PSSIIndra Sjafri menyampaikan permintaan maaf kepada publik
Timnas Indonesia U-22 mendapatkan pukulan telak, menyusul kegagalan mereka menyumbangkan medali pada SEA Games 2025, meski meraih kemenangan 3-1 atas Myanmar dalam pertandingan terakhir Grup C cabang sepakbola, Jumat (12/12)) malam WIB. Pelatih Indra Sjafri tidak mampu mengeluarkan banyak kata, dan menyampaikan permintaan maaf kepada publik sepakbola atas kegagalan tim besutannya melangkah ke semi-final.
Cabang sepakbola gagal menyumbang medali sebanyak 12 kali
Skuad Garuda mengawali perjalanan SEA Games kali ini dengan kekalahan 1-0 dari Filipina. Mereka akhirnya terpaksa mengepak koper lebih cepat, karena tidak berhasil meraih predikat peringkat dua terbaik. Malaysia yang memiliki produktivitas gol lebih baik, berhak menyusul Thailand, Vietnam, dan Filipina untuk memperebutkan medali. Ini menjadikan Indonesia tidak mampu menyumbangkan medali cabang sepakbola putra sebanyak 12 kali sejak ambil bagian di sepakbola pada 1977.
Sang pelatih siap bertanggung jawab atas kegagalan timnas U-22
Indra pun tidak banyak berkata-kata, termasuk memberikan penilaian terhadap performa tim dan kemenangan timnas U-22 di laga terakhir.
“Kita nggak lolos grup. Secara teknis, orang yang paling penting menjawab adalah saya. Jadi, saya mau maaf [kepada] semua masyarakat Indonesia. Secara teknis saya ulangi lagi, ini tanggung jawab saya. Terima kasih,” ujar Indra singkat.
Tahun menyakitkan bagi persepakbolaan nasional
Kegagalan timnas U-22 menambah torehan minor persepakbolaan nasional. Ketidakberhasilan mendapatkan medali di SEA Games seolah mengikuti jejak timnas U-23 yang gagal lolos ke putaran final Piala Asia 2026. Begitu juga dengan timnas senior yang tak berhasil merebut tiket ke Piala Dunia 2026.
Iklan