Neymar Paris Saint-Germain 2022-23Getty Images

Pantas Saja PSG Pengin Buang Neymar! Pemenang & Pecundang Saat Kingsley Coman Kembali Hantui Bekas Klubnya Bersama Bayern Munich

Dan terjadi lagi.... Nasib sial PSG di babak gugur Liga Champions terasa seperti sebuah keniscayaan, dan kini mereka harus bisa come back jika ingin melangkahi Bayern Munich di babak 16 besar musim ini setelah tampil mengecewakan dalam kekalahan 1-0 di kandang, Rabu (15/2) dini hari WIB.

Jebolan akademi PSG Kingsley Coman kembali menjadi pembeda antara kedua tim, mencetak gol semata wayang di menit ke-53.

Bermain di kandang, PSG seolah tak hidup, Neymar dan Lionel Messi gagal melahirkan magi, sementara Kylian Mbappe dimasukkan sebagai pengganti dan berhasil menyuntikkan sedikit urgensi.

Masuknya Mbappe, yang sembuh lebih cepat dari prediksi dari cedera yang ia alami dua pekan lalu, mengubah pertandingan. Dan selama PSG mengejar gol penetral keadaan di 15 menit terakhir, megabintang Prancis itu terus menjadi duri dalam daging bagi Die Roten.

Kecepatannya yang mematikan itu memaksa pertahanan pasukan Julian Nagelsmann melebar, tapi sialnya 'gol' tap-in yang ia cetak dianulir lantaran Nuno Mendes sudah offside terlebih dahulu dalam proses terjadinya.

Pada akhirnya, PSG gagal menyamakan kedudukan meski meledak di menit akhir dan Benjamin Pavard dikartu merah, dan kini terpaksa harus menang di leg kedua di Allianz Arena tiga pekan lagi.

GOAL mengulas siapa pemenang dan pecundang dari pertandingan yang terasa sangat familier untuk PSG ini...

  • Psg Bayern Coman Champions League 2023Getty Images

    PEMENANG: Kingsley Coman

    Perwujudan mimpi terburuk PSG di Liga Champions.

    Coman mencetak gol kemenangan Bayern di final UCL kontra PSG dua tahun lalu. Dan kali ini, ia hadir lagi untuk menghantui bekas klubnya. Jebolan akademi Les Parisiens itu mencetak satu-satunya gol di Parc des Princes pada Rabu (15/2) dini hari WIB, melesakkan sepakan voli usai menyelinap di tiang jauh.

    Dan sejujurnya, ia tampil gemilang sepanjang 90 menit. Pelatih Bayern Nagelsmann memasang Coman sebagia bek sayap kiri sebelum memindahkannya ke kanan, namun ia justru menjadi outlet serangan Die Roten paling mengancam. Ia menciptakan tiga peluang, mencatatkan dua tembakan akurat, dan memaksa bek sayap PSG bermain mundur. Christophe Galtier, pelatih PSG, harus mencari cara membungkam Coman di leg kedua.

  • Iklan
  • Neymar Paris Saint-Germain 2022-23Getty Images

    PECUNDANG: Neymar

    Neymar merangkum buruknya serangan PSG ketika, di menit ke-20, bintang timnas Brasil itu merangsek dari sisi kiri, namun kehilangan bola setelah disenggol Benjamin Pavard. Neymar jatuh ke tanah, memegangi wajahnya, sementara Bayern mengabaikannya dan meneruskan serangan ke depan. Dua menit kemudian, Neymar masih terbaring, dan meski serangan Bayern tak menghasilkan apa pun, ia masih tak terlihat.

    Penyerang 31 tahun itu memang pada akhirnya bangun dan berdiri, memamerkan skill-skill yang khas dirinya. Satu umpan magis untuk Nuno Mendes, dan beberapa pergerakan berkelok-kelok ke sepertiga akhir. Tapi untuk segala gocekan-gocekannya, Neymar sama sekali tak mampu memberi impak nyata, yang pada akhirnya harus dibayar mahal timnya.

    Rumor hengkang juga kembali menyeruak pekan ini. Dan jika PSG memang ingin melepas satu dari tiga 'lini depan paling mematikan sepanjang sejarah' mereka itu, maka Neymar adalah kandidat yang paling mungkin untuk disingkirkan.

  • Julian Nagelsmann Bayern Munich 2022-23Getty Images

    PEMENANG: Julian Nagelsmann

    Nagelsmann memenangkan pertempuran taktik dini hari ini. Ia menurunkan formasi 3-4-2-1 dinamis, dan secara mengejutkan memainkan Coman sebagai bek sayap. Sistemnya yang unik ini berhasil: Bayern jadi mampu menang jumlah saat menyerang balik di saat penyerang-penyerang PSG memilih untuk tidak mundur membantu pertahanan. Berkat sistem ini pulalah sang kampiun Bundesliga memecah kebuntuan, saat satu bek sayap berhasil mengirimkan bola ke bek sayap sisi satunya dalam sebuah pergerakan ciamik. Mereka juga bisa saja menyebabkan kerusakan yang lebih parah melihat Alphonso Davies yang tak henti-hentinya menyerang kotak penalti PSG usai dimasukkan di babak kedua.

    Dan Nagelsmann mungkin merasa anak asuhnya masih bisa lebih baik lagi dalam sistem ini. Di saat Coman gemilang, Joao Cancelo memble di sisi satunya sebelum akhirnya diganti, sementara Leroy Sane tidak dalam performa terbaik. Jika Nagelsmann mampu memaksimalkan semua anak asuhnya, Bayern harusnya bisa menyelesaikan pekerjaan di leg kedua.

  • Achraf Hakimi Paris Saint-Germain 2022-23Getty Images

    PECUNDANG: Achraf Hakimi

    Hakimi absen di kekalahan PSG melawan AS Monaco akhir pekan kemarin gara-gara masalah hamstring, keputusan yang diambil PSG sebagai bentuk jaga-jaga agar sang bek kanan andalan bisa tancap gas melawan Bayern.

    Namun di saat cedera yang itu sembuh, cedera lain malah muncul. Hakimi harus meninggalkan lapangan setelah 45 menit karena cedera yang berbeda. Ia dilaporkan mengalami masalah paha di babak pertama dan dinyatakan tak bisa melanjutkan pertandingan.

    Kepergiannya menjadi kehilangan besar bagi PSG yang sedang butuh-butuhnya pemain untuk melebarkan permainan, apalagi setelah tertinggal 1-0. PSG bakal berharap Hakimi tidak akan absen terlalu lama.

  • Neymar Kylian Mbappe Paris Saint-Germain 2022-23Getty Images

    PEMENANG: Kylian Mbappe

    Kylian Mbappe seharusnya tidak fit. Saat megabintang Prancis itu mengalami cedera di awal Februari, PSG memperkirakan ia bakal absen tiga pekan. Namun, ia justru sudah kembali ke skuad hanya setelah 12 hari.

    Mbappe dilaporkan lolos uji kebugaran di saat terakhir, dan menurut Galtier, bisa dimainkan jika hanya 20 menit. Tapi setelah PSG tertinggal, Mbappe langsung dimasukkan, bermain lebih dari setengah jam tanpa ada tanda-tanda terdampak cedera.

    Mbappe cepat seperti biasa, membuat bek-bek Bayern kelimpungan dan terpaksa bermain melebar sebelum golnya dianulir karena offside. Jika PSG bisa memainkannya 90 menit penuh di leg kedua, skor akhir mungkin akan sangat berbeda.

    Mbappe was his usual speedy self, stretching the Bayern back line with ease and having a goal ruled out for a narrow offside. If PSG get a full 90 minutes out of him in the second leg, the scoreline might look very different.

  • Christophe Galtier Paris Saint-Germain 2022-23Getty Images

    PECUNDANG: Christophe Galtier

    Galtier dijanjikan berbeda dari yang alin. Bekas pelatih Lille ini adalah seorang pragmatis nan tegas yang tak akan mengabaikan perilaku seenaknya dari tiga megabintang PSG, dan akan menuntut mereka untuk lebih berkontribusi dalam fase bertahan.

    Ternyata? Cuma pepesan kosong. Penampilan PSG kali ini tak ada bedanya dengan yang sudah-sudah. Lini pertahanan kerja rodi, lini tengah diacak-acak, sementara para penyerang berjalan-jalan santai.

    Pun PSG sedikit merebut kendali pertandingan tak ada hubungannya dengan kecerdikan taktik Galtier - ia cuma melakukan satu hal: memasukkan Mbappe, yang energi dan kecepatannya menjadi masalah bagi pertahanan Bayern yang mulai lelah. Sudah begitu pun, Bayern juga masih sempat mendapatkan peluang untuk menyerang balik.

    Galtier kini menelan tiga kekalahan beruntun, dan PSG lagi-lagi terancam tersingkir dini dari Liga Champions. Mereka juga sudah terdepak dari Coupe de France sementara keunggulan di puncak klasemen Ligue 1 terus mengecil.

    Kursi pelatih Parc des Princes semakin panas.

0