"Theatre of Nightmares" - Ini Yang Harus Dilakukan Ruben Amorim & Manchester United Agar Bisa Bangkit Di Musim 2025/26

Ruben Amorim diharapkan untuk sepenuhnya merombak skuad Manchester United setelah finish di posisi ke-15 di Liga Primer musim lalu, tetapi sejauh bursa transfer musim panas ini Old Trafford masih sangat sepi. Mantan penyerang Atletico Madrid dan Wolves, Matheus Cunha menjadi satu-satunya pemain baru di tim utama yang bergabung, sementara Setan Merah juga telah mengonfirmasi kedatangan bek berusia 18 tahun Diego Leon dari klub Paraguay, Cerro Porteno.

United juga mengejar Bryan Mbeumo dari Brentford, tetapi kedua klub belum mencapai kesepakatan tentang biaya transfer, dan dengan pra-musim Setan Merah yang akan dimulai pada 19 Juli, para pendukung semakin tidak sabar dengan kurangnya gerakan konkret di pasar, terutama setelah melihat rival Manchester City, Liverpool, dan Arsenal semua melakukan perubahan signifikan pada skuad mereka. Pemenang dua kali Liga Primer Paul Parker juga khawatir, dan telah memperingatkan INEOS bahwa suasana negatif di sekitar Old Trafford akan memburuk jika tidak ada urgensi di departemen rekrutmen.

Ketika ditanya berapa banyak perekrutan lagi yang dibutuhkan United untuk bersaing memperebutkan tempat di Eropa musim depan, mantan bek United Parker mengatakan kepada GOAL - bekerja sama dengan Gameshub: "Agar Man United bisa bersaing melawan siapa pun dan tidak mengecewakan diri mereka sendiri, mereka membutuhkan setidaknya empat pemain baru lagi. Mereka tidak bisa melanjutkan seperti saat ini karena mereka akan memulai musim depan dan situasinya akan tetap negatif di ruang ganti dan dengan para penggemar. Itu menjadi Theatre of Nightmares menjelang akhir musim lalu."

Menurut The Athletic, United juga mengalami kesulitan mengumpulkan dana tambahan untuk pembelian pemain baru melalui penjualan pemain. Amorim menginginkan Marcus Rashford, Alejandro Garnacho, Jadon Sancho, dan Antony dijual sebelum dimulainya pramusim, tetapi Setan Merah belum menemukan calon pembeli yang bersedia memenuhi tuntutan gaji para pemain tersebut. Sejauh ini, Amorim masih bekerja dengan skuad yang sebagian besar dibentuk oleh pendahulunya, Erik ten Hag, dan masih harus dilihat apakah ia diberi sumber daya untuk membangun kembali tim sesuai dengan visinya.