Raphinha Barcelona Celta Vigo 2022-23

Rating Barcelona Vs Celta Vigo: Raphinha 'Flop', Blaugrana Ompong & Kalah Di Laga Terakhir

Winger asal Brasil tersebut tampil buruk saat Barcelona kalah dari Celta Vigo yang terancam degradasi s dengan skor 2-1 yang tak terlupakan. Celta membutuhkan kemenangan untuk tetap bertahan setelah serangkaian hasil yang menyedihkan, dan penampilan tak bernyawa dari Blaugrana memastikan tim yang sedang berjuang itu akan tetap bermain di papan atas Spanyol musim depan.

Gol Barca di awal laga sempat dianulir, dengan Franck Kessie dinilai lebih dulu dalam posisi offside ketika mereka membangun serangan. Tapi Tim Catalan di sebagian laga benar-benar mengecewakan. Dan Gabri Veiga membuat mereka membayar mahal. Produk akademi, dikaitkan dengan kepindahannya ke klub lain, menembus pertahanan Barca dan memasukkan bola melewati Marc-Andre ter Stegen untuk memberi keunggulan 1-0 bagi tuan rumah.

Veiga menggandakan keunggulan timnya di menit ke-65. Berniat memberikan umpan silang ke tiang jauh, bola justru mengarah ke gawang dan tak mampu dijangkau oleh Ter Stegen.

Pergantian pemain yang dilakukan Xavi memberikan harapan bagi Barca. Ansu Fati memperkecil kedudukan setelah mencetak gol di menit ke-79 usai memaksimalkan umpan dari Ousmane Dembele. Tetapi Tim Catalan tidak bisa menambah gol di sisa waktu.

Tetap saja, meskipun penampilan dan hasil tidak akan menyenangkan Xavi, musim mereka secara keseluruhan, lengkap dengan medali juara liga, harus diingat.

Di bawah ini GOAL memberi rating pemain Barca di Balaidos...

  • Jules Kounde Barcelona 2022-23Getty Images

    Kiper & Bek

    Marc-Andre ter Stegen (6/10):

    Hampir kebobolan lewat tendangan jarak menengah di babak pertama. Pada akhirnya gawangnya kemasukan dua kali.

    Sergi Roberto (6/10):

    Perpindahan posisi yang layak dari wakil kapten yang serbia bisa ini. Dia akan menjadi pemain yang berharga kedepannya.

    Jules Kounde (4/10):

    Uji coba bek tengah lainnya tidak berhasil. Akan menarik untuk melihat di mana dia bermain musim depan.

    Andreas Christensen (6/10):

    Melakukan satu atau dua tekel yang bagus, tetapi tidak mampu menghentikan Veiga pada gol pembuka Celta. Diganti di babak kedua.

    Marcos Alonso (6/10):

    Mengalirkan bola dengan baik, tetapi tidak memberikan banyak hal di sepertiga akhir.

  • Iklan
  • De-Jong-BarcelonaGetty

    Gelandang

    Eric Garcia (5/10):

    Dimainkan sebagai pengganti Sergio Busquets. Memindahkan bola tetapi tidak mampu menguasai ruang dengan baik. Sangat berjuang ketika bertahan.

    Franck Kessie (6/10):

    Dia rasa sudah mencetak gol di awal laga, tapi pada akhirnya dianulir VAR. Jika tidak, dia benar-benar tidak terlibat di sepanjang laga.

    Frenkie de Jong (6/10):

    Tidak seefektif jika Busquets di sampingnya. Masih memiliki beberapa momen bagus dan memastikan Barca mempertahankan bola.

  • Lewandowski-Barca-CeltaGetty

    Penyerang

    Raphinha (4/10):

    Tampil buruk. Tampak kreatif pada saat-saat tertentu, tetapi terjebak offside dalam serangan penting dan mendapat kartu kuning konyol. Bisa dijual musim panas ini jika ada tawaran yang cocok.

    Robert Lewandowski (6/10):

    Haus akan peluang, tetapi tidak pernah berhenti berlari.

    Ferran Torres (4/10):

    Sulit untuk melihat apa yang sedang dia tawarkan. Tidak mengherankan ketika dia ditarik keluar.

  • Xavi(C)GettyImages

    Pengganti & Manajer

    Gavi (6/10):

    Masuk di babak kedua untuk menambah kekuatan yang sangat dibutuhkan di lini tengah.

    Ansu Fati (6/10):

    Mencetak gol, setidaknya membuat Barca kembali hidup. Haruskah Barca menjualnya?

    Ousmane Dembele (6/10):

    Memberikan assist untuk gol Fati. Harus menjadi starter.

    Inaki Pena (5/10):

    Timnya kebobolan begitu dia memasuki lapangan, tetapi dia tidak bisa berbuat banyak/

    Pablo Torre (N/A)

    Tidak memiliki waktu untuk membuat dampak.

    Xavi (5/10):

    Kembali ke 4-3-3, dan timnya tampak seperti tim yang telah memenangkan gelar. Blaugrana menciptakan beberapa peluang, tetapi buruk di lini belakang. Xavi bereksperimen pada banyak hal di babak kedua, namun tidak bisa menyelamatkan apa pun dari permainan.