Julian Nagelsmann Rafa Benitez Antonio Conte Napoli GFXGetty

Mulai Julian Nagelsmann Hingga Rafa Benitez, Pelatih Yang Layak Besut Napoli

Akhirya terjadi. Meski sukses membawa Napoli meraih gelar juara Serie A Italia pertama dalam 33 tahun, Luciano Spalletti akan meninggalkan Partenopei di akhir musim. Sang pelatih mengkonfirmasi kepergiannya dalam konferensi pers yang sarat emosional setelah kemenangan atas Inter akhir pekan kemarin.

“Masalah ini sudah diputuskan, Anda tidak berubah pikiran setiap hari,” katanya kepada wartawan. “Ini adalah situasi yang telah terjadi sejak lama. Jika Anda tidak yakin dapat memberikan semua yang pantas didapatkan orang-orang ini, Anda pantas untuk memikirkannya kembali. Anda memikirkannya, dan sampai pada kesimpulan, dan kemudian Anda berpegang kepada itu. Ini bukan sesuatu yang baru saja jatuh dari langit.”

Alasan kepergiannya yang secara mengejutkan adalah buah pertengkaran dengan presiden klub Aurelio De Laurentiis, yang sudah mencari pelatih baru, dengan beberapa wajah yang sudah dikenal yang siap untuk mengambil alih di Stadio Diego Armando Maradona.

GOAL memaparkan sejumlah kandidat utama pengganti Spalletti sebagai pelatih yang baru saja dinobatkan menjadi juara Italia...

  • Julian Nagelsmann FC Bayern 2023Getty Images

    Julian Nagelsmann

    Bicara tentang De Laurentiis beralih ke Julian Nagelsmann mengejutkan banyak orang, tetapi masuk akal. Hal paling penting dari semuanya, dia dalam posisi lowong setelah secara mengejutkan dipecat Bayern Munich selama jeda internasional pada Maret lalu, sebuah keputusan yang terbukti membawa malapetaka. Selain itu, meski dipecat, dia masih dianggap sebagai salah satu pelatih muda paling menarik dan inovatif dalam permainan sepakbola saat ini.

    Namun, hal ini tidak mungkin terjadi karena satu alasan yang sangat penting: uang. Nagelsmann akan menuntut paket gaji yang besar, dan De Laurentiis tampaknya tidak mau membayar lebih dari €6 juta. Dapat diragukan jika gaji seperti itu akan memuaskan seorang pelatih yang menilai dirinya setinggi pengamat netral.

  • Iklan
  • Thiago Motta BolognaGetty

    Thiago Motta

    Thiago Motta telah berkembang jauh sejak pandangan kecurigaan dan skeptisisme dengan pembicaraan tentang formasi 2-7-2 tanpa penjaga gawang selama masa kerjanya di Paris Saint-Germain U-19. Memang, mungkin hanya masalah waktu sebelum mantan pemain internasional Italia ini diberikan salah satu pekerjaan teratas di sepak bola Eropa, bahkan mungkin di Parc des Princes, atau tempat lain yang pernah disinggahinya, San Siro...

    Namun, saat ini dia sedang dikaitkan dengan Napoli, karena pekerjaan luar biasa yang dia lakukan di musim pertamanya di Bologna. Menggantikan Sinisa Mihajlovic di kursi pelatih selalu akan menjadi pekerjaan yang sulit, karena berbagai alasan. Tetapi Motta telah mengubah Rossoblu menjadi salah satu tim terbaik di Serie A.

    Dia tidak hanya akan menjadi pilihan yang menarik untuk De Laurentiis, karena gaya permainan yang diusungnya, dan juga akan menjadi pilihan yang lebih murah. Meski begitu, rasanya kesempatan ini belum datang pada waktu yang tepat bagi pria berusia 40 tahun itu, yang masih harus membuktikan diri sebagai pelatih yang baik seperti ketika dia aktif sebagai pemain.

  • GasperiniGetty Images

    Gian Piero Gasperini

    Otak di balik perjalanan luar biasa Atalanta, dari klub provinsi menjadi salah satu pesaing slot Liga Champions. Gian Piero Gasperini telah berada di Bergamo selama tujuh tahun sekarang, dan pada usia 65 tahun ada kemungkinan dia akan pensiun di sana.

    Namun, seperti hampir semua orang di persepakbolaan Italia, De Laurentiis sangat menghargai Gasperini, dan siap mempekerjakannya satu dekade lalu sebelum Walter Mazzarri memutuskan untuk memperpanjang masa tinggalnya di Naples selama satu musim lagi.

    Lantas, apakah Gasperini kemungkinan akan meninggalkan Atalanta demi ke Napoli? Tidak. Tapi mudah untuk memahami mengapa De Laurentiis tertarik pada pelatih yang terkenal karena memainkan sepakbola fantastis dan bakat mentah.

  • 20230521 Roberto De Zerbi(C)Getty Images

    Roberto De Zerbi

    Dapat dipahami bila Roberto De Zerbi dipandang sebagai orang yang ideal untuk menggantikan Spalletti. Mereka memiliki pandangan yang sama tentang permainan, dan seperti yang sebelumnya telah dibuktikan di Sassuolo, dan saat ini di Brighton, dia mampu mencapai hasil yang luar biasa dengan anggaran yang relatif kecil. Ada juga fakta De Zerbi menghabiskan empat tahun di Napoli selama karirnya sebagai pemain.

    Namun, di saat De Zerbi tampaknya ditakdirkan untuk kembali ke Maradona sebagai pelatih suatu hari nanti, kita mungkin harus menunggu beberapa saat. Pria kelahiran Brescia ini tampaknya cukup menikmati pengalamannya di Inggris, dan baru saja membuat Brighton lolos ke Eropa. Di tengah beberapa pemain bintangnya mungkin meninggalkan Stadion Amex musim ini, dia kemungkinan akan tetap bertahan.

    Terlebih lagi, ketika dia akhirnya memutuskan untuk pergi, itu bisa menjadi salah satu pekerjaan di tim bergengsi di Liga Premier, mengingat De Zerbi saat ini mendapatkan pujian yang sangat tinggi dari beberapa manajer seperti Pep Guardiola.

  • Vincenzo Italiano FiorentinaGetty

    Vincenzo Italiano

    Vincenzo Italiano tiba di Fiorentina dua musim panas lalu, disebut-sebut sebagai pelatih hebat berikutnya di Italia setelah bekerja dengan sangat baik di Spezia, di mana ia membawa tim meraih tiket promosi bersejarah ke Serie A di musim pertamanya sebagai pelatih, sebelum kemudian bertahan sambil memperlihatkan permainan sepakbola yang bagus.

    Setelah lolos ke Eropa dengan menempati posisi ketujuh pada musim 2021/22, Viola ditetapkan untuk finis di papan tengah klasemen kali ini. Namun, mereka juga berpeluang memenangkan dua trofi, dengan Fiorentina menghadapi Inter di final Coppa Italia sebelum menghadapi West Ham dalam penentuan kampiun Europa Conference League pada 7 Juni.

    Bahkan sekalipun Italiano mendapatkan kegagalan, dia sudah memenuhi targetnya. Itulah sebabnya pembicaraan tentang kepindahan ke Naples sama sekali tidak mengejutkan. Dia cukup mencentang semua kotak milik De Laurentiis, kecuali mungkin satu, kekuatan pemain bintang. Tapi dua trofi dalam dua minggu ke depan bisa dibilang akan mengubah itu.

    Italiano terikat kontrak hingga 2024, tetapi seperti yang pernah dia katakan awal pekan ini, “Piala ini berakhir di Roma dan Praha, saya berharap untuk terus merayakannya di sana, dan kemudian kita lihat apa yang terjadi...”

  • Antonio Conte Spurs 2022-23Getty

    Antonio Conte

    Dengan Simone Inzaghi telah mengubah musim Inter yang tidak konsisten dengan cara yang paling sensasional, sekarang tampaknya cuma sedikit peluang Antonio Conte kembali ke San Siro, kecuali tentu saja pelatih saat ini memutuskan untuk tetap pergi akibat semua kritik yang tidak adil yang dia terima awal tahun ini.

    Di lain sisi, dengan masa depan Massimiliano Allegri yang belum pasti di Juventus, Conte dapat dengan mudah kembali ke Turin. Itu akan bergantung pada kelolosan ke Eropa dan kasus pengadilan yang sedang berlangsung.

    Menariknya, Conte juga sedang dipertimbangkan oleh De Laurentiis, yang sangat menghormati salah satu pemenang yang terbukti, dan perlu dicatat, telah ada komunikasi di masa lalu. Sang produser film ini merupakan penggemar berat karakter yang kuat, dan mereka tidak lebih kuat dari Conte. De Laurentiis juga diyakini tertarik dengan ide memasang figur terkenal yang tak hanya bisa meyakinkan para pemain andalan Napoli untuk bertahan di Maradona, tapi juga menarik pemain top lainnya ke klub tersebut.

    Hanyaj saja, ada pertanyaan yang diajukan tentang apakah Conte adalah orang yang tepat untuk peran tersebut? Tak hanya secara gaya, tetapi juga realitas yang menjadi batu sandungan utama di sini adalah uang. Lagi pula, Conte memiliki kontrak kolosal di Tottenham, dan harus menurunkan tuntutan gajinya secara signifikan untuk mewujudkan kesepakatan potensial.

  • Faouzi Ghoulam Rafa Benitez NapoliGetty Images

    Rafael Benitez

    Mungkinkah Rafa Benitez akan kembali ke Naples? Itu kemungkinan yang berbeda. De Laurentiis memiliki banyak waktu untuk pria asal Spanyol itu, yang memenangkan Coppa Italia dan Supercoppa selama periode sebelumnya sebagai pelatih.

    Yang menarik, Benitez juga dengan cepat memperlihatkan bila dirinya tidak hanya mencari 'tantangan baru' setelah meninggalkan Everton pada tahun 2022, dia juga memiliki peran dalam pengembangan beberapa mantan superstar Partenopei.

    "[Kembali pada 2013], Presiden ingin membangun kembali tim setelah menjual [Edinson] Cavani ke PSG,” katanya kepada The Coaches' Voice. “Itu adalah tantangan besar. Kami menghadapi [Gonzalo] Higuain, [Raul] Albiol, [Dries] Mertens, [Jose] Callejon, [Pepe] Reina, [Duvan] Zapata. dan kemudian di bulan Januari Jorginho dan [Faouzi] Ghoulam. Kami kemudian mengambil [Kalidou] Koulibaly seharga €7 juta dari Genk, dan dia kemudian dijual dengan harga yang sangat tinggi oleh Napoli. Tetapi seluruh tim saat itu telah berkembang. Banyak pemain yang naik nilainya.”

    Itulah jenis pengembangan yang sangat cocok dengan pendekatan baru Napoli dalam menjalankan klub secara berkelanjutan. Jadi, meski penunjukan Benitez sepertinya tidak akan menggairahkan suporter, itu bisa saja terjadi.

  • Luis Enrique Spain 2022Getty Images

    Luis Enrique

    Dalam beberapa hari terakhir, Luis Enrique muncul sebagai kandidat yang sangat serius untuk menggantikan Spalletti. Juru taktik asal Spanyol itu pasti memiliki banyak hal yang menguntungkannya. Sebagai permulaan, dia sedang mencari pekerjaan setelah berpisah dengan Spanyol selepas Piala Dunia 2022, dan kemudian enggan melanjutkan pembicaraan dengan Chelsea karena kekhawatiran yang dapat dimengerti terkait dengan pemilik klub London itu.

    Mantan bos Barcelona peraih treble ini sebelumnya juga pernah bekerja di Serie A, tepatnya di Roma, dan memiliki ikatan yang kuat dengan Italia. Memang, dia sering berbicara secara terbuka tentang kembali bekerja di sana suatu hari nanti.

    Menurut Gazzetta dello Sport, De Laurentiis dan Luis Enrique belum mengeluarkan pernyataan, tetapi mengingat status sang pelatih itu dalam permainan, ketersediaannya, dan fakta dia menyukai formasi 4-3-3 yang diterapkan Spalletti di Napoli, ' Lucho' sepertinya cocok, asalkan persyaratan keuangan dapat disetujui.