Mateo Kovacic Chelsea 2022-23Getty

Tak Kenal Lelah, Berbakat, Tapi Sangat Membuat Frustrasi - Waktu Yang Tepat Bagi Chelsea Untuk Menjual Mateo Kovacic

Kebersamaan Mateo Kovacic di Chelsea tampaknya akan berakhir dengan menyedihkan, di saat klub berada pada titik terendah sejak didatangkan dari Real Madrid lima tahun lalu. Gelandang itu kemungkinan akan pindah pada musim panas ini di kala ia bersiap memasuki 12 bulan terakhir dari kontraknya. Meski ia sangat populer di kalangan fans The Blues, warisannya di Stamford Bridge masih buram.

Kendati pemain asal Kroasia itu mengisyaratkan dia bahagia di London, dan tidak memiliki rencana untuk pindah, keputusan itu mungkin dirampas dari tangannya, karena manajer yang masuk Mauricio Pochettino, serta pemilik bersama Todd Boehly dan Behdad Eghbali melakukan pembersihan. Mereka yang berada di tahun terakhir kontrak berada di garis tembak.

Kovacic tidak akan kekurangan peminat, dan telah dikaitkan dengan sejumlah klub Eropa terkemuka. Tetapi, haruskah Chelsea berusaha mempertahankan salah satu pemain terlama mereka?

GOAL menjelaskan mengapa sekarang menjadi waktu yang tepat bagi kedua belah pihak untuk berpisah...

  • Mateo Kovacic Chelsea 2023Getty Images

    Perwujudan transisi Chelsea

    Mirip dengan mantan rekan lini tengahnya Jorginho, Kovacic tidak pernah benar-benar mencapai ketinggian yang diharapkan dari dirinya ketika dia didatangkan dari Real Madrid dengan pinjaman awal pada tahun 2018. Memang, bisa dibilang dia menjadi perwujudan dari periode transisi Chelsea yang sedang berlangsung, dan berlarut-larut: secara konsisten tidak konsisten, pemalu, dan membuat frustrasi, etapi masih mampu menghasilkan beberapa momen yang sangat mengesankan.

    Kovacic gemilang saat dalam kondisi terbaiknya, kuat dalam menghadapi tantangan, dan terkenal karena menggiring bola dari areanya sendiri. Dia selalu memiliki potensi untuk menjadi senjata yang berguna di kedua ujung lapangan. Namun, itu tidak pernah benar-benar terpenuhi. Belakangan ini dia tampak memudar saat menghadapi pertarungan di lini tengah.

    Kemampuannya menggiring bola jarang menghasilkan assist atau gol, statistik passing-nya (dua assist, penyelesaian 86 persen di Liga Primer musim ini) bukanlah gelandang elite yang suka memainkan bola. Di saat Chelsea tidak mempunyai cukup pemain yang mengambil risiko melakukan passing progresif, kecenderungannya menyia-siakan penguasaan bola sangat menjengkelkan.

    Penampilan penuh aksinya selama musim 2019/20 yang terganggu oleh COVID-19 membuatnya mendapatkan penghargaan Pemain Terbaik Tahun Ini berdasarkan pilihan fans. Tetapi itu adalah musim di kala The Blues masuk ke empat besar di musim pertama Frank Lampard menjalankan tugasnya.

  • Iklan
  • Mateo Kovacic Chelsea 2022-23Getty Images

    Pekerja keras tetapi bukan kelas dunia

    Manajer legendaris Italia pemenang Piala Dunia, Giovanni Trapattoni, pernah menggambarkan Kovacic sebagai 'percampuran Kaka dan Clarence Seedorf'. Begitulah potensi yang dia tunjukkan sebagai gelandang serang muda di Inter setelah pindah dari Dinamo Zagreb.

    Kendati tidak pernah berkembang menjadi pengreasi andalan yang diharapkan banyak orang, dia selalu menjadi roda penggerak yang berfungsi di ruang mesin Chelsea. Dengan energi dan kegigihannya yang tak terbatas, membuatnya dituntut untuk mengganggu permainan di wilayahnya sendiri, dan mendorong Chelsea di atas lapangan tanpa pernah diandalkan untuk memberikan kontribusi gol. Memang, beberapa orang akan berpendapat dia adalah gelandang yang lebih berpikiran defensif secara keseluruhan pada tahap ini dalam karirnya.

    Walau ia menikmati periode kreatif yang lebih bermanfaat selama era Thomas Tuchel, kembalinya pemain berusia 29 tahun itu dengan enam gol, dan 15 assists dalam 220 penampilan untuk The Blues menceritakan kisahnya sendiri.

  • Momen kecemerlangan murni

    Itu tidak berarti Kovacic tak akan dikenang dengan baik. Dia menjadi pemain penting bagi the Blues sepanjang waktunya di klub, mencatat salah satu penampilan terbaik musim debutnya dalam kemenangan final Liga Europa 2019 atas Arsenal. Dia juga berpengaruh di kedua leg saat Chelsea menyingkirkan Atletico Madrid di Liga Champions dalam perjalanan menuju kemenangan luar biasa pada tahun 2021. Sangat disayangkan dia tidak diberikan lebih dari sepuluh menit di final melawan Man City. Tetapi sulit untuk berdebat dengan taktik rapi Tuchel pada malam itu.

    Golya mungkin sedikit dan jarang, tetapi dia mudah diingat. Dua gol pertamanya untuk klub dilakukan dengan keahlian tendangan rendah melawan Valencia dan Everton pada 2019/20, sementara dua golnya pada 2022/23 adalah penyelesaian pertama yang naluriah, dan hanya dapat dilakukan segelintir pemain.

    Namun, pilihan yang tidak diragukan lagi adalah tendangan voli yang memenangkan penghargaan Goal of the Season dalam hasil imbang 2-2 dengan Liverpool musim lalu. Mengawasi bola yang datang bak jatuh dari langit, Kovacic menghasilkan tendangan voli indah tanpa back-lift yang terbang ke gawang melalui pantulan tiang. Puisi bergerak, dan itu merupakan momen terbaik Kovacic dalam balutan seragam Chelsea.

  • Kovacic Chelsea 2021 Champions League finalGetty

    Favorit fans

    Satu hal yang tidak diragukan lagi adalah popularitas Kovacic. Pemain profesional sempurna yang etos kerja dan kegigihannya selalu membuat dia disukai fans. Dia tetap sangat populer di antara basis penggemar Chelsea, terlepas dari rasa frustrasi apa pun yang mereka rasakan terhadap dirinya. Jelas sentimen itu berbalas.

    “Saya beruntung berada di negara besar, kota besar, budaya baru, bertemu orang-orang luar biasa,” kata Kovacic belum lama ini. “Saya beruntung bisa merasakan begitu banyak negara yang menyenangkan. Saya banyak memetik pelajaran, tapi yang terpenting adalah menghormati semua orang. Bagaimana mereka memperlakukan saya, saya hanya bisa bersyukur, dan saya berusaha memperlakukan mereka sama seperti mereka memperlakukan saya. Saya semaksimal mungkin berusaha bersikap sopan, yang tentunya tidak mudah, tetapi juga menjadi diri sendiri.

    “Ketika saya melihat di mana saya berada, sungguh menakjubkan. Saya hanya bisa berterima kasih kepada orang-orang yang saya temui. Ini adalah perjalanan yang menyenangkan.”

  • Mateo Kovacic Chelsea 2022-23Getty

    Kovacic mengisyaratkan untuk bertahan...

    Terlepas dari ketidakpastian seputar masa depannya, Kovacic baru-baru ini menyatakan dia tidak mempunyai rencana untuk meninggalkan Stamford Bridge, dengan mengungkapkan telah menemukan rumah untuk dirinya dan keluarganya di London.

    “Saya sudah lima tahun di sini, waktu berlalu, dan saya telah berada di Chelsea lebih lama di antara semua klub [yang pernah saya bela],” kata Kovacic pada April lalu. “Saya merasa benar-benar betah. Tidak ada yang tidak disukai di London. Keluarga saya menikmatinya, yang membuat saya lebih mudah. Makanannya oke, nungkin tidak seperti Italia atau Spanyol! Tapi London luar biasa.

    “Putra saya sekolah di London, dia menikmatinya, orang-orangnya sangat baik. Saya hanya bisa mengatakan hal-hal baik tentang London dan Inggris. Kami merasa sangat senang di sini.”

  • Kovacic Chelsea 2022-23Getty

    ...Ini saat yang tepat untuk memulai hidup baru

    Pada akhirnya Kovacic akan kecewa, mengetahui Chelsea mungkin bersiap untuk memutuskan hubungan mereka di musim panas, terlepas dari seberapa bahagianya dia. Pemilik bersama klub Boehly dan Eghbali dilaporkan enggan mempertahankan pemain yang memasuki tahun terakhir dari kesepakatan mereka, dan jelas ada kebutuhan mendesak untuk memangkas skuad yang membengkak karena alasan keuangan dan jumlah pemain.

    Ini menempatkan pemain berusia 29 tahun itu tepat di jalur tembak saat ia menuju 12 bulan terakhir kontraknya. Meskipun seperti berada di tengah ketidakpastian antara menjadi pemain kunci dan opsi rotasi sepanjang waktunya di Chelsea, dia tidak akan kekurangan peminat. Memang, dua klub Manchester dikabarkan tertarik, dengan Pep Guardiola sebagai pengagum berat, sementara Tuchel ingin reuni di Bayern Munich.

    Semua hal dipertimbangkan. Ini terasa seperti saat yang tepat bagi kedua belah pihak untuk berpisah. Chelsea perlu memangkas skuad dan gaji mereka, serta berkembang sebagai tim di bawah Pochettino, sementara Kovacic masih memiliki waktu dan kemampuan untuk membuat perbedaan di klub elite, mungkin di liga dan sistem taktis yang lebih cocok untuk mengarahkan bola.