Mbappe France Morocco GFXGetty/GOAL

Mbappe Vs Messi! Pemenang & Pecundang Usai Prancis Jinakkan Maroko Demi Hadapi Argentina Di Final Piala Dunia 2022

Mimpi indah Maroko di Piala Dunia dibangunkan oleh kokok Tim Ayam Jantan, dan kini harapan Prancis untuk meraih trofi kedua berturut-turut menyala terang usai susah payah menjinakkan auman sang Singa Atlas di Al-Bayt Stadium, Kamis (15/12) dini hari WIB.

Setelah kebobolan gol cepat Theo Hernandez, sang kebanggaan Afrika memberikan segalanya untuk menyamakan kedudukan dengan Les Bleus.

Tapi Ibrahima Konate cs tetap kokoh bak karang. Prancis menolak ditaklukkan dan Randal Kolo Muani memastikan kemenangan anak asuh Didier Deschamps di menit akhir semi-final menegangkan yang digelar di stadion penuh dengan suporter Maroko.

Suporter-suporter yang luar biasa bising tersebut memang patut diacungi jempol. Auman mereka dipenuhi hasrat dan harapan agar tanah air dan tim kesayangan mereka bisa keluar sebagai pemenang, tapi sayangnya final besok Minggu (18/12) akan menampilan Prancis melawan Argentina. Dan, tentunya, Kylian Mbappe vs Lionel Messi. Ini akan menjadi pertandingan yang dikenang lintas abad.

GOAL mengulas pemenang dan pecundang dari sebuah partai penuh sejarah di Al-Khor...

  • france morocco world cup theo hernandez bonoGetty

    PEMENANG: Theo Hernandez

    Seperti yang kita saksikan kontra Inggris, Theo Hernandez punya kebiasaan buruk melakukan kekonyolan di lini belakang. Shoulder-charge-nya yang sungguh tak perlu ke arah Mason Mount nyaris saja membuat Prancis bermain setengah jam lebih banyak di perempat-final, melawan tim Inggris yang mereka tangani secara susah payah. Namun, Stefano Pioli dan Didier Deschamps bisa bilang bahwa memasang Hernandez sebagai bek sayap adalah perjudian yang setara dengan hasilnya, dan pertandingan ini menunjukkan alasannya dengan gamblang, saat bintang AC Milan tersebut melakukan finis akrobatik yang semakin dilihat rasanya semakin indah.

    Ironisnya, mungkin Theo tak akan pernah dipasang sebagai starter di Piala Dunia 2022 andai sang kakak, Lucas, tidak mengalami cedera di laga pembuka Prancis kontra Australia, apalagi Deschamps terkenal sebagai pelatih konservatif.

    Namun Hernandez, yang merupakan bek dengan kreasi peluang terbanyak sepanjang turnamen di Qatar, adalah alasan besar mengapa Les Bleus kembali masuk final!

  • Iklan
  • Romain Saiss France Morocco World CupGetty

    PECUNDANG: Bek Tengah Maroko

    Bak langit dan bumi, perjudian Maroko tidak memberikan hasil yang diharapkan. Malah, jadi senjata makan tuan.

    Tak sampai 20 menit bergulir di pertandingan sepakbola terbesar dalam sejarah Maroko, Walid Regragui sudah kehilangan dua dari tiga bek tengah yang ia pilih untuk menahan gempuran Prancis. Nayef Aguerd bahkan gagal ikut tanding sama sekali, terpaksa diganti setelah cedera saat pemanasan. Tak lama kemudian sang kapten Roman Saiss menyusul usai tertatih sembari kesulitan mengawal Olivier Giroud – tanda cedera paling kentara.

    Pergantian Saiss, khususnya, problematis. Pasalnya Regragui terpaksa beralih ke skema empat bek sehingga membatasi kebebasan Achraf Hakimi dan Noussair Mazraoui untuk menyerang. Tanpa adanya keamanan yang dihadirkan satu bek sentral tambahan, ancaman Prancis dari sayap yang dilancarkan Ousmane Dembele dan Kylian Mbappe terlalu mengerikan untuk diabaikan.

  • 20221213 Didier DeschampsGetty Images

    PEMENANG: Didier Deschamps

    Layak diingat bahwa Didier Deschamps menjadi sasaran hujan kritikan setelah Prancis tersingkir dari Euro 2020 di babak 16 besar.

    Sejumlah pandit dan suporter mulai muak dengan pendekatan taktiknya yang main aman. Mereka merasa, mengingat taburan bintang yang mengisi skuad Les Bleus, Prancis baru bisa efektif jika mereka bermain lebih berani dan spektakuler.

    Namun sekarang sulit untuk mendebat catatan Deschamps di Piala Dunia. Ia bukan cuma memimpin anak asuhnya mencapai dua final berturut-turut, setelah juara di Rusia 2018, pria yang juara edisi 1998 sebagai pemain ini kini telah memenangkan 14 dari 18 laga Piala Dunia sebagai pelatih. Cuma Helmut Schon yang mencatatkan lebih banyak kemenangan (16). Buat puritan-puritan sepakbola sekalian, camkan ini: Deschamps adalah pemenang berantai!

  • Dayot Upamecano France 2022 World CupGetty

    PECUNDANG: Dayot Upamecano

    Dayot Upamecano memang cuma absen di semi-final gara-gara masuk angin, tapi kini tak ada jaminan ia bisa kembali tampil di final besok Minggu (18/12). Bahkan, bisa dianggap penghinaan jika Ibrahima Konate kehilangan posisinya sebagai tandem Raphael Varane di jantung pertahanan Prancis, melihat betapa impresifnya kolosus Liverpool tersebut. Ialah alasan utama Prancis mampu menumpulkan serangangan bertubi-tubi Maroko.

    Konate melakukan blok-blok penting satu demi satu, melepaskan tekel-tekel sempurna yang bikin geleng-geleng kepala, bahkan menciptakan peluang emas untuk Olivier Giroud dengan umpan lambung terukur.

    Sederhananya, Konate adalah pemain terbaik Tim Ayam Jantan dini hari tadi, dan jika Anda mengingat betapa Upamecano kelabakan menjaga Harry Kane di perempat-final, Konate adalah pilihan jelas untuk menghadapi kengerian Lionel Messi cs akhir pekan nanti.

  • Morocco FranceGetty

    PEMENANG: Rakyat Maroko & Sepakbola Afrika

    Kekalahan ini jelas menghancurkan hati para penggawa Maroko, mereka cuma berjarak 90 menit dari sebuah final Piala Dunia!

    Namun hasil ini tak mengubah apa pun: Maroko telah mencetak sejarah. Dan, sejujurnya, cara mereka merespons krisis cedera serta kemasukan gol cepat akan menjadi bab tersendiri dalam legenda sang Singa Atlas dan mukjizat yang mereka ciptakan di Qatar.

    Tak satu pun negara Afrika yang sebelumnya mampu melewati perempat-final. Dan kini, Maroko telah mendobrak batas tersebut, menunjukkan kepada negara-negara sepakbola yang kerap dipandang sebelah mata bahwa dengan talenta yang dikawinkan dengan pengorganisasian, semangat juang, dan dukungan yang bukan cuma dari satu negara tapi dari jutaan fans netral di seluruh dunia, mereka juga bisa mengikuti jejak sang Singa Atlas.

    Regragui mengklaim sebelum pertandingan ini, bahwa anak asuhnya adalah kisah underdog sejati, Rocky Balboa-nya sepakbola, dan bahwa seluruh dunia telah jatuh cinta pada nilai-nilai yang diwakili timnya. Dan ia sama sekali tidak salah. DIMA MAGHRIB!

  • Mbappe World Cup 2022Getty

    PEMENANG: Kylian Mbappe

    Kylian Mbappe menjadi duri dalam cakar Singa Atlas. Ia melakukan segalanya (kecuali mencetak gol), menyiksa sobat karibnya Achraf Hakimi di setiap kesempatan, dan selalu menebar kekacauan tiap kali sprint atau sekadar memasuki area penalti.

    Bagaimana tidak, dua gol Prancis terlahir dari tembakan Mbappe. Ia mengayunkan beberapa tendangan ke arah bola umpan Antoine Griezmann sebelum bola tersebut jatuh untuk diselesaikan Hernandez. Ia juga menari melewati kepungan bek Maroko di kotak penalti sebelum sepakannya memantul ke arah Randal Kolo Muani yang memastikan kemenangan Prancis.

    Hasilnya, Mbappe, di usia yang baru 23 tahun, akan tampil di final Piala Dunia keduanya.

    Akan ada sesosok Lionel Messi yang menghadang jalannya menuju trofi kedua, yang artinya kita akan menyaksikan pertempuran langsung antara GOAT vs calon GOAT yang memperebutkan trofi Piala Dunia, Sepatu Emas, Bola Emas, juga Ballon d'Or. Tidak sabar!