Anfield San Siro Westfalenstadion GFXGetty

San Siro, Anfield, Dan Atmosfer Terbaik Di Sepakbola Eropa

Inter 'menjamu' rival sekota AC Milan di leg kedua semi-final Liga Champions, Rabu (17/5) dini hari WIB, dengan suasana meriah lainnya yang diharapkan di Guiseppe Meazza. Tapi stadion mana yang memiliki atmosfer terbaik di sepak bola Eropa?

Ini topik yang sangat subyektif, tentu saja. Memilih antara tempat yang paling mengintimidasi di benua biru tentu tidak mudah. Selain itu, meski beberapa stadion tidak memiliki reputasi yang menonjol, mereka dapat menebusnya dengan kebisingan. Tetapi tidak dapat disangkal beberapa klub membanggakan kombinasi pemenang dari kebisingan penonton yang memekakkan telinga, dan koreografi yang memukau.

Di bawah ini, GOAL mencoba untuk mengurutkan atmosfer terbaik di Eropa...

  • Eintracht Frankfurt fans Bundesliga 2022-23Getty

    15Waldstadion (Eintracht Frankfurt)

    Fans Eintrach Frankfurt kerap menghiasi media massa ketika mereka melakoni perjalanan laga tandang dalam beberapa tahun terakhir, dan biasanya berhubungan dengan sesuatu yang tidak bagus. Cara mereka mengambil alih Camp Nou untuk pertandingan Liga Europa tahun lalu melawan Barcelona sangat mengesankan, tetapi adegan kekerasan yang kita lihat di Naples sebelum laga Liga Champions musim ini melawan Napoli sangat memalukan.

    Terlepas dari itu, tidak dapat dipungkiri suasana pertandingan di Waldstadion adalah sesuatu yang istimewa. Fans Frankfurt juga terkenal dengan melakukan atraksi yang fantastis.

  • Iklan
  • Diego Simeone Atletico Madrid 2022-23Getty

    14Estadio Metropolitano (Atletico Madrid)

    Kandang lama Atletico, Vicente Calderon, benar-benar bak kuali kebisingan. Tidak seperti beberapa klub lain yang telah mengubah stadion, Rojiblancos telah berhasil membawa kebisingan dari kandang lamanya ke Metropolitano baru yang mengilap. Stadion baru, tempat Atletico hijrah pada 2017, memiliki kapasitas 68 ribu kursi. Tidak seperti Calderon, ada atap untuk menahan semua kebisingan.

    Yang terbaik dari semuanya, stadion memiliki konduktornya pada diri Diego Simeone, yang selalu ada untuk mengingatkan fans tentang tanggung jawab mereka untuk menjaga para pemain tetap termotivasi dan mengintimidasi lawan di lapangan.

  • 13Stadion Toumba (PAOK Salonica)

    Rekaman udara tampak seperti menunjukkan zona perang. Itu sebenarnya adalah pertunjukan kembang api untuk merayakan gelar pertama PAOK Salonica dalam 34 tahun. Klub Yunani ini mempunyai fans paling bersemangat di sepakbola. Mereka akan selalu hadir setelah mengakhiri paceklik gelar pada 2019, tetapi ini di luar skala.

    Fans mereka menyukai kembang api, dan menyebabkan adegan mengejutkan musim lalu di Marseille, ketika kedua kelompok ultras terlihat saling melempar kembang api. Tuhan menolong tim tamu yang kurang beruntung kala bermain tandang di sana!

  • 12San Siro (AC Milan & Inter)

    Tak bisa dipungkiri, salah satu alasan utama rata-rata fans sepakbola begitu bersemangat tentang prospek Milan bertemu Inter di semi-final Liga Champions adalah koreografinya. Dalam hal atraksi, Derby della Madonnina adalah, dan selalu, berada dalam aura tersendiri.

    Selama bertahun-tahun, gim ini telah mengilhami beragam tema seperti Dante's Inferno dan Nightmare on Elm Street. Penampilan Rossoneri pekan lalu dari sudut padang suporter Milan tidak terlalu mengecewakan, dan dapat dipastikan rival mereka, Inter, akan memiliki sesuatu yang sama spektakulernya untuk leg kedua.

    Giuseppe Meazza mungkin merupakan arena yang sudah tua, tetapi masih dikenal sebagai 'La Scala del Calcio' karena alasan yang sangat bagus.

  • 11De Kuip (Feyenoord)

    Fans Feyenoord tidak melakukan sesuatu dengan setengah-setengah. Menjelang kemenangan atas Go Ahead Eagles pada hari Minggu, mereka meluncurkan apa yang diyakini sebagai spanduk terbesar yang pernah dilihat di stadion. Pasti sulit memikirkan atraksi lain yang telah menutupi hampir seluruh arena!

    Namun, kepercayaan yang begitu megah, dan mahal, pada tim mereka (spanduk bertuliskan 'Feyenoord, Feyenoord, apa yang akan kita lakukan hari ini? Kita akan menang, tetapi pertanyaannya adalah seberapa banyak!') datang sebagai kejutan kecil bagi para penggemar sepakbola Belanda, mengingat De Kuip terkenal tidak hanya sebagai salah satu tempat paling menakutkan di Belanda, tetapi juga di seluruh Eropa.

  • Napoli 10Getty Images

    10Stadio Diego Armando Maradona (Napoli)

    Presiden Napoli Aurelio De Laurenttis pernah menyebut markas klub sebagai 'toilet'. Anda bisa mengerti mengapa. San Paolo menjadi kenangan sejak berganti nama menjadi Stadion Diego Armando Maradona untuk menghormati pemain terbesar Partenopei, meerupakan venue yang sangat ketinggalan zaman, peninggalan dari zaman dulu.

    Namun, karena musim ini digarisbawahi dengan sangat mendebarkan, merupakan hak istimewa yang mutlak untuk hadir ketika kandang Napoli dipadati para suporter yang paling bersemangat di Italia.

  • Sevilla Manchester United Europa LeagueGetty Images

    9Ramon Sanchez Pizjuan (Sevilla)

    Seville adalah kota yang paling bergairah di Spanyol. Meski suporter Real Betis mungkin tidak setuju, Sanchez Pizjuan memiliki atmosfer yang paling menggetarkan di negara ini. Seperti halnya dalam derby, Sevilla benar-benar masuk ke dalam elemen mereka pada pertandingan Eropa. Sedikit kebetulan, setiap kali Sevilla mencapai perempat final Liga Europa, mereka mampu memenangkannya.

    Dengan diawali dari lagu epik klub, Sevilla berubah menjadi kebisingan yang dikumandangkan fans mereka. Lihat saja pertandingan terakhir mereka versus Manchester United. Dalam performa yang mengalami penurunan, sehingga kalah di Old Trafford, mereka berhasil menaklukkan Setan Merah di leg kedua.

  • Jose Mourinho Roma emperor banner Getty

    8Stadio Olimpico (Roma)

    Silakan katakan apa yang Anda inginkan tentang Jose Mourinho, tetapi sang pelatih tahu bagaimana membuat basis penggemar menjadi gila. Sejak kedatangan 'The Special One' di Roma, Stadio Olimpico sekali lagi menjadi salah satu tempat paling emosional di dunia sepakbola.

    Pendukung klub yang sudah lama menderita telah sepenuhnya direvitalisasi oleh seorang pelatih, dan sebuah tim, yang mengantarkan trofi Eropa pertama musim lalu. Bahkan ketika lagu kebangsaan klub dimainkan sebelum kick-off, penonton netral pun merinding saat 66 ribu pendukung bernyanyi serempak, "Roma, Roma, Roma!"

  • Stade Velodrome tifoGetty

    7Stade Velodrome (Marseille)

    Tidak ada tempat yang lebih mengintimidasi di Prancis selain Stade Velodrome di Marseille. Arena ikonik berkapasitas 66 ribu tempat duduk, yang telah direnovasi beberapa kali selama bertahun-tahun, memiliki dua bagian – fans yang penuh semangat saling melempar dan menjawab chant selama pertandingan.

    Suasananya bahkan lebih bagus ketika rival utama Paris Saint-Germain datang ke kota. Sementara malam di kompetisi Eropa juga menjadi keindahan luar biasa, karena semua suar dan kembang api menyala, yang sering dimulai dari luar hotel, tempat tim lawan menginap, pada malam sebelum pertandingan...

  • Red Star Belgrade bannerGetty

    6Marakana (Red Star Belgrade)

    Ada suatu masa ketika Stadion Rajko Mitic, yang sebelumnya lebih dikenal sebagai Marakana, adalah salah satu venue terbesar, - dan salah satu sisi pertandingan terbesar.

    Namun, setelah banyak renovasi, kapasitasnya secara efektif berkurang setengahnya, menjadi 53.000, di tengah Red Star Belgrade tidak lagi memiliki pemain, atau sumber daya, untuk menantang kompetisi Eropa.

    Namun, klub Serbia itu masih mempunyai suporter yang sangat bersemangat. Ketika mereka beraksi, seperti yang selalu dilakukan untuk Eternal Derby melawan rival sekota Partizan, mereka menciptakan suasana yang menegangkan sekaligus mendebarkan.

  • Timo Werner RB Leipzig Besiktas 2016-17 Champions LeagueGetty

    5Vodafone Park (Besiktas)

    Suporter Besiktas sangat bising sampai memaksa Timo Werner pernah minta diganti dalam sebuah pertandingan, karena suara berisik itu membuatnya pusing. Sang striker, yang saat itu di RB Leipzig, bahkan mencoba memakai penutup telinga untuk memblokir hiruk-pikuk tersebut, tetapi tidak ada gunanya.

    Stadion tersebut dibangun pada April 2016, dan sebulan kemudian Besiktas merebut gelar Super Lig Turki di sana, mempertahankan liga pada musim berikutnya. Stadion ini terletak di tepi Bosphorus, dan sangat dekat dengan sebuah istana. Sulit memikirkan lokasi yang lebih menakjubkan untuk sebuah stadion, atau yang lebih keras. Tanyakan saja pada gendang telinga Werner!

  • Divock Origi Liverpool Barcelona Champions League 2018-19Getty

    4Anfield (Liverpool)

    Chelsea pada 2005 dan 2007. Real Madrid pada 2009. Borussia Dortmund pada 2016. Barcelona pada 2019. Mereka semua adalah tim hebat yang pergi ke Anfield dalam posisi yang kuat, dan mereka semua dibenturkan dengan tembok kebisingan.

    John Terry menyebut pengalamannya di tahun 2005 sebagai 'mimpi buruk', Thomas Tuchel menggambarkan apa yang terjadi pada tim besutannya Dortmund, yang sempat unggul 3-1 di babak kedua sebelum ditaklukkan 4-3 sebagai 'tidak logis'. Barcelona memiliki pengalaman terburuk, membawa keunggulan 3-0 dari leg pertama, dan kalah 4-0 melawan Liverpool yang kehilangan Mohamed Salah dan Sadio Mane. Fakta Liverpool masih memiliki peluang bila berbicara tentang kekuatan Anfield.

    Pep Guardiola, ketika Manchester City kalah 3-0 di perempat final Liga Champions 2017-18, mengeluarkan pernyataan terbaik: “Anda merasa kecil, dan para pemain lawan tampaknya ada di sekitar Anda. Ini benar-benar luar biasa.”

  • Didier Drogba Galatasaray Schalke Champions League 2013Getty

    3Nef Stadium (Galatasaray)

    “Selamat Datang di neraka!” - Pengggemar sepakbola dari era tertentu tidak akan pernah melupakan spanduk yang 'menyapa' para pemain Manchester United ketika mereka tiba di Stadion Ali Sami Yen untuk pertandingan Liga Champions pada tahun 1993. Saat Galatasaray sekarang bermain di rumah baru Stadion Nef, mereka mempertahankan suasana intimidasi yang sama.

    Memang, suporter klub yang terkenal berapi-api, bahkan mencetak Guinness World Record untuk tingkat kebisingan (tepatnya 131 desibel) selama pertemuan dengan Schalke satu dekade lalu!

  • Celtic Rangers tifo 2022-23Getty

    2Celtic Park (Celtic)

    Lionel Messi pernah mengatakan, meskipun dia beruntung telah bermain di beberapa stadion luar biasa di Eropa, “tidak ada yang sebanding dengan Celtic Park”. Deretan legenda hidup, seperti Paolo Maldini dan Xavi mengatakan, mereka tidak pernah mengalami hal seperti ini selama bertahun-tahun di sepakbola. Sementara Zlatan Ibrahimovic mengungkapkan penonton pernah begitu berisik, sehingga dia tidak dapat berkomunikasi dengan rekan satu timnya.

    Tentu saja, atmosfer lebih meningkat ketika Celtic bertemu Glasgow Rangers, dengan 'Old Firm' secara universal dianggap sebagai salah satu partai derby terbesar, dan paling bermusuhan. Untuk mengatakan itu bermuatan politik akan menjadi pernyataan yang sangat meremehkan. Jadi itu jelas bukan untuk orang yang lemah hati, tetapi ketika berkaitan dengan atmosfer, ada beberapa pertandingan yang lebih menarik di dunia sepakbola.

  • Borussia Dortmund yellow wall Signal Iduna ParkGetty

    1Westfalenstadion (Borussia Dortmund)

    Bos Borussia Dortmund Jurgen Klopp pernah berkata tentang Signal Iduna Park, “Anda keluar, dan stadion meledak: keluar dari kegelapan, dan menuju cahaya. Anda melihat ke kiri, dan sepertinya ada 150 ribu orang berdiri di sana, menjadi gila.”

    Pada kenyataannya, 'hanya' ada 25 ribu orang di tribun selatan, tapi itu benar-benar terdengar seperti enam kali lipat. 'Tembok Kuning', seperti yang dikenal pada tahun 2005, juga merupakan salah satu pemandangan paling spektakuler dalam sepakbola, dianggap sebagai salah satu dari beberapa atraksi spektakuler abad ke-21.