Navarro dipanggil dadakan untuk mengisi slot Ustari yang cedera.
Kala itu sang kiper bermain untuk Napoli. Tidak ada catatan istimewa dari karier Navarro yang lebih banyak berkutat di Argentina. Klubnya saat ini adalah Arsenal de Sarandi.
GettyNavarro dipanggil dadakan untuk mengisi slot Ustari yang cedera.
Kala itu sang kiper bermain untuk Napoli. Tidak ada catatan istimewa dari karier Navarro yang lebih banyak berkutat di Argentina. Klubnya saat ini adalah Arsenal de Sarandi.
Getty ImagesRomero sebenarnya kiper kedua Argentina di Olimpiade, namun dipercaya menggantikan Ustari yang mengalami cedera.
AZ Alkmaar merupakan klub pertamanya di Eropa, sebelum hirah ke Sampdoria, AS Monaco dan klub terakhirnya, Manchester United.
AFPBuonanotte merupakan salah satu talenta muda yang menjanjikan kala bermain untuk Argentina di Olimpiade.
Tapi, perjalanan kariernya tidak secermerlang rekan-rekannya. Ia membela klub-klub papan tengah di Eropa, di antaranya Malaga, Granada, AEK Athens.
Usai meninggalkan Eropa, Buonanotte berkelana ke Meksiko dan kampung halamannya, sebelum berlabuh ke klubnya sekarang di Chile, Universidad Católica pada 2018.
Koji Watanabe/Getty ImagesAguero juga merupakan andalan lini depan Argentina bersama Messi waktu itu -- dan bertahan sampai sekarang.
Selepas meninggalkan Atletico Madrid pada 2011, Aguero berprestasi bersama Manchester City dan menjadi salah satu legenda di sana dengan sarat trofi dan rekor.
Tahun ini, ia memutuskan pindah ke Barcelona dan menjadi rekan setim Messi.
GettySang wonderkid menjadi pilar utama Argentina meraih medali emas Olimpiade 2008.
Prestasi internasional pertamanya setelah Piala Dunia U-20 pada 2005 menjadi katalis bagi Messi untuk kemudian meraih banyak trofi bergengsi baik bersama Barcelona mau pun individu hingga saat ini.
Getty ImagesMascherano, bersama dengan Riquelme dan Pareja, mengisi tiga slot pemain di atas usia 23 tahun.
Sang gelandang bertahan merupakan salah satu pesepakbola Argentina tersukses setelah episode Olimpiade.
Mascherano bersinar ketika di Liverpool dan menjadi figur penting skuad Barcelona yang merajai Eropa di bawah arahan Pep Guardiola. Ia pindah ke Tiongkok untuk memperkuat Hebei China Fortune pada 2018 sebelum pensiun di Estudiantes dua tahun berselang.
GettyAcosta mencuatkan namanya ketika bergabung dengan Sevilla dan tampil di Olimpiade bersama Argentina.
Sayang kiprah pemain yang saat itu berusia 20 tahun tidak bertahan lama di Eropa. Pada 2013, ia balik ke Argentina untuk memperkuat klub asalnya, Lanus dan bertahan sampai sekarang.
GettyPengalaman Pareja sebagai bek senior dibutuhkan Argentina di Olimpiade meski usianya waktu itu masih 24 tahun.
Anderlecht, Espanyol, Spartak Moskwa dan Sevilla adalah deretan klubnya di Eropa sebelum gantung sepatu di klub Meksiko, Atlas pada 2019 lalu.
GettyimagesSalah satu wonderkid Argentina, Di Maria kala itu masih berkostum Benfica. Performa apiknya memikat perhatian Real Madrid yang memboyongnya pada 2010.
Usai empat tahun berkostum Los Blancos, sang gelandang serang pindah ke Manchester United lalu bertahan sebagai bintang Paris Saint-Germain hingga saat ini.
GettyRiquelme merupakan salah satu dari tiga pemain di atas usia 23 tahun yang dipanggil Argentina untuk Olimpiade.
Sang gelandang sudah kenyang pengalaman di Eropa usai memperkuat Barcelona dan Villarreal, sebelum pulang kampung untuk membela Boca Juniors.
Riquelme pensiun pada 2014 di klub terakhirnya, Argentinos Juniors.
Getty ImagesLavezzi tengah naik daun bersama Napoli ketika membela Argentina di Olimpiade.
Lalu pada 2012, sang striker pindah ke Paris Saint-Germain dan bertahan selama empat musim di Prancis sebelum memutuskan menerima tawaran mewah dari klub Tiongkok, Hebei China Fortune.
Pada November 2019, Lavezzi memutuskan gantung sepatu di usia 34 tahun.
Gabriel Rossi/Getty ImagesBanega menjadi jenderal sektor tengah Argentina, peran pemain yang kala itu memperkuat Valencia cukup krusial.
Kariernya menanjak selepas dari sana, sempat pindah ke Atletico Madrid, Inter Milan dan Sevilla sebelum kini hijrah ke Asia, tepatnya bergabung dengan klub Arab Saudi, Al Shabab pada pengujung kiprahnya.
twitter/fenerbahceSalah satu talenta terbaik Argentina waktu itu, Sosa bermain di Olimpiade dengan status sebagai penggawa Bayern Munich.
Tapi perjalannya di Eropa tidak mulus, kerap berganti klub setelah dilepas Bayern pada 2010. Gelandang yang sekarang berusia 36 tahun itu lalu membela Napoli, Metalist Kharkiv, AC Milan, Atletico Madrid, Besiktas, Trabzonspor dan kini Fenerbahce.
Getty ImagesFazio sudah berkiprah di Eropa bersama Sevilla saat menerima panggilan ke Olimpiade dan menjadi andalan Argentina.
Karier sang bek sentral cukup baik selepas meraih medali emas, pindah ke Tottenham Hotspur dan sekarang masih menjadi penggawa klub Serie A, AS Roma.
GettyGago merupakan kunci lini tengah Argentina di Olimpiade. Sang gelandang Real Madrid merupakan salah satu pemain paling berprospek pada usianya yang ke-22 tahun waktu itu.
Selepas meninggalkan Los Blancos pada 2011, Gago berkostum AS Roma, Valencia, Boca Juniors dan Velez Sarsfield sebelum pensiun tahun lalu.
getty imagesZabaleta, 23, merupakan bek kanan andalan Espanyol dan Argentina ketika tampil di Olimpiade.
Perjalanan kariernya melesat sejak saat itu, bergabung dengan Manchester City usai meraih medali emas dan menjadi salah satu legenda di sana dengan koleksi dua trofi Liga Primer Inggris.
Sang bek kanan mengakhiri kariernya di klub Inggris lainnya, West Ham United.
Getty ImagesMonzon menjadi kekuatan utama di sisi kiri pertahanan Argentina kala itu, membela Boca Juniors pada usia 21 tahun.
Sempat berpetualang di Eropa bersama Real Betis, Lyon dan Nice, sekarang pada usia 34 tahun, ia pulang ke kampung halaman untuk memperkuat Atletico Tucuman.
GettyGaray baru bergabung dengan Real Madrid pada tahun yang sama saat Argentina meraih medali emas Olimpiade. Usianya saat itu masih 21 tahun.
Sang bek tidak mendapat banyak kesempatan bermain di Santiago Bernabeu. Sempat dipinjamkan semusim ke Racing Santander, sebelum kemudian dilepas ke Benfica, Zenit St Petersburg hingga Valencia.
Cedera yang mengganggunya pada pengujung karier usia 34 tahun memaksanya untuk pensiun.
Jorge Barajas / Imago7Ustari masih berusia 22 tahun ketika memperkuat Argentina di Olimpiade 2008 dan berstatus milik klub La Liga, Getafe.
Kini usianya sudah menginjak 35 tahun dan memasuki senja karier, sang kiper bermain untuk klub Meksiko, Pachuca.