Man Utd ratings Ipswich Maguire gfxGetty

Rating Pemain Manchester United Vs Ipswich Town: Patrick Dorgu & Andre Onana UTANG BUDI Ke Harry Maguire Selamatkan Setan Merah Dari Ancaman Degradasi

Harry Maguire dan Bruno Fernandes menyelamatkan Manchester United dari buruknya penampilan rekan-rekan mereka sendiri. Berkat keduanya, Setan Merah menang 3-2 atas Ipswich Town, Kamis (27/2) dini hari WIB, meredam kekhawatiran soal ancaman degradasi. Namun, performa individu yang mengecewakan, terutama dari Andre Onana dan Patrick Dorgu, masih menyisakan banyak tanda tanya besar.

Man United belum pernah kalah di kandang ketika menjamu Ipswich sejak 1984 - yang sekaligus menjadi kali terakhir Man United kalah di Old Trafford meski memimpin saat paruh waktu - tapi anak-anak asuh Ruben Amorim seolah mengusahakan segala cara untuk merusak rekor historis tersebut. Usia pertandingan belum genap 40 detik ketika Liam Delap berlari bebas ke depan gawang sebelum melepaskan tendangan yang melebar. Pada menit keempat, gawang The Red Devils akhirnya jebol lewat sebuah gol yang sangat memalukan. Patrick Dorgu mengejar bola lambung Ipswich dengan dibuntuti Jaden Philogene, posisinya tidak terlalu tertekan dan ia punya banyak opsi termasuk membuangnya jauh-jauh. Tapi, ia malah abai melihat Andre Onana yang berlari ke arahnya, dan mengoper bola melewati sang kiper sehingga bergulir ke depan gawang kosong. Philogene menceploskannya dengan senang hati & mungkin sembari membatin, "Wah, orang-orang di Old Trafford murah hati sekali ya!".

Ini adalah kali ke-21 dari 41 laga Man United kebobolan duluan musim ini dan, selama beberapa waktu, seluruh pemain Setan Merah seperti ikut terinfeksi oleh blunder fatal tersebut. Butuh bola mati terukur dari Fernandes untuk membangunkan mereka dari keterpurukan, karena perekik sang kapten ditanduk oleh Sam Morsy ke gawangnya sendiri pada menit ke-21. Empat menit kemudian, Man United membalikkan keadaan hasil sepak pojok Fernandes. Matthijs de Ligt yang berhasil masuk papan skor setelah tembakan Maguire dan Diogo Dalot bisa ditepis kiper Ipswich Alex Palmer.

Tapi bukan Old Trafford namanya jika laga berjalan lempeng-lempeng saja. Lagi-lagi, Man United menzalimi diri sendiri dua kali tepat sebelum turun minum. Dorgu dikartu merah langsung gara-gara pelanggaran sembrono terhadap Omari Hutchinson, dan tak lama kemudian Onana kembali blunder ketika terkecoh crossing mendatar Philogene. Bola tersebut nampak terarah untuk Delap, tapi ternyata berbelok dan masuk ke gawang.

Untungnya kali ini Man United menunjukkan bahwa mereka masih punya semangat juang dan kebersamaan dan pada awal babak kedua Maguire menanduk sepak pojok Fernandes untuk mengembalikan keunggulan tuan rumah. Kalah jumlah, Man United harus bertahan dari berondongan Ipswich. Tapi The Red Devils bermain gigih dan menolak takluk untuk akhirnya memetik kemenangan kandang pertama di Liga Primer Inggris dalam sebulan lebih.

GOAL menilai rating para pemain Manchester United yang hampir dipermalukan Ipswich di Old Trafford...

  • Manchester United FC v Ipswich Town FC - Premier LeagueGetty Images Sport

    Kiper & Bek

    Andre Onana (2/10):

    Tak berkomunikasi dengan Dorgu di gol pertama dan kena tipudi gol kedua. Seorang kiper Man United semestinya tidak boleh blunder sesering dirinya.

    Matthijs de Ligt (6/10):

    Mencetak gol kedua dari kemelut di depan gawang, tetapi rapuh di belakang. Ia kalah duel fisik melawan Delap sehingga berbuah gol kedua Ipswich.

    Harry Maguire (9/10):

    Performa luar biasa setelah tampil buruk di markas Everton. Tak hanya kokoh saat bertahan di udara, ia juga menjadi ancaman utama ketika Man United menyerang: memicu gol kedua dan mencetak gol kemenangan.

    Leny Yoro (6/10):

    Menunjukkan kemampuan progresi bola yang baik, tapi masih butuh penyempurnaan dalam bertahan

  • Iklan
  • FBL-ENG-PR-MAN UTD-IPSWICHAFP

    Gelandang

    Diogo Dalot (5/10):

    Sering salah mengambil keputusan, tetapi aktif membantu serangan dan berkontribusi dalam gol De Ligt.

    Manuel Ugarte (5/10):

    Kurang dominan di lini tengah dan distribusi bolanya lagi-lagi perlu dipertanyakan.

    Bruno Fernandes (8/10):

    His brilliant deliveries played a part in all three goals - it is scary to think where United would be without him.

    Eksekusi bola matinya berperan dalam semua gol Man United. Mau jadi apa Setan Merah tanpa sang kapten?

    Patrick Dorgu (1/10):

    Salah satu performa paling katastropik musim ini. Tak punya kewaspadaan ruang sehingga menghadiahkan gol pertama Ipswich. Ia lalu nampak bertekad menebus dosanya dan sesekali terlibat dalam pergerakan tim yang menjanjikan. Tapi lalu melakukan tekel horor yang bisa saja menghancurkan kaki Hutchinson, sehingga dikartu merah langsung, mendapat larangan tanding tiga laga, dan membuat Man United terjebak dalam masalah besar.

  • Manchester United FC v Ipswich Town FC - Premier LeagueGetty Images Sport

    Penyerang

    Joshua Zirkzee (5/10):

    Energik dan punya sentuhan bagus, tetapi tak cukup efektif untuk mengonversinya menjadi peluang.

    Rasmus Hojlund (4/10):

    Bermain buruk dan resmi 17 laga tanpa gol. Membuat fans MU marah dengan melewatkan crossing menjanjikan Yoro. Diganti menit ke-67, tapi mungkin seharusnya diganti lebih cepat.

    Alejandro Garnacho (5/10):

    Seperti biasa: ulet tapi penuh cela. Bisa menciptakan ancaman tapi terlalu lama mengambil keputusan. Tapi rasanya tidak bijak mengorbankannya di babak kedua setelah kartu merah Dorgu.

  • Manchester United FC v Ipswich Town FC - Premier LeagueGetty Images Sport

    Pengganti & Manajer

    Noussair Mazraoui (6/10):

    Membantu menjaga stabilitas tim meski kalah jumlah pemain. Juga menunjukkan solidaritas untuk Ugarte dengan mendorong jatuh Delap setelah striker Inggris itu mendorongnya.

    Casemiro (5/10):

    Masuk untuk mengamankan keunggulan.

    Victor Lindelof (N/A):

    Masuk menit akhir untuk mengulur waktu.
    Christian Eriksen (N/A):

    Masuk di masa injury time.

    Ruben Amorim (6/10):

    Bakal syok berat melihat serangkaian blunder konyol yang dilakukan anak-anak asuhnya. Tapi layak diberi pujian karena berhasil menjaga stabilitas tim dan kembali unggul meski kalah jumlah pemain.