Setiap diskusi tentang sepakbola Portugal umumnya otomatis berkaitan dengan 'Os Tres Grandes' alias Tiga Besar yang terdiri dari Sporting CP, Porto, dan Benfica. Sejak pergantian abad, pada kenyataannya kelompok elite ini telah mengerucut menjadi Dua Besar. Sporting mendominasi pertengahan abad ke-20, memenangkan 10 gelar liga antara 1941 dan 1958, tetapi Porto melampaui mereka sebagai rival besar Benfica sejak tahun 1980-an, dengan Sporting sama sekali tidak meraih gelar di era 1990-an. Mereka mengalami kebangkitan singkat di pergantian abad, tetapi kemudian mengalami paceklik trofi terpanjang sepanjang sejarah mereka, dengan Benfica dan Porto berbagi titel selama 19 tahun.
Akan tetapi, masa kering prestasi bukan masalah terbesar Sporting. Atmosfer di sekitar klub menjadi sangat toksik sampai-sampai pada tahun 2018 ada sekelompok 50 penggemar bersenjata yang memakai topeng menyerbu ruang ganti di markas latihan klub dan mulai menyerang para pemain sembari berteriak: "Kami akan membunuh kalian." Serangan itu menyebabkan tujuh pemain membatalkan kontrak mereka, termasuk pemain timnas Portugal Rui Patricio dan William Carvalho serta talenta potensial Rafael Leao, dan presiden Bruno de Carvalho dititah lengser berdasarkan hasil pemungutan suara oleh para anggota klub.
Namun, hanya tiga tahun setelah hari tergelap dalam sejarah klub, Sporting mengakhiri dominasi Porto dan Benfica yang telah berlangsung hampir dua dekade dengan mengangkat trofi juara liga 2021. Otak utama dari kebangkitan ini tak lain adalah Ruben Amorim, pelatih yang kini menjadi kandidat terdepan untuk menggantikan Erik ten Hag di Manchester United.
Prestasi Amorim tidak berhenti sampai di situ. Dia membawa tim ke fase gugur Liga Champions untuk pertama kalinya dalam 11 tahun dan kemudian ke perempat-final Liga Europa. Dan musim lalu, Sporting mengklaim mahkota kedua mereka di bawah Amorim, merengkuh gelar liga Portugal ke-20 mereka dengan dua pertandingan tersisa. Musim ini mereka tampak semakin kuat, menyapu bersih kemenangan dalam sembilan laga liga sejauh ini plus meraup tujuh poin dari tiga pertandingan fase liga Liga Champions.
Amorim telah mengembalikan marwah Tiga Besar Portugal dengan menempatkan lagi Sporting di posisi yang seharusnya. Tim Hijau-Putih kini kembali disegani sebagai salah kekuatan utama sepakbola Portugal pascaperiode kegelapan yang panjang. Jadi, tidak mengherankan kalau kini United mengarahkan fokus kepada Amorim untuk memperbaiki awal musim yang jeblok di bawah Ten Hag. Sanggupkah ia menjawab tantangan ini?