Pelatih Timnas Wanita Indonesia Tak Bergantung Kepada Faktor Keberuntungan Unutk Lolos Ke Piala Asia 2026

Timnas wanita Indonesia akan memulai ambisi mewujudkan target lolos ke putaran final Piala Asia 2026 dengan menghadapi Kyrgizstan pada matchday pertama Grup D kualifikasi, Minggu( (29/6), di Stadion Indomilk Arena. Pelatih Satoru Mochizuki mengakui untuk merealisasi target ke putaran final bukan merupakan pekerjaan mudah, karena Indonesia bakal menghadapi lawan yang sulit.

Selain Kyrgizstan, timnas wanita juga akan menghadapi China Taipei dan Pakistan. Hanya pemuncak klasemen dari delapan grup yang berhak tampil di Australia pada Maret tahun depan untuk menyusul tuan rumah, serta China, Korea Selatan, dan Jepang yang sudah terlebih dulu memastikan lolos dengan status mereka sebagai tiga besar di penyelenggaraan sebelumnya. Mochizuki memperkirakan China Taipei sebagai batu sandungan utama berkaca dari posisi mereka di peringkat FIFA.

“Untuk bisa lolos sebagai peringkat satu, juara grup, ini target yang lumayan tinggi. Saya dan juga pemain, saya rasa kami tidak ada terpikir untuk bisa lolos di peringkat dua saja, itu saya rasa tidak cukup,” kata Mochizuki dikutip laman Antara.

“Karena kita mau berjuang, makanya kita mau targetkan peringkat satu. Kalau kita lihat sejarah sepakbola, di mana pun banyak sekali kejadian tim yang lebih di bawah bisa menang dari tim yang lebih di atas.”

“Kami ingin berjuang, bukan hanya bisa menang, hanya dengan keberuntungan, tapi kita ingin bisa menang dengan perjuangan yang kita lakukan.”

Pada babak kualifikasi ini, timnnas wanita akan diperkuat empat pemain yang belum lama ini menyandang status warga negara Indonesia, yakni Iris Joska De Rauw, Emily Julia Federica Nahon, Isa Guusje Warps, dan Felicia Victoria De Zeeuw.

“Persiapan kami cukup panjang, dan pemain naturalisasi juga menunjukkan kondisi yang bagus. Mereka sudah ikut latihan penuh, dan jika dalam kondisi fit, tentu ingin kami mainkan,” jelas Mochizuki.

“Memang susah mencapai 100 persen sempurna menjelang laga, tapi saya percaya pada kecerdasan dan pemahaman para pemain. Mereka siap untuk bertanding.”