Sederet Bukti Ilkay Gundogan Adalah Legenda Manchester City

Gundogan merupakan salah satu pemain yang awal direkrut Pep Guardiola, tapi pada musim 2016/17 harus absen karena cedera. Ketika ia pulih, dampak instan langsung terasa, dan gol debutnya terjadi pada Liga Champions, lalu beberapa hari kemudian, gol pertamanya pada Liga Primer Inggris dilesatkan ke gawang Bournemouth.

Ia merayakan golnya ke arah suporter yang bergemuruh di Etihad, dan kemudian itu jadi pemandangan yang familiar hingga musim 2022/23.

City telah dipermalukan oleh Lionel Messi dalam pertemuan penyisihan grup Liga Champions mereka dengan Barcelona pada Oktober 2016, dengan pemain Argentina itu mencetak hat-trick dalam kemenangan 4-0 di Camp Nou.

Awalnya, pemain nomor 10 itu mungkin akan membuat bencana lagi ketika dia membuka skor dalam pertandingan balasan di Etihad. Namun, Gundogan kemudian bekerja keras, mengirimkan umpan silang rendah dari Raheem Sterling untuk menyamakan kedudukan dan kemudian memastikan kemenangan 3-1 yang menakjubkan setelah menerkam bola lepas di area penalti.

Gundogan meninggalkan lapangan sambil menangis dan Guardiola "sangat sedih" setelah pemain Jerman itu menderita cedera ligamen lutut dalam kemenangan 2-0 atas Watford pada Desember 2016. Manajer khawatir salah satu pemain kuncinya akan absen selama "beberapa bulan", dan terbukti. Gundogan baru kembali beraksi pada bulan September tahun berikutnya, tetapi ketika dia melakukannya, sebagai pemain pengganti dalam penghancuran 6-0 dari tim yang sama di Vicarage Road, dia mendapat sambutan meriah dari para pendukung tim tamu.

"Ini sangat bagus," aku Gundogan setelahnya, "karena sudah menunggu lama, sembilan bulan sekarang. Saya sedikit bangga pada diri saya sendiri, karena itu bukan cedera jangka panjang pertama saya, jadi perjalanannya masih panjang, bahwa saya harus melawan."

Dengan cepat menjadi jelas bahwa City adalah salah satu eksponen penguasaan bola terbaik yang pernah ada di sepakbola Inggris, dan Gundogan merupakan bagian integral dari cara mereka menguasai bola.

Dalam kemenangan 1-0 yang dominan secara historis atas Chelsea pada Maret 2018, ia memecahkan rekor individu Liga Primer untuk operan percobaan terbanyak (174) dan operan tersukses (167) dalam satu pertandingan. Pemegang rekor sebelumnya? Secara alami, legenda City lainnya - Yaya Toure.

Gundogan terbentuk dengan baik oleh situasi yang sulit, itu terbukti bagaimana ia mampu bangkit dengan mantap dari cedera ligamen lutut. Selain itu, dia juga mampu bangkit dari kegagalan penalti ke gawang Liverpool, pada babak pertama pertemuan tim di Februari 2021.

Gundogan tidak hanya terlambat memecah kebuntuan dengan menindaklanjuti tembakan Phil Foden yang gagal ditahan Alisson, ia juga memulihkan keunggulan City untuk membantu mengamankan kemenangan pertama klub di Anfield sejak 2003.

Bisa mengingat Gundogan sebagai gelandang tengah, bertahan, dan terakhir kita melihat dia sebagai gelandang yang didorong lebih menyerang hingga mampu mencetak dua digit gol pada musim 2022/23.

Bahkan Gundogan menyabet gelar Pemain Terbaik bulanan secara beruntun di Liga Primer. "Saya sangat bangga memenangkan penghargaan ini lagi," katanya, "tetapi saya paling bangga menjadi bagian dari tim yang luar biasa ini."

City berada dalam bahaya yang sangat nyata untuk mengejar gelar Liga Primer ketika Gundogan keluar dari bangku cadangan, dengan hanya 22 menit tersisa dalam pertandingan hari terakhir melawan Aston Villa pada 22 Mei 2022. Pasukan Guardiola secara mengejutkan tertinggal 2-0 dan berjuang untuk menciptakan peluang.

Kedatangan Gundogan mengubah segalanya, segera menyeret timnya kembali ke permainan dengan meneruskan umpan silang dari Kevin De Bruyne. Kemudian, setelah Rodri menyamakan kedudukan, Gundogan menghasilkan momen 'Agueeerrrroooo', mengonversi bola brilian lainnya dari rekan setimnya di Belgia untuk memicu kekacauan di Eithad dan membuat Guardiola menangis setelah City sekali lagi mengalahkan Liverpool untuk merebut gelar dengan satu gol. Momen yang tak terbantahkan.

Gundogan lagi-lagi menciptakan momen-momen penting dalam keberhasilan Man City musim 2022/23. Ia jadi salah satu pemain yang mengandaskan impian Arsenal, lewat dua gol dalam kemenangan kontra Leeds United, lalu ketika melawan Everton.

Gol itu juga merupakan improvisasi yang fantastis, dengan Gundogan mengontrol umpan silang canggung dari Riyad Mahrez di lututnya, sebelum dengan cerdik menjentikkan bola ke pojok bawah dengan kaki kanannya sambil menghadap ke arah yang salah.

Gundogan kemudian memberi umpan kepada Erling Haaland untuk gol kedua City sebelum memastikan kemenangan dengan tendangan bebas yang luar biasa, mendorong Guardiola untuk mendengkur, "Dia berulang kali menunjukkan kualitas dan kepentingannya. Dia bisa melakukan segalanya."

Jika ada gelandang serang yang bisa dilacak, dalam derby, di Wembley, itu adalah Gundogan, namun Manchester United membuat kesalahan dengan membiarkannya tanpa penjagaan untuk membuka skor dengan tendangan voli brilian di final Piala FA 2023 setelah hanya 13 detik.

Pasukan Erik ten Hag yang terkejut berhasil menyamakan kedudukan berkat penalti, tetapi Gundogan tidak diam, dan dia memenangkan pertandingan untuk City dengan upaya lain dari luar area penalti di awal babak kedua. Guardiola bersemangat setelah itu, "Musim yang dia jalani luar biasa." Tidak ada argumen, di sana.

Ketika Fernandinho meninggalkan City pada musim panas 2022, Gundogan terpilih sebagai kapten baru klub oleh sesama pemainnya, yang memberi tahu kami semua yang perlu kami ketahui tentang betapa dia sangat dihormati tidak hanya oleh pelatihnya - tetapi juga oleh rekan-rekannya.

Gundogan menanggapi pertunjukan keyakinannya itu dengan memimpin tim meraih treble bersejarah, yang memuncak dengan dirinya menjadi pemain City pertama yang mengangkat trofi Liga Champions. Itu adalah akhir yang paling pas untuk perjalanan yang benar-benar luar biasa di Manchester.