Football's Best Boots GFXGOAL

Dari Mercurial Superfly Cristiano Ronaldo Hingga Predator Mania: 20 Sepatu Bola Terbaik Sepanjang Masa

Ada banyak hal yang diperhitungkan dalam desain sepatu sepakbola. Mulai dari bahan, kancing dan tali, tetapi saat ini ada juga aspek khusus yang fokus pada kontrol bola, menendang bola dan akurasi tendangan, serta pelat yang berbeda untuk kecepatan atau presisi.

Lalu ada warna, apakah Anda ingin klasik sepanjang masa hitam dan putih, atau Anda ingin alas kaki Anda berwarna cerah untuk terlihat lebih bergaya dalam permainan.

Tetapi ketika desain sepatu sepakbola bagus, itu menjadi lebih dari sekadar penyokong pemain di lapangan.. Tiba-tiba sepatu sepakbola menjadi menyatu dengan pemain dalam imajinasi publik.

Sepatu sepakbola bukan lagi milik mereka sendiri, gara-gara tendangan khas David Beckham, akselerasi Lionel Messi melewati para pemain musuh atau Thierry Henry yang menguasai Highbury kala itu. Sekarang sepatu sepakbola telah memiliki nilai tersendiri.

Dengan mengingat hal itu, berikut adalah 20 sepatu sepakbola terbaik sepanjang masa...

  • David Beckham Predator ManiaGetty Images

    1Predator Mania

    Sepatu untuk mengakhiri semua era sepatu, waralaba Predator, adidas, tidak diragukan lagi menjadi salah satu merek dagang paling terkenal yang pernah diluncurkan, dan telah diperbarui, dikerjakan ulang, dan terus diproduksi kembali selama 28 tahun terakhir.

    Predator mencapai puncaknya pada tahun 2002, meskipun, dengan peluncuran Predator Mania.

    Sudah berusia delapan tahun saat ini, Predator adalah sepatu sepakbola yang populer. Peluncuran Mania membuatnya menjadi stratosfer, semakin menyempurnakan lidah dan tali yang tidak berada di tengah dan bantalan kontrol karet khas sepatu sepakbola.

    Sepanjang tahun, untuk menandai Piala Dunia 2002, adidas meluncurkan sepatu sepakbola dalam berbagai warna "Champagne", tetapi desain utama selalu hitam dan merah.

    Saat ini, Predator Mania itu adalah simbol awal sepakbola modern, dikenakan oleh banyak pemain seperti Steven Gerrard, Xavi Hernandez, David Beckham hingga Zinedine Zidane. Untuk sesaat, sepatu itu bahkan merambah ke olahraga lain dan Jonny Wilkinson dari rugby juga mengenakan sepatu itu.

    Peluncuran kembali Predator Mania telah tersedia sejak 10 Juli dan dapat dibeli di laman resmi Adidas.

  • Iklan
  • Luis Figo Nike Total 90 IIIGetty Images

    2Nike Total 90 III

    Nike Total 90 hanya ada dari tahun 2000 hingga 2013, sebelum digantikan oleh Hypervenom. Namun pada saat itu, merek yang sama juga menjadi salah satu bola pertandingan Liga Primer terbaik sepanjang masa dan serangkaian sepatu sepakbola yang sekarang menjadi ikonik.

    Salah satu rilisan Total 90 yang menonjol tiba pada tahun 2002, dengan T90 II, lengkap dengan konstruksi asimetris dan garis gradien warna-warni. Sepatu itu diiklankan dalam "The Secret Tournament", yang disutradarai oleh Terry Gilliam dengan soundtrack dari Elvis dan dikemas dengan pemain-pemain terbaik dunia.

    Itu menjadikan Total 90 sebagai salah satu yang diminati bahkan menjadi budaya. TIba pada tahun 2004, T90 III tidak memiliki lidah, dan terkenal dengan logo 90 melingkar yang besar dan warna blok pada punggung kaki.

    Sepatu itu menjadi hit, tetapi yang lebih penting, versi astronya menjadi seperti sepatu sekolah klasik.

  • adidas Copa MundialGetty Images

    3adidas Copa Mundial

    Adidas Copa Mundial adalah yang paling klasik. Ini memulai debutnya pada tahun 1979 - meskipun sudah direncanakan sejak Piala Dunia 1982 di Spanyol - dan selalu populer dengan warna hitam dan putih tanpa embel-embel lain.

    Selama beberapa dekade berikutnya, adidas telah mengerjakan kembali rilisan Copa dengan teknologi, konstruksi dan desain yang baru untuk menemukan kembali penikmat mereka.

    Sepanjang semua ini, Copa Mundial tetap menjadi salah satu sepatu paling populer yang pernah dirilis - dan merupakan penjualan terbaik untuk waktu yang lama.

    Bahkan 43 tahun setelah diluncurkan, kulit hitam, Tiga Garis bergerigi dan merek emas halus itu telah melekat dengan olahraga ini.

  • Neymar Puma KingNeymar Jr.

    4PUMA King

    PUMA King telah ada selama lebih dari 50 tahun. Lebih dari lima dekade tren dan mode telah datang dan pergi, tetapi sepatu warna hitam dengan Formstripe putihnya telah menjadi pemandangan biasa di antara mereka semua.

    Ini adalah sepatu yang dipakai Pele untuk menjadikannya pencetak gol terbanyak di Piala Dunia 1970, sepatu itu berada di kaki Maradona untuk Goal of the Century, Lothar Matthaus memakai sepatu ini sebelum memenangkan Piala Dunia 1990, dan dengan itu dia juga memenangkan Ballon d'Or.

    Setelah semua sejarah itu, King memudar dari sepakbola untuk sementara waktu, sebelum kesepakatan dengan Neymar pada 2020 telah menjadikan sepatu itu ikonik lagi bagi generasi baru. Rilisan pertama bintang Brasil itu bersama PUMA membuatnya memiliki ciri khas tersendiri, menambahkan logo yang saling terkait ke Formstripe yang khas.

  • Toni Kroos bootsGetty Images

    5adidas Adipure 11 pro

    Kisah tentang Toni Kroos dan sepatu adidas Adipure 11pro kesayangannya sudah terkenal sekarang. Sementara pemain lain harus mengganti sepatu mereka kapan pun sponsor meminta, Kroos tetap setia pada sepatu yang sama, bahkan setelah adidas menghentikan produksi model tersebut.

    Kroos tidak pernah benar-benar menjelaskan kecintaannya pada Adipure 11pro - selain mengatakan betapa pentingnya memakai sepatu warna putih - tetapi ia telah mengenakan model itu dalam lima kemenangannya di Liga Champions dan beberapa trofi La Liga.

    Selama waktu itu, hubungan Kroos dengan Adidas Adipure 11pro telah menjadi salah satu kisa sepakbola paling populer di dunia.

  • Robert Lewandowski Nike Hypervenom Phantom IINike

    6Nike Hypervenom Phantom II

    Sebagai penerus jenis Total 90, Nike Hypervenom selalu dipakai oleh nama besar.

    Jenis tersebut diluncurkan pada tahun 2013 dengan sepasang sepatu yang dirancang untuk Neymar, sebelum kemudian digunakan oleh para penyerang seperti Robert Lewandowski, Harry Kane dan Kylian Mbappe.

    Bisa dibilang rilisan yang paling menonjol dari Hypervenom adalah Phantom II yang memulai debutnya pada 2015. Desain baru yang fokus pada kenyamanan, dengan kerah FlyKnit dan campuran mesh serta NikeSkin di bagian atas.

    Namun, apa yang dikenal dari sepatu itu adalah warnanya. Dengan bagian atas dan kerah dalam berwarna abu-abu serigala, desainnya menonjolkan bagian oranye bergerigi yang melintang di sol dan pengaitnya.

  • Mizuno MoreliaMizuno

    7Mizuno Morelia

    Merek dagang asal Jepang Mizuno bukan lagi salah satu nama terbesar di sepakbola, tetapi seri Morelia akan selalu mendapat tempat di hati banyak orang.

    Ini adalah sepatu David Platt - model untuk merek ini di awal 90-an - dan Gianfranco Zola, yang mengenakan Mizuno saat ia menjadi pahlawan kultus di Italia dan Inggris.

    Mizuno masih membuat sepatu seri Morelia, dan awal tahun ini meluncurkan versi terbaru dengan moden Neo III. Meskipun tidak peduli berapa kali Mizuno mengembangkan versinya, itu akan tetap berwarna hitam dan putih klasik yang diingat orang.

  • Umbro SpecialiUmbro

    8Umbro Speciali

    Seperti Adidas Copa Mundial atau Puma King, Umbro Speciali terkenal dengan warna hitam dan putihnya yang tegas. Sepatu ini klasik dengan lidahnya yang besar dan logo dua diamond, dan memainkan peran kunci dalam masa tenang Liga Primer 1990-an.

    Speciali mungkin paling lekat dengan Alan Shearer, yang kemudian menerima sepasang edisi khusus ketika ia memecahkan rekor di Newcastle. Rilisan ini juga dikenakan oleh Michael Owen di masa-masa awalnya, termasuk saat melawan Argentina pada 1998.

  • Nike TiempoGetty Images

    9Nike Tiempo

    Nike Tiempo adalah salah satu lini sepatu paling lama, setelah memulai debutnya di bawah kaki Romario dan Paolo Maldini di Piala Dunia 1994.

    Selain sebagai salah satu keluaran tertua, Tiempo juga merupakan salah satu yang paling sederhana. Bagian atas kulitnya hanya dilengkapi dengan Swoosh besar yang melilit tumit.

    Selama 28 tahun terakhir, Nike terus memperbarui dan mengolah Tiempo dengan sentuhan desain dan inovasi baru. Sorotan khusus adalah Tiempo Legend 2006 - sepatu pilihan Ronaldinho di tahun-tahun keemasannya - tetapi terlepas dari semua perubahan, Tiempo tetap klasik hingga saat ini.

  • Mizuno Wave Cup RivaldoMizuno

    10Mizuno Wave Cup

    Mizuno Wave Cup adalah sepatu yang terkait dengan tempat dan waktu tertenu, mungkin lebih dari yang lain dalam daftar ini.

    Kembalikan pikiran Anda ke Piala Dunia 2002 di Korea Selatan dan Jepang, dan Rivaldo dari Brasil berada di puncak kariernya. Dia mencetak gol dalam lima pertandingan pertamanya, membuat Inggris sakit hati di perempat final dan bergabung dengan Ronaldo serta Ronaldinho untuk memenangkan trofi.

    Yang jelas, sepanjang turnamen dia memakai Mizuno Wave Cup. Rilisan ini menjadi terikat dengan kejeniusan yang dipamerkan, yan akhirnya membuat Mizuno meluncurkan Wave Cup Legend pada 2018, masih merayakan pengaruh pria hebat itu 15 tahun setelah Brasil memenangkan Penta Campeao.

  • Ronaldo Nike Mercurial VaporGetty Images

    11Nike Mercurial Vapor

    Nike Mercurial telah menjadi 'rumah' bagi beberapa rilisan terbaik NIke selama bertahun-tahun. Segalanya dimulai dengan sangat kuat dengan kombinasi biru, kuning dan perak Ronaldo selama perjalanan Brasil ke final Piala Dunia 1998.

    Empat tahun kemudian, Nike mengulangi triknya dengan Mercurial Vapor. Ronaldo sekali lagi yang menjadi tokoh utamanya - meskipun kali ini ia tampil lebih baik dan memenangkan Piala Dunia - dan desainnya sendiri juga tidak buruk.

    Selain fokus pada konstruksi yang ringan, Mercurial Vapor juga diberi warna 'Chrome/Volt' yang sangat berkesan, lengkap dengan branding Nike yang masif.

  • adidas F50+adidas

    12adidas F50

    Bagian kedua dari rilisan Adidas F50 membawa mereka ke arah yang baru. Sedangkan rilisan pertama - pada Euro 2004 - adalah desain yang relatif minimalis, F50+ mendapat pendekatan yang berbeda.

    Fitur menonjol dari sepatu ini adalah kerangka luarnya, yang melintang di seluruh bagian atas. Desain ini menyuguhkan efek kotak-kotak pada sepatu yang dapat dilihat pada kaki ikon sepakbola pertengahan 2000-an termasuk Jermain Defoe, Djibril Cisse dan Ashley Cole.

    Bisa dibilang desain yang paling dicintai adalah dengan kombinasi warna hitam dan biru.

  • Cesc Fabregas Nike CTR360 MaestriGetty Images

    13Nike CTR360 Maestri

    Dengan tepat, karena dibuat untuk maestro lini tengah dan playmaker, Nike CTR360 Maestri secara resmi diluncurkan dengan tokoh utama Cesc Fabregas pada tahun 2009.

    Sebagian besar elemen desain telah dibuat untuk membantu para pemain ini, dengan tali asimetris untuk meningkatkan kontak dengan bola, bantalan umpan untuk distribusi, dan bahkan kulit sintetis baru untuk meningkatkan sentuhan pertama.

    Nike CTR360 Maestri hanya ada selama lima tahun - sebelum digantikan oleh Magista - tetapi pada saat itu Nike telah merilis tiga versi, dengan pemakainya termasuk Andres Iniesta dan Jack Wilshere, yang mengenakan itu dalam pertandingan penentu kariernya melawan Barcelona. Kami akan selalu mengenangnya...

  • adidas Supernovaadverts.ie

    14adidas Supernova

    Adidas Supernova hampir hanya menjadi pilihan kedua setelah Predator Mania. Itu dirilis dengan label untuk memanfaatkan buzz di sekitar sepatu itu, dan bertindak sebagai versi lainnya.

    Meskipun demikian, itu tetap klasik, paling tidak karena bagian atas hitam yang dilengkapi dengan detail perak atau emas.

    Meskipun tidak memiliki fungsi yang sama dengan Predator Mania, Supernova memiliki ciri khas yang sama, yang selalu menjadi salah satu fitur terbaik Predator.

  • Hummel BallGetty Images

    15Hummel “Ball”

    Sementara sepatu bola saat ini bisa datang dalam hampir semua warna, awal 70-an adalah masa yang berbeda.

    Pada awal Charity Shield tahun 1970, gelandang Inggris dan Everton Alan Ball memakai sepatu Hummel-nya, melangkah ke lapangan, dan menjadi pemain pertama yang memakai sepatu bola putih dalam pertandingan profesional.

    Ironisnya, sepatu itu sendiri tidak dibuat oleh Hummel. Karena masalah produksi, merek dagang asal Denmark itu harus menyemprotkan cat pada sepasang sepatu adidas untuk mendapatkan efek yang diinginkan. Setelah semua disortir, sepatu ini terjual dan lima puluh tahun berikutnya terus melakukan inovasi warna dan pola baru.

  • Puma V1.06Puma

    16PUMA v1.06

    PUMA mendesain v1.06 sebagai sepatu paling ringan yang pernah ada sehingga sepatu ini cocok dikenakan oleh para pemain cepat dan winger yang cerdik di pertengahan tahun 2000-an.

    Warnanya yang populer - seperti yang dikenakan oleh Robert Pires dan Samuel Eto'o - menampilkan bagian atas berwarna merah cerah dengan detail hitam dan garis bentuk klasik PUMA dalam warna putih.

    Sepuluh tahun setelah sepatu ini diluncurkan, PUMA kembali memproduksinya dengan sistem tali samping yang khas dan semua teknologi yang membuatnya tetap ringan.

  • Cristiano Ronaldo Nike Mercurial Superfly CR7Getty Images

    17Nike Mercurial Superfly CR7

    Pada 2015, Nike mengumumkan tujuh seri sepatu baru untuk menghormati Cristiano Ronaldo. Selama musim-musim setelahnya, mereka bekerja dengan pemenang Ballon d'Or untuk membuat serangkaian rilisan Mercurial Superfly yang terinspirasi oleh perjalanannya ke puncak tertinggi.

    Keluaran pertama dalam seri CR7 - dan bisa dibilang yang terbaik - adalah Mercurial Superfly CR7 Chapter One: Savage Beauty. Sepatu itu mengambil nama dan desain dari tempat asal Ronaldo di Madeira, dengan desain yang terinspirasi lava untuk merujuk pada gunung vulkanik di pulau itu.

    Rilisan selanjutnya fokus pada elemen lain dari kehidupan dan karier Ronaldo, termasuk sepatu yang terinspirasi oleh keputusannya untuk meninggalkan rumah pada usia 12 tahun ("Natural Diamond"), satu lagi untuk menghormati rekor mencetak golnya ("Cut to Brilliance" 2017), dan satu lagi untuk menandai era kaptennya di Portugal (the "Born Leader" from 2018).

  • Lotto StadioLotto

    18Lotto Stadio

    Terakhir kali Lotto bersaing di industri sepatu sepakbola sebagian besar berkat satu pemain.

    Andriy Shevchenko telah mengenakan Stadio, lengkap dengan lidah terlipat dan logo hijau neon, saat ia mencetak 24 gol Serie A di musim 2000/01.

    Sebelum Shevchenko, Lotto telah dipakai oleh Clarence Seedorf, Paul Gascoigne dan Davor Suker, tetapi striker Ukraina itulah yang menyeret merek tersebut ke milenium baru. Setahun setelah musim 'negosiasi', dia diberi sepatu tanda tangan pertamanya dari Lotto, tetapi Stadio-lah yang mendorongnya.

    Hubungan Shevchenko dengan Lotto tidak bertahan lama. Pada akhirnya, ia berpisah dengan merek tersebut karena sepatu khas Sheva 7 Extreme miliknya yang melukai tendonnya dan membuatnya saat itu terancam tidak tampil di Piala Dunia 2006.

  • Reebok Sprintfit ProBC Boots

    19Reebok Sprintfit Pro

    Beberapa iklan Thierry Henry untuk Nike mungkin telah dikenal di seluruh dunia, tetapi striker 'va va voom' itu juga punya kisah dengan Reebok.

    Pada pertengahan 2000-an, Henry memakai Reebok dan memakai merek Sprinfit Pro selama masa akhirnya di Arsenal dan musim pertamanya di Barcelona.

    Secara estetika, bayangan Predator menggantung di atas Sprinfit Pro, dengan lidahnya yang besar dan tali elastisnya. Henry terkenal karena mengenakan warna putih dan biru, dengan logo vektor Reebok berwarna hitam.

  • adidas CopaUnisport

    20adidas Copa

    Untuk alasan yang disebutkan di atas, adidas Copa Mundial adalah salah satu sepatu paling penting dan paling dikenal yang pernah dirilis. COpa telah berjalan jauh sejak era klasik itu, paling baik ditunjukkan oleh rilisan Copa Sense tahun lalu dan desainnya yang futuristik.

    Rilisan ini dikemas dengan inovasi baru yang disebut hal-hal seperti FUSIONSKIN dan TOUCH PODS, yang semuanya dirancang untuk meningkatkan sentuhan pertama pemakainya. Desain futuristik juga memiliki teknologi khusus, dengan bagian atas bergelombang hitam di atas unit sol emas. Klasik modern.