itu (Piala Eropa terakhir dimenangkan pada tahun 1965).

    Akhirnya, Matthaus memenangkan Ballon d'Or selama waktunya di Inter, pada tahun 1990.

  • Cambiasso InterGetty

    Esteban Cambiasso | CM

    Esteban Cambiasso adalah pemain Argentina lainnya yang tiba di Inter tanpa banyak reputasi, sebelum pergi sebagai pemain hebat di zaman modern.

    Cambiasso, seperti kompatriotnya, Zanetti, harus mendapatkan kepercayaan dari fans Nerazzurri, menghapus beberapa keraguan awal yang muncul dari statusnya sebagai pemain gagal di Real Madrid.

    Ternyata menjadi kesalahan besar bagi Madrid untuk membiarkan Cambiasso pergi dengan status bebas transfer pada tahun 2004.

    Dan Inter menempanya menjadi emas. Dia menghabiskan sepuluh musim di Inter, bertransformasi menjadi gelandang kelas dunia.

    Akurasi umpan dan visinya, Cambiasso masih dikenang oleh para penggemar Inter yang sangat menghormatinya.

  • Alessandro Mazzola InterGoal

    Sandro Mazzola | FW

    Ketika Sandro Mazzola meledak pada 1960, dia hanyalah 'putra Valentino Mazzola' bagi banyak orang. Tapi, dia dengan segera berhasil mengukir tempatnya sendiri dalam sejarah Inter.

    Dengan tekniknya, Mazzola menghibur penonton di San Siro selama 17 tahun, sebelum gantung sepatu pada 1977.

    Bersinar selama 'Grande Inter' era Helenio Herrera, Mazzola melakoni debutnya hampir secara kebetulan pada suatu sore yang panas pada tanggal 10 Juni 1961 melawan Juventus. Inter muncul dengan tim yang penuh anak muda sebagai protes terhadap pengulangan permainan dan kalah 9-1. Satu-satunya gol yang dicetak adalah penalti dari Mazzola.

    Hari itu, bintang baru sepakbola Italia secara resmi muncul, yang mampu bersaing memperebutkan Ballon d'Or dengan Johan Cruyff pada tahun 1971 (ketika ia menempati posisi kedua) dan memenangkan hampir semua yang ada untuk dimenangkan bersama Inter.

    Mazzola adalah one-man club yang selalu ditakdirkan untuk menjadi pemain hebat Inter.

  • Ronaldo Inter Lazio UEFA CupGetty Images

    Ronaldo | FW

    Ketika Serie A mampu menyambut para pesepakbola di puncak karier mereka daripada saat usia senja mereka, Inter asuhan Massimo Moratti mendikte hukum pasar. Penandatanganan utama kepresidenannya tidak diragukan lagi adalah Ronaldo, pesepakbola terbaik di dunia saat itu.

    Untuk merebutnya dari Barcelona pada musim panas 1997, Moratti menjadikan Ronaldo sebagai pemain termahal dalam sejarah sepakbola.

    Menggambarkan pemain Brasil ini dalam satu kata jelas tidak mungkin, bahkan jika penyerang ajaib ini hanya memenangkan satu gelar bersama Nerazzurri - Piala UEFA 1998 yang dimenangkan setelah penampilannya yang memukau di final all-Italy di Paris melawan Lazio.

    Dia ditakdirkan untuk menjadi hebat di Inter dan hanya cedera lutut yang sangat serius yang membuatnya absen selama lebih dari satu tahun yang pada akhirnya tidak bisa membuatnya memenuhi takdirnya.

    Tapi, dia kembali dan memimpin Brasil meraih Piala Dunia 2002. Dia kemudian pergi ke Real Madrid di tahun itu.

    Transfernya ke rival bebuyutan Inter, AC Milan, pada tahun 2007, sedikit merusak hubungan dengan para pendukung Nerazzurri, yang kemudian diperbaiki ketika dai mengaku bersalah atas kepindahan itu.

  • Diego Milito Mario Balotelli Inter MilanGetty

    Diego Milito | FW

    Diego Milito adalah "Man of the 2009/10" untuk Inter saat ia mencetak total 30 gol, empat di antaranya menjadi penentu kemenangan Inter di Coppa Italia, Scudetto dan Liga Champions (dua gol di final).

    Tidak ada yang lebih menentukan dari itu.

    Menariknya, itu adalah musim debutnya untuk klub.

    Dengan pengecualian musim 2011/12, Milito tidak pernah mencapai puncak musim pertamanya di Inter, karena cedera. Tetapi, ia hanya membutuhkan satu musim legendaris untuk meninggalkan jejak yang tidak terhapuskan dalam sejarah Inter, dan untuk tetap di sana selamanya.