Messi Mac Allister Alvarez Argentina GFXGetty/GOAL

Jangan Sedih, Leo - Pemuda Argentina Jagoan, Kok! Pemenang, Pecundang & Rating Saat Albiceleste Capai 16 Besar Meski Messi Gagal Penalti Lawan Polandia

Lionel Messi benar-benar kesayangan Dewi Fortuna.

Di Doha, Argentina terlihat harus membayar kegagalan penalti kapten mereka dengan tempat di 16 besar Piala Dunia 2022.

Namun kali ini, Messi diselamatkan oleh dua pahlawan muda mengejutkan, dengan Alexis Mac Allister memecah kebuntuan kontra Polandia sebelum Julian Alvarez mengamankan kemenangan 2-0 yang memastikan Albiceleste melaju ke 16 besar sebagai juara Grup C.

Pasukan Lionel Scaloni kini akan menghadapi Australia di Al-Rayyan, Minggu (4/12) dini hari WIB dan, setelah bangkit dari kekalahan di tangan Arab Saudi di partai pembuka dengan dua kemenangan beruntun, Argentina lagi-lagi menjadi calon serius juara Piala Dunia.

Di bawah, GOAL mengulas semua pemenang dan pencundang dari laga dramatis di Stadion 974.

  • Alexis Mac Allister Argentina 2022Getty Images

    Pemenang

    Alexis Mac Allister:

    Serius, deh, benar-benar momen yang sempurna untuk mencetak gol internasional pertamamu! Argentina memang 'menghajar' Polandia di babak pertama. Statistik  menunjukkan xG mereka di angka 1,98 melawan 0,23 milik Robert Lewandowski cs. Tapi mereka masih tak bisa menaklukkan Wojciech Szczesny, bahkan Messi saja gagal!

    Hadirlah Alexis Mac Allister, pria yang baru saja mencatatkan penampilan ke-10-nya bagi Argentina, untuk mencetak gol yang sepertinya dirayakan dengan liar baik oleh warga Brighton maupun Buenos Aires.

    Wojciech Szczesny:

    Penyelamatan penalti kedua dari kiper Juventus ini, dan penyelamatannya indah sekali. Apakah Messi harusnya bisa mengarahkan penaltinya ke titik yang lebih sukar dijangkau? Tentu saja. Tapi sepakannya tetap apik dan butuh kekuatan tangan yang dahsyat dari Szczesny untuk menepisnya.

    Tentunya, meski ia memenangkan pertempuran melawan Messi, ia tetap kalah perang bersama Polandia (tapi toh mereka lolos juga!). Szczesny mungkin satu-satunya pemain Polandia yang layak bangga dengan performanya.

    Julian Alavarez:

    Belum terlalu lama sejak kita menyaksikan Alvarez yang starstruck dan jadi fanboy yang mengajak foto bareng Messi. Dan sekarang, di sinilah ia, bermain di panggung terbesar bersama idolanya, bahkan bersinar lebih cemerlang daripada dia! Deputi Erling Haaland di Manchester City ini memang diminta untuk tampil di bawah tekanan yang mungkin baru untuknya, tapi ia membuktikan dirinya sebagai striker muda yang layak diperhitungkan.

    Bagaimana tidak, ia diminta untuk bermain, menggeser bintang Inter Milan Lautaro Martinez, yang lebih kaya pengalaman dan senior darinya. Namun striker 22 tahun ini tidak gentar, memastikan kemenangan Argentina lewat sepakan tajam ke arah pojok atas gawang.

    Fans Argentina:

    Biasanya cuma tuan rumah yang mendapat keuntungan sebagai tim kandang dalam sebuah turnamen. Tapi suporter Argentina mendobrak segala akal sehat di Stadion 974. Mereka mengubah stadion di Doha tersebut menjadi Bombonera versi Qatar, dan jangan salah, mereka memainkan peran kunci dalam kemenangan ini.

    Dukungan mereka bahkan tak surut setelah kegagalan penalti, dengan chant "Messi! Messi! Messi!" menggema di seluruh penjuru arena. Dengan dikawal dukungan seperti ini, segalanya bisa terjadi bagi Argentina di Qatar.

  • Iklan
  • Lionel Messi World Cup 2022Getty

    Pecundang

    Ofisial pertandingan:

    Lagi-lagi VAR berulah. Tak semestinya wasit kepala Danny Makkelie diminta untuk melihat tayangan ulang saat tangan Szczesny sedikit menyenggol wajah Messi dalam posisi terjatuh. Fans netral pun seolah yakin wasit akan menggunakan akal sehatnya untuk mengabaikan tinjauan penalti dan melanjutkan permainan. Namun ternyata, Makkelie berkata lain. Harus dikatakan sekali lagi: tidak semua kontak sama dengan pelanggaran.

    Sayangnya, sepertinya ini tak akan menjadi kali terakhir penonton dibikin terheran-heran: petugas VAR itu pada ngapain, sih?

    Rekor penalti Lionel Messi:

    Messi tidaklah sempurna. Buktinya lihat saja catatan penaltinya. Dengan kegagalan di sini, ia menyamai sebuah rekor memalukan. Sejak pencatatan statistik dimulai pada Piala Dunia 1966, cuma Asamoah Gyan yang gagal mengeksekusi dua penalti dalam sebuah Piala Dunia.

    Messi mungkin berhasil menebus dosa kegagalannya di 2018 kontra Islandia dengan mengeksekusi penaltinya ke gawang Arab Saudi pada matchday 1, tapi akankah dia mendapat kesempatan lain untuk menebus kegagalannya dari titik putih barusan? Mungkin saja, apalagi kalau wasit terus-terusan menghadiahinya penalti membagongkan!

    Robert Lewandowski:

    Fans sepakbola mana pun harusnya sangat bersimpati kepada Lewandowski. Lewy, salah satu striker paling mematikan yang pernah ada, harus menjadi ujung tombak tim Polandia yang mainnya pragmatis bukan kepalang... dilihat saja menyakitkan. Dia pantas mendapat lebih dari ini.

    Bahkan setelah mereka tertinggal, dan Meksiko unggul di partai satunya, Czeslaw Michniewicz tak kunjung menginstruksikan anak asuhnya untuk lebih menyerang. Mereka senang-senang saja bisa lolos lewat sebuah kekalahan. Untung lolos.

    Tapi sulit untuk berargumen Polandia layak melaju, mengingat mereka tak memaksimalkan potensi seorang striker kelas wahid sepanjang laga. Sayangnya, Lewandowski lagi-lagi sepertinya akan menjalani malam yang panjang saat Polandia berjumpa Prancis akhir pekan ini.

  • Emiliano Martinez Argentina 2022Getty Images

    Rating Argentina: Lini Belakang

    Emiliano Martinez (6/10):

    Kurang tenang di awal-awal laga, tapi setelahnya gabut di sisa pertandingan

    Nahuel Molina (7/10):

    Kembali dipercaya untuk menggeser Gonzalo Montiel dan selalu berusaha maju ke depan, menyokong Angel Di Maria dari belakang. Memberi assist untuk Mac Allister di gol pertama.

    Cristian Romero (6/10):

    Kesulitan menangani kekuatan Lewandowski tapi tampil jauh lebih baik dibanding saat melawan Arab Saudi.

    Nicolas Otamendi (8/10):

    Bek terbaik Argentina di Piala Dunia 2022. Jauh. Langsung menyambut Lewandowski lewat tekel dengan timing sempurna di 15 menit pertama sebelum menggeprak PrzemyslawFrankowski. Masif.

    Marcos Acuna (7/10):

    Selalu siap menyerang di sayap kiri dan berkali-kali menerima umpan Messi. Sayang sentuhan terakhirnya masih agak mengecewakan.

  • Enzo Fernandez Argentina 2022Getty Images

    Rating Argentina: Lini Tengah

    Rodrigo De Paul (6/10):

    Kerja keras bagai kuda tapi masih belum bisa menemukan performa terbaiknya. Salah umpan beberapa kali dan kadang melakukan hal-hal konyol.

    Enzo Fernandez (8/10):

    Dihadiahi posisi starter setelah gol apiknya ke gawang Meksiko dan sekali lagi meninggalkan impak, setelah umpannya berbuah gol Alvarez.

  • Julian Alvarez Argentina 2022Getty Images

    Rating Argentina: Lini Depan

    Angel Di Maria (7/10):

    Selalu menjadi ancaman dari kedua sisi sayap untuk menyiksa duo full-back Polandia. Nyaris mencetak gol dari sepak pojok.

    Lionel Messi (7/10):

    Meski gagal penalti, Messi sebenarnya tampil cukup apik, selalu mengancam gawang Szczesny sepanjang laga dengan pergerakannya. Ia juga menjadi tumpuan semua serangan, berkali-kali membebaskan Acuna di sayap kiri. Sayang bola sedang tidak mau jadi temannya.

    Alexis Mac Allister (8/10):

    Penyelamat Argentina. Bintang Brighton ini memecah kebuntuan dengan mengkonversi crossing Molina, dan nyaris menambah gol kedua.

    Julian Alvarez (8/10):

    Membayar lunas kepercayaan yang disandarkan pada dirinya dengan penampilan yang apik secara keseluruhan, bahkan tanpa golnya sekalipun. Satu-satunya kritik mungkin harusnya bisa mencetak gol lagi di 15 menit terakhir.

  • Lionel Scaloni Argentina 2022Getty Images

    Rating Argentina: Pengganti & Manajer

    Lautaro Martinez (4/10):

    Membuang peluang emas setelah menggantikan Alvarez. Sangat mungkin kehilangan posisi starter.

    Nicolas Tagliafico (6/10):

    Masuk menggantikan Acuna tepat sebelum satu jam dan tak berbuat banyak.

    Leandro Paredes (6/10):

    Ditugasi menebalkan lini tengah sebagai pengganti Di Maria.

    Thiago Almada (-):

    Cuma beraksi beberapa menit sebagai pengganti Mac Allister.

    German Pezzella (-):

    Menggantikan Fernandez dan hanya bermain 12 menit.

    Lionel Scaloni (7/10):

    Keputusan-keputusan besarnya terbukti tepat, dengan Molina yang kembali menyumbang assist untuk Mac Allister sementara Alvarez mencetak gol kedua hasil assist Fernandez. Tapi mungkin harus mencoret sang kapten dari tugas penalti...

0