Tanjung Verde Lolos Ke Piala Dunia 2026! Negara Kepulauan Di Lepas Pantai Afrika Ini Jadi Negara Terkecil Kedua Yang Pernah Capai Turnamen Global

Dalam salah satu kisah paling luar biasa dari kualifikasi Piala Dunia, negara kepulauan kecil yang terletak di lepas pantai barat Afrika ini telah memastikan tiket mereka ke turnamen musim panas mendatang. Di bawah asuhan Pedro Leitao Brito, yang dikenal sebagai Bubista, Tanjung Verde mengalahkan Eswatini 3-0, dalam pertandingan yang disaksikan hampir seluruh rakyat; Pemerintah nasional mengizinkan semua pekerja bekerja setengah hari, yang berarti mereka dapat memenuhi stadion dan berkerumun di depan televisi untuk menonton. Mereka kemudian menjadi negara terkecil kedua yang pernah lolos ke Piala Dunia. Islandia tetap menjadi negara terkecil setelah bermain di edisi 2018 - meski pun gagal lolos dari babak penyisihan grup.

Gol dari Dailon Rocha Livramento dan Willy Semedo membuat warga Tanjung Verde bersorak di tribun penonton, sebelum Stopira menambahkan gol ketiga di masa injury time untuk memastikan kemenangan gemilang, dengan presiden yang juga turut hadir.

Tanjung Verde, yang dikenal sebagai Hiu Biru, berada di peringkat ke-70 dalam ranking FIFA saat ini, jauh di belakang negara-negara seperti Burkina Faso, Uni Emirat Arab, Albania, dan Makedonia Utara. Meski demikian, mereka akan bermain di Piala Dunia untuk pertama kalinya dalam sejarah mereka. Mereka finis di puncak Grup D kualifikasi Afrika, unggul empat poin dari tim raksasa benua Afrika Kamerun, yang bermain imbang 0-0 dengan Angola. Hiu Biru bermain imbang 3-3 dengan Libya pekan lalu dalam pertandingan yang seharusnya bisa memastikan lolos, tetapi kali ini mereka berhasil lolos.

Roberto Lopes berkata: "Secara tradisional, lolos ke Piala Dunia itu sulit, terutama di Afrika di mana Anda harus finis pertama [di grup] untuk mendapatkan kesempatan. Kali ini, jika Anda finis pertama, Anda lolos. Motivasi untuk menjadi yang pertama dan mempertahankannya sangat penting."

Mungkin pemain Tanjung Verde yang paling terkenal adalah mantan penyerang Manchester United Bebe. Pemain berusia 35 tahun itu bermain (tidak banyak!) untuk Setan Merah antara tahun 2010 dan 2012, dengan total tujuh penampilan di tim utama untuk klub tersebut. Dia sekarang bermain di UD Ibiza di divisi tiga Spanyol, membuat 24 penampilan dan mencetak delapan gol untuk klub tersebut. Ia berharap lagu perpisahan terakhir dalam kariernya akan tiba, meskipun panggilan terakhirnya adalah pada November 2024. Logan Costa adalah satu-satunya pemain di skuad Tanjung Verde yang bermain di lima liga top Eropa, khususnya untuk Villarreal.

Sejauh ini, sudah ada dua tim lain yang lolos kualifikasi untuk pertama kalinya ke turnamen 2026 yang diperluas, yang akan diikuti 48 tim: Uzbekistan dan Yordania juga akan menjadi tim debutan Piala Dunia. Tanjung Verde bergabung dengan Maroko, Tunisia, Mesir, Aljazair, dan Ghana dalam mengamankan tempat kualifikasi Afrika untuk putaran final tahun depan, dengan tiga negara lainnya akan bergabung. Kamerun, tim-tim raksasa Afrika, kini menghadapi risiko babak kualifikasi lainnya, yang berarti tempat mereka masih belum pasti, karena mereka harus terlebih dahulu melewati babak play-off CAF sebelum memasuki babak play-off antarbenua.

Wajar jika dikatakan bahwa sebagian besar penduduk Cabo Verde, di ibu kota Praia dan di tempat lain, baru akan tidur dini hari untuk merayakan pencapaian sepanjang masa dari pahlawan sepakbola mereka. Masih harus dilihat apakah mereka dapat memberikan dampak di turnamen itu sendiri, tetapi setidaknya mereka akan berusaha untuk bersaing di antara yang terbaik. Potensi bentrokan dengan tim-tim seperti Brasil, Argentina, Inggris, dan Prancis akan membuat negara Afrika tersebut bergairah, karena mereka berusaha untuk meraih kemenangan telak. Bagaimanapun, tidak ada salahnya bermimpi.