Saudi Pro League GFXGOAL

Mengubah Wajah Saudi Pro League Tidak Hanya Soal Membeli Pemain Bintang


Opini: Ardi Pramono Editor: Sandy Mariatna


Banyak liga mencoba menaikkan pamor dengan membeli pemain bintang dunia. Indonesia juga termasuk di dalamnya ketika mendatangkan pemain berlabel bintang seperti Michael Essien dan Carlton Cole. Namun, kita semua tahu seperti apa hasilnya.

Hal serupa terjadi di Tiongkok ketika pemain bintang Eropa berbondong-bondong ke Negeri Tirai Bambu. Akan tetapi, kehebohan itu cuma seumur jagung. Liga Tiongkok kembali menjadi liga medioker, tidak seperti namanya yang mengusung judul ‘Super Liga’. Setali tiga uang dengan para pemainnya seperti Oscar, Alex Teixeira, Jackson Martinez yang seperti hilang ditelan bumi.

Arab Saudi berpeluang mengulang kesalahan serupa jika tidak berhati-hati. Kedatangan rombongan bintang Eropa mungkin tidak akan terlalu banyak berpengaruh pada kualitas liga. Tidak ada gunanya menghadirkan dua atau tiga pemain jagoan jika kemudian pemain lain hanya berlevel medioker.

Lantas, apa yang harus dilakukan Saudi Pro League (SPL)? Yang paling penting saat ini adalah mempertahankan momentum dan membangun liga yang berkelanjutan.

  • Aleksandar Mitrovic Karim Benzima Hilal Ittihad SPL 2023-2024Getty Images - Goal AR

    Menjaga Mata Dunia Ke SPL

    Pertama, SPL harus mendekatkan diri pada penikmat sepakbola dunia setelah sukses mencuri perhatian dengan transfer mereka yang gila. Saudi harus terus menjaga spotlight ini agar dunia terus tertuju pada mereka.

    Suka tidak suka mereka harus memastikan klub-klub utama seperti Al-Ittihad, Al-Nassr, dan Al-Hilal menjadi sorotan tiap pekan. Tujuannya, memancing diskusi para penggemar yang membahas aksi-aksi di dalam lapngan, bukan hanya sebatas diskusi soal kehebohan merekrut pemain bintang.

  • Iklan
  • saudi fans cryingGOAL AR

    Pentingnya Ikatan Emosional Dengan Penggemar

    Kedua, SPL juga harus membangun ikatan emosional dengan masyarakat dunia. Edukasi mengenai sistem, sejarah, dan berbagai rekor SPL layak dijajal melalui media sosial. Tujuan akhir dari usaha ini adalah agar publik makin dekat dengan SPL dan pada akhirnya bisa membentuk fanbase.

    Mengapa Liga Primer Inggris (EPL)begitu menarik? Tak lain dan tak bukan adalah karena kemampuan penyelenggara dalam membangun hubungan emosional dengan penonton. Liga Primer juga selalu berhasil menjaga mata masyarakat dunia sehingga mereka bisa menikmati drama di setiap pekannya. Bandingkan dengan La Liga Spanyol atau Serie A Italia yang relatif adem ayem.

    Liga Primer selalu menghadirkan adu mulut, adu strategi, dan berbagai hal menarik lainnya di lapangan. SPLharus berani melakukan hal yang sama jika masih ingin tetap relevan.

  • SPL GFXGoal AR

    Membangun Liga Kompetitif Dan Berkelanjutan

    Ketiga, SPL juga membutuhkan akademi sepakbola yang solid. Membajak para pemain bintang Eropa hanyalah efek kejutan sementara dan bukan usaha yang berkelanjutan.

    Mereka harus memproduksi pemain bintang mereka sendiri untuk bisa kompetitif tidak hanya di level lokal tapi juga Asia. Siapa tahu kemudian akan ada kejutan dimana Al-Taawon menjadi Brighton-nya SPL atau Al-Tai mencuat menjadi kuda hitam di papan atas.

    Pelan tapi pasti, SPL sangat mampu untuk bersaing. Mereka memiliki start yang menjanjikan dengan modal yang tak terbatas. Namun, yang terpenting adalah mereka harus mampu menerapkan strategi tepat untuk menjual dan mengembangkan liga mereka.


    Redaksi GOAL Indonesia menerima opini dari pembaca. Silakan kirim artikel disertai identitas diri ke alamat email kami: indonesia@goal.com.

  • ENJOYED THIS STORY?

    Add GOAL.com as a preferred source on Google to see more of our reporting

0