Rodrigo De Paul Kritik Wesley Fofana Karena Kecam Enzo Fernandez Di Media Sosial Akibat Selebrasi Kontroversial Timnas Argentina Pasca Juara Copa America

Fernandez menghadapi reaksi keras dari rekan-rekan setimnya di Chelsea atas dugaan nyanyian rasis yang dilakukannya saat melakukan selebrasi kontroversial menyusul keberhasilan Argentina di Copa America. Meskipun sang pemain telah mengeluarkan permintaan maaf secara terbuka atas tindakannya, hal tersebut gagal mencairkan suasana dan the Blues telah membuka proses disipliner internal.

Enzo Fernandez Instagram

Kontroversi ini telah menyebabkan dampak yang signifikan di antara rekan-rekan setim Fernandez di Chelsea. Fofana menyebut nyanyian tersebut sebagai “rasisme tanpa batas,” dan beberapa pemain Chelsea, termasuk Malo Gusto, Axel Disasi, Benoit Badiashile, dan Lesley Ugochukwu, meng-unfollow Fernandez di Instagram.

Menanggapi kritik tersebut, De Paul berbicara untuk mendukung Fernandez dan menekankan bahwa nyanyian tersebut tidak dimaksudkan untuk diartikan secara harfiah.

“Anda tidak terlalu menganalisis lagu-lagu tersebut. Saya dapat memahami orang-orang yang pernah mengalami rasisme dan tidak menyukainya, tetapi kemudian ada tempat untuk semuanya,” katanya saat berbicara di Olga en Vivo, viaDiario AS.

“Jika seseorang atau kolega Enzo merasa tersinggung, cara yang harus dilakukan adalah meneleponnya jika Anda mengenalnya secara pribadi, bukan menaruhnya di media sosial. Ada sedikit kedengkian di dalamnya, atau mungkin ingin menempatkan Enzo di tempat yang tidak ada hubungannya dengan dia. Anda tidak perlu menambahkan bahan bakar ke dalam api, atau menjadikannya sebuah pertunjukan.”

Pemain Argentina lainnya, Alexis Mac Allister, juga membela Fernandez, memberikan pandangannya dalam sebuah wawancara dengan radio Argentina, Urbana Play FM. Bintang Liverpool ini bersikeras bahwa Argentina tidak terbiasa mendiskusikan rasisme secara ekstensif seperti di Eropa dan menegaskan bahwa “kami bukanlah negara yang rasis.”

Kontroversi seputar partisipasi Fernandez dalam nyanyian ofensif tersebut menggarisbawahi perlunya kesadaran dan kepekaan yang lebih besar terhadap isu-isu rasisme dan diskriminasi dalam sepak bola. Insiden ini dilaporkan telah menyebabkan keretakan yang signifikan di ruang ganti di Stamford Bridge dan Enzo Maresca harus memadamkan api di luar lapangan secepat mungkin sebelum fokus pada taktik di lapangan.