Maguire Maddison Tomori Southgate England GFXGetty/GOAL

Maguire Ketimbang Tomori? Enggak Layak! - Pemenang & Pecundang Pengumuman Skuad Piala Dunia Inggris

Akhirnya terungkap sudah! Skuad Inggris untuk Piala Dunia 2022 resmi diumumkan Gareth Southgate.

Seperti biasa, banyak nama-nama yang masuk yang memicu perdebatan, dan beberapa yang tak dipanggil layak merasa tak diperlakukan secara tak adil.

Jadi, siapa saja pemenang dan pecundang dari pemain Inggris yang akan (dan tidak akan) terbang ke Qatar untuk mengikuti Piala Dunia?

GOAL mencoba mengulasnya...

  • James Maddison Leicester 2022-23Getty

    PEMENANG: James Maddison

    Tiada yang meragukan bahwa Maddison pantas masuk skuad Inggris. Cek saja statistiknya dalam 18 bulan terakhir.

    Sejak Agustus 2020, ia memimpin klasemen kontribusi gol (30) dibanding gelandang-gelandang Inggris lainnya di Liga Primer, mengungguli nama-nama seperti Bukayo Saka, Mason Mount, Phil Foden, dan Jack Grealish.

    Dan dia mencapainya di tim Leicester City yang tertatih-tatih, sehingga output tersebut terasa makin impresif.

    Iya, temperamennya memang perlu dipertanyakan terutama di luar lapangan. Keputusannya untuk main ke kasino saat ia harus keluar dari skuad Inggris lantaran sakit 2019 lalu memang bikin geleng-geleng kepala.

    Tapi pemain juga manusia biasa, bisa bikin kesalahan. Pemain Inggris lainnya juga pernah berkelakuan serupa dan itu tak membuat mereka diasingkan permanen oleh Gareth Southgate.

    Maka akan menjadi sebuah penghinaan andai ia tak ikut dibawa ke Qatar. Ini sepakbola dan pemain harus diapresiasi lewat penampilannya.

    Dan saat ini Maddison adalah gelandang Inggris terbaik, sebagus itu sampai Southgate mengakui kesalahannya dan akhirnya memanggilnya.

    Maddison bukan jawaban doa-doa Inggris. Dia bukan senjata pamungkas yang tiba-tiba memastikan kemenangan The Three Lions di Piala Dunia.

    Tapi ia layak berada di antara 26 bintang yang membela panji Inggris di Timur Tengah. Factos!

  • Iklan
  • Tammy Abraham 2022-23Getty

    PECUNDANG: Tammy Abraham

    "Tammy mengalami penurunan performa di depan gawang di saat yang salah." Itu penjelasan Gareth Southgate mengapa ia tak membawa striker AS Roma tersebut.

    Abraham memang gagal mereplikasi ketajaman yang ia tunjukkan di musim debutnya di Serie A, tetapi keputusan Southgate untuk meninggalkannya tetap terasa kejam.

    Mantan bomber Chelsea itu pasti mengira ia akan ikut ke Qatar, mengingat bagaimana terlibatnya ia dengan timnas Inggris dalam 18 bulan terakhir.

    Tapi Fakta bahwa ia baru mencetak empat gol musim ini, plus performa Callum Wilson yang sedang naik-naiknya di Liga Primer, mengunci nasibnya sebagai penonton Piala Dunia.

  • Kyle Walker England 2022-23Getty

    PEMENANG: Kyle Walker

    Begitu ia tersungkur cedera saat derbi Manchester awal Oktober kemarin, Walker pasti langsung terbayang-bayang nasibnya, cemas tak bisa ikut Piala Dunia.

    Dia nampak hampir pasti tak dibawa saat harus menjalani operasi selangkangan, tetapi ia mampu sembuh tepat waktu untuk ikut terbang ke Qatar.

    Apakah dia cukup bugar untuk langsung dimainkan, itu soal lain. Tapi fakta bahwa ia masuk skuad saja sudah merupakan sebuah kemenangan besar buat Walker.

    Tak banyak pemain yang membuat Southgate rela berjudi, tapi ia sangat mempercayai Walker dan kemampuannya untuk menjadi bek sentral kanan dalam skema tiga bek berkontribusi besar dalam keputusan sang manajer.

    Pemanggilan Walker adalah risiko, tapi bisa dipahami mengapa Southgate mengambilnya.

  • Tomori AC Milan 2022-23Getty Images

    PECUNDANG: Fikayo Tomori

    Tomori tak dipanggil tapi ada Harry Maguire? Wah, kacau!

    Maguire memang penggawa setia Inggris sejak dulu, tapi penampilannya dalam beberapa bulan (bahkan tahun) belakangan sungguh mengkhawatirkan – sampai di titik ia bukan lagi starter buat Manchester United.

    Southgate menjadikan penurunan performa sebagai alasan mengabaikan Abraham, tapi lalu lebih mempercayai Maguire ketimbang Tomori. Sepertinya ada yang tak masuk akal di sini.

    Tomori sudah pasti akan merasa diperlakukan secara tak adil dan sulit untuk tidak memetik kesimpulan bahwa satu-satunya alasan ia tak dipanggil adalah karena dia bermain di Italia dan bukannya di Inggris.

    Dan jujur saja itu konyol, mengingat sebagus apa ia tampil bagi sang juara bertahan Serie A, AC Milan.

  • Ben White Arsenal

    PEMENANG: Ben White

    Seperti Maddison, White sudah semestinya menjadi salah satu pilihan terdepan. Kalau boleh jujur, memalukan pemanggilannya sampai jadi bahan perdebatan.

    Kecuali mungkin Reece James, tak satu pun bek Inggris yang lebih mengesankan dibanding White musim ini.

    Ia selalu starter di Liga Primer Inggris buat Arsenal, yang duduk di puncak klasemen, dan ia merupakan salah satu penampil terbaik di armada Mikel Arteta.

    Iya, dia memang berperan sebagia bek kanan, tapi memangnya kenapa? Kan bukan lantas ujug-ujug ia lupa cara jadi bek tengah.

    White adalah pesepakbola berbakat natural. Ia piawai dengan bola, tenang dalam penguasaan, dan punya karakter dan kepribadian yang membuatnya tak pernah gentar.

  • ward-prowse(C)Getty Images

    PECUNDANG: James Ward-Prowse 

    Satu lagi pemain yang sekarang mungkin sedang patah hati sepatah-patahnya.

    Ward-Prowse patah hati saat gagal masuk skuad Inggris di Euro 2020 dan kini mimpinya bermain di Piala Dunia hancur seketika.

    Performanya memang tak sebagus itu musim ini, tapi ia pasti merasa lebih layak masuk skuad dibanding bintang Chelsea Conor Gallagher, yang memang jarang masuk skuad Southgate dalam beberapa tahun terakhir.

    Satu lagi pukulan besar di level internasional bagi Ward-Prowse.

  • Conor Gallagher England 2022Getty Images

    PEMENANG: Connor Gallagher

    Seperti Maddison, Gallagher menjadi nama kejutan. Bedanya adalah sulit mengabaikan performa Maddison musim ini, banyak seruan dan desakkan agar ia dimasukkan ke skuad Piala Dunia Inggris.

    Sementara itu Gallagher belum bisa memberi impak berarti buat Chelsea setelah musim lalu impresif saat dipinjamkan ke Crystal Palace.

    Ia baru start tujuh kali di semua kompetisi dengan koleksi sebiji gol. Rasanya nyaris tak ada yang menyangka gelandang 22 tahun ini bakal dipanggil.

    Terutama mengingat bahwa rekannya di Chelsea, Ruben Loftus-Cheek, tak ikut dibawa ke Qatar meski tampil 19 kali buat The Blues musim ini.

    James Ward-Prowse pasti akan melirik ke arah Gallagher dan Southgate dengan mata memicing bak predator.

    Namun bagi Gallagher, ini menjadi kesempatan besar dan ia akan berusaha memanfaatkan momen ini untuk meninggalkan kesan baik di Qatar, di depan mata dunia.

  • Ivan Toney Brentford 2022-23Getty Images

    PECUNDANG: Ivan Toney 

    Nasib Toney memang sepertinya sudah diketok palu saat ia dipanggil masuk skuad Inggris sebelum ini tapi tak mendapatkan satu menit bermain pun.

    Ia tampil gemilang buat Brentford sejak Si Lebah promosi ke Liga Primer dan telah mencetak sembilan gol dalam 15 laga musim ini.

    Namun nyatanya itu belum cukup untuk meyakinkan Southgate, ia lebih memercayai Wilson.

    Pemanggilan Toney akan menjadi sebuah kisah inspiratif mengingat ia cuma bermain untuk Peterborough di League One dua tahun lalu.

    Tak ada yang bisa bilang ia tidak pantas tapi, sayangnya, Southgate bertitah lain.

  • Callum Wilson Getty Images

    PEMENANG: Callum Wilson

    When the 30-year-old started out this season, the thought of him making a late charge on the World Cup squad seemed nothing more than a pipe dream. But six goals in 10 games for Newcastle has seen him pull off the seemingly impossible.

    Di awal musim, bintang 30 tahun ini memimpikan ikut Piala Dunia laksana pungguk merindukan bulan. Tapi enam gol dalam 10 laga buat Newcastle mewujudkan cita-cita mustahil tersebut.

    Wilson sebelumnya diyakini berada di bawah Tammy Abraham, bahkan di bawah Ivan Toney.

    Tapi performa ciamiknya dari bayang-bayang memastikan dirinya mendapat kursi pesawat ke Qatar sebagai deputi Harry Kane.

    Pemanggilannya mungkin akan mengundang keraguan, tapi sulit untuk memungkiri bahwa performanya akhir-akhir ini buat Newcastle besutan Eddie Howe tak layak menjadi bahan pertimbangan.