Nicolo Barella Bologna Inter Supercoppa ItalianaGetty

Supercoppa Italiana: Inter Milan Hancur Di Tangan Bologna

Untuk pertama kalinya sejak 2021, Inter Milan tidak akan tampil di partai perebutan gelar Supercoppa Italiana. Nerazzurri harus mengakhiri langkahnya di semi-final setelah menyerah di hadapan Bologna.

Setelah tiga kali beruntun mengangkat trofi dan musim lalu kalah dari Milan di partai puncak, kali ini Inter terhenti lebih awal. Bologna menjadi penghalang mereka di Riyadh.

Sempat tertinggal cepat pada menit kedua, Bologna menunjukkan mental kuat dengan menyamakan kedudukan lewat penalti Riccardo Orsolini pada menit ke-35. Laga kemudian berlanjut ke adu penalti setelah Bologna mampu bertahan dari tekanan Inter di sebagian besar babak kedua.

Kegagalan Inter memastikan tiket ke final - dan menunda peluang Cristian Chivu meraih trofi pertamanya sebagai manajer Nerazzurri - ditentukan oleh buruknya eksekusi dari titik penalti. Dalam drama adu penalti, Inter benar-benar runtuh karena gagal mengeksekusi tiga penalti secara beruntun.

  • Lautaro Martinez Bologna Inter Supercoppa ItalianaGetty

    Inter mengawali adu penalti dengan meyakinkan

    Ironisnya, Inter memulai adu penalti dengan sangat baik. Lautaro Martinez maju sebagai penendang pertama dan sukses menaklukkan Federico Ravaglia.

    Eksekusi sempurna sang kapten sempat memberi keunggulan psikologis, namun sayangnya tidak diikuti oleh rekan-rekannya. Ravaglia kemudian tampil gemilang dan menjadi bintang kemenangan Bologna.

  • Iklan
  • Tiga penalti gagal

    Langkah Inter menuju final benar-benar terhenti akibat tiga kesalahan beruntun. Alessandro Bastoni - yang tampil solid sepanjang 90 menit - menjadi penendang pertama yang gagal setelah tembakannya dibaca Ravaglia saat skor masih 1-1. Sepakan Nicolo Barella kemudian melenceng, sebelum eksekusi Ange-Yoan Bonny sangat lemah dan mudah diamankan kiper Bologna.

    I Rossoblusendiri tidak sepenuhnya sempurna dari titik putih, namun setelah unggul lewat Rowe, mereka mengunci kemenangan melalui eksekutor kelima Ciro Immobile.

  • Piotr Zielinski InterGetty

    Zielinski ditarik keluar di menit ke-86

    Keputusan Cristian Chivu di penghujung laga memicu perdebatan besar. Manajer Inter tersebut justru menarik keluar Piotr Zielinski - salah satu spesialis penalti - pada menit ke-85 dan memasukkan Sucic, saat adu penalti sudah di depan mata.

    Keputusan tersebut terasa janggal, mengingat beberapa menit sebelumnya Zielinski sempat menjadi kandidat penendang penalti sebelum keputusan wasit Chiffi dianulir lewat VAR.

    Sepanjang karier profesionalnya, pemain internasional Polandia itu telah mencetak sembilan gol dari titik penalti, termasuk dua penalti krusial dalam Derby d’Italia musim lalu yang berakhir 4-4 kontra Juventus. Ia hanya dua kali gagal, salah satunya di Liga Champions melawan Feyenoord musim lalu.

  • ENJOYED THIS STORY?

    Add GOAL.com as a preferred source on Google to see more of our reporting

  • Calhanoglu tidak diturunkan

    Inter juga tidak diperkuat penendang penalti terbaik mereka Hakan Calhanoglu. Pemain asal Turki tersebut baru pulih dari cedera yang didapat saat melawan Liverpool di Liga Champions dan kembali masuk skuad, namun hanya duduk di bangku cadangan sepanjang laga.

    Chivu tampaknya enggan mengambil risiko, meski memasukkan Calhanoglu di menit-menit akhir bisa menjadi pembeda dalam adu penalti. Sebaliknya, ia memilih memasukkan Sucic - yang belum pernah mengeksekusi penalti di level profesional.

    Federico Dimarco juga tidak masuk daftar penendang. Meski memiliki kaki kiri berkualitas, bek sayap itu bukan spesialis penalti. Satu-satunya penalti yang pernah ia ambil bersama Inter terjadi pada 2021 kontra Atalanta - dan gagal.

0