NEY_JORDANnike

Kolaborasi Fashion & Sepakbola Terbaik Yang Pernah Ada: Dari PSG X Jordan Sampai Juventus X Palace

Belum lama ini Ajax mengumumkan sebuah kolaborasi baru dengan Daily Paper, sebuah label yang berbasis di Amsterdam. Sebagai desainer jersey ketiga raksasa Belanda itu, Daily Paper mengambil inspirasi dari generasi emas pesepakbola jalanan kota asal Ajax, mendedikasikan rancangan tersebut kepada "ikon lokal dan calon bintang Amsterdam, menembus batas-batas demi cinta terhadap sepakbola".

Musim ini rasanya merupakan tahun di mana seragam sepakbola yang didesain perancang busana menjadi mainstream. Selain Ajax dan Daily Paper, klub asal Paris Red Star menjawil Lack of Guidance sementara Venezia merekrut Bureau Borsche, firma konsultan ternama dengan klien jempolan seperti Supreme dan Balenciaga, untuk mengerjakan jersey kandang, tandang, dan ketiga mereka. Namun kenyataannya, tim-tim ini bukanlah perintis kolaborasi fashion dan sepakbola. Di sini, GOAL menyajikan beberapa contoh jersey indah yang didesain oleh perancang busana.

  • Yohji Yamamoto x Real Madrid (2014/15)Denis Doyle/Getty Images

    Yohji Yamamoto x Real Madrid (2014/15)

    Real Madrid pernah bekerja bareng desainer Jepang Yohji Yamamoto di musim 2014/15. Legenda fashion Jepang tersebut merancang jersey ketiga Los Blancos, menuangkan sentuhannya ke dalam seragam hitam dengan aksen putih. Namun fitur yang mencolok adalah gambar raja naga bersama burung naga. Yang pertama adalah lambang kebesaran dan kejayaan, sementara satunya merupakan tanda perlawanan, tekad, dan ketangkasan.

    Yamamoto reuni dengan raksasa La Liga itu musim 2021/22, merayakan ulang tahun Real Madrid ke-120 dan ulang tahun ke-20 lini Y-3 miliknya bersama adidas. Lagi-lagi seragam rancangannya memamerkan warna hitam dengan detil putih, lengkap dengan logo Y-3.

  • Iklan
  • Jordan brand x PSG Nike

    Jordan Brand x PSG (2018/19 - sekarang)

    Kerja sama antara Jordan Brand dan Paris Saint-Germain adalah salah satu kolaborasi paling panjang umur dan paling sukses di sepakbola. Sejak diluncurkan pada 2018, kerja sama ini memungkinkan Jordan menembus pasar sepakbola sembari memberi PSG akses terhadap fashion khas Jordan Brand dan warisan streetwear mereka.

    Kolaborasi ini pun sudah mainstream, dahulu cuma terjadi di jersey ketiga dan rilisan edisi spesial, Jordan Brand kini juga merambah jersey kandang PSG musim 2021/22. Seragam kandang musim lalu tersebut menghilangkan garis Hechter—langkah yang mengundang kecaman dari sebagian ultras Les Parisiens—dan alih-alih memperkenalkan aksen putih merah di bagian lengan dan kerah dengan warna dasar biru gelap.

    Meski musim ini PSG kembali mengandalkan Nike sebagai apparel jersey kandang, kolaborasi bareng Jordan kembali hadir di jersey tandang warna abu-abu, membuktikan bahwa kerja sama Jordan x PSG masih hidup.

  • Palace x Juventus - RonaldoMarco Bertorello/Getty Images

    Palace x Juventus (2019/20)

    Label asal London Palace sudah pernah menyelami dunia olahraga sebelumnya, termasuk ketika mendesain jersey di Wimbledon. Ia juga memiliki sejarah sepakbola yang panjang, dimulai ketika ia merujuk jersey retro Inggris lewat kolaborasi bareng Umbro. Namun, tetap mengejutkan ketika Palace bekerja sama bareng Juventus pada 2019.

    Pemandangan Cristiano Ronaldo mengenakan seragam yang dirancang perusahaan skateboard benar-benar bikin syok. Palace merilis seragam tersebut di laga antara Juventus dan Genoa, dengan garis-garis putih-hitam khas Juve yang bergradasi, lengkap dengan rincian hijau neon atau stabilo.

  • Human Race Pharrell Williams x adidas jerseys adidas

    Pharrell x adidas (2020/21)

    Bekerja bareng adidas membuka jalan bagi Pharell Williams untuk bekerja bareng brand-brand sepakbola terbesar yang membersamai The Three Stripes. Perancang busana merangkap musisi itu memproduksi jersey untuk Arsenal, Bayern Munich, Juventus, Manchester United, dan Real Madrid, dengan Juve dan Bayern mengenakan rancangan tersebut di laga kompetitif.

    Kelima jersey di atas merujuk berbagai desain lawan masing-masing klub – termasuk jersey Yohji Yamamoto Real Madrid – dan kelimanya diberi desain yang dilukis tangan oleh Williams.

    Dia menjelaskan bahwa dia ingin "mempelajari warisan tiap-tiap klub dan bagaimana momen-momen penting dalam sejarah mereka direkam dan dilestarikan dari sudut pandang desain."

  • Wood Wood x Copenhagen FCadidas

    Wood Wood x FC Copenhagen (2012/13)

    FC Copenhagen merekrut label lokal Wood Wood di musim 2012/13, memohon agar Karl-Oskar Olsen, direktur kreatif brand tersebut, merancang jersey ketiga mereka. Olsen, sesosok penggemar FC Copenhagen, menyebut proyek tersebut itu sebuah "mimpi yang jadi nyata," sebelum mengaku bahwa dia terkena serangan "demam panggung" saat merancang jersey tersebut.

    Jersey edisi spesial itu, yang dikenakan di kompetisi Eropa, menyatukan warna hitam tandang Copenhagen dengan sentuhan pribadi Olsen. Merujuk seragam sepakbola separuh-separuh yang memang beken, Olsen dan FC Copenhagen melumuri sebelah jersey mereka dengan warna hitam dan sebelah satunya dengan warna merah marun. Seragam ini lengkap dengan finishing aksen putih, termasuk logo sponsor Calrsberg yang amat dirindukan.

0