Rashford Underserved Transfers GFXGetty/GOAL

Marcus Rashford Ke Barcelona, Andy Carroll Ke Liverpool & 10 Transfer 'Paling Aneh' Dalam Sejarah Sepakbola

"Jika Anda menilai di mana posisi Marcus Rashford sebagai pesepakbola profesional, Anda berusaha sebagai pemain muda untuk mencapai puncak tertinggi dan bermain untuk klub-klub seperti Manchester United, dan ketika Anda di sana, Anda menghargainya. Anda tidak membuangnya dan mengatakan ingin pergi. Saya merasa keseluruhan episode ini sangat menghancurkan jiwa," kata legenda United Teddy Sheringham saat ditanya pendapatnya tentang kepindahan Rashford ke Barcelona.

"Dari sudut pandang saya, jika Anda pergi dari Manchester United ke Barcelona, itu adalah langkah maju yang belum pantas dia dapatkan," tambahnya, dan sulit untuk tidak setuju dengan pendapat itu ketika melihat kembali dua musim terakhir Rashford bersama Setan Merah. Dia hanya mencetak 11 gol di Liga Primer dalam 48 penampilan, indisipliner, dan akhirnya kehilangan tempatnya di tim setelah Ruben Amorim diangkat sebagai manajer, yang membuat Aston Villa merekrut penyerang yang tidak konsisten itu dengan status pinjaman pada bulan Januari.

Rashford langsung mulai bermain dengan ceria lagi di Villa Park, membantu tim asuhan Unai Emery mencapai perempat-final Liga Champions dan finis di posisi keenam di Liga Primer, tetapi dia masih hanya mencetak empat gol, dan tidak terlalu mengejutkan bahwa The Villans tidak mengambil opsi pembelian senilai £40 juta ($54 juta) untuk pemain berusia 27 tahun itu. Setelah begitu banyak janji awal, Rashford telah menjadi barang rusak; penyerang yang dibayar berlebihan, dinilai terlalu tinggi yang tidak memiliki pola pikir yang tepat untuk mencapai puncak tertinggi.

Barca tidak melihatnya seperti itu. Petinggi Tim Catalan percaya Rashford adalah bagian terakhir dari teka-teki untuk membawa mereka meraih kejayaan di Liga Champions pada musim 2025/26, dan dia sekarang akan menjadi bagian dari lini depan bintang bersama Lamine Yamal, Robert Lewandowski, dan Raphinha.

Rasanya seperti Rashford adalah orang paling beruntung dalam sepakbola, tetapi apakah dia akan menyegel transfer paling "tidak aneh" dalam sejarah sepakbola? GOAL menempatkan sepuluh pesaing teratas untuk julukan yang tidak diinginkan itu:

  • Fellaini MoyesGetty

    10Marouane Fellaini (Everton ke Manchester United, €32 juta)

    David Moyes pernah terkenal karena mencoba merekrut Gareth Bale dan Cesc Fabregas setelah secara pribadi dipilih oleh Sir Alex Ferguson untuk menjadi suksesor ikon Manchester United pada tahun 2013. Namun pada akhirnya, ia hanya berhasil mendapatkan Marouane Fellaini, gelandang Belgia setinggi 193 cm yang lebih dikenal karena gaya rambut afronya daripada kemampuan bermainnya. Fellaini sebenarnya merupakan pemain andalan Moyes saat di Everton, namun kepindahannya ke juara Liga Primer saat itu dianggap sebagai langkah yang terlalu jauh bagi pemain dengan gaya bermain yang dianggap terlalu monoton.

    Dan anggapan itu terbukti benar. Fellaini kerap dicemooh oleh fans United di musim debutnya yang buruk, di mana klub terlempar dari enam besar klasemen dan Moyes dipecat hanya delapan bulan setelah menjabat. Entah bagaimana, Fellaini tetap bertahan di Old Trafford selama lima musim berikutnya, meraih medali juara Piala FA, Liga Europa, dan Piala Liga. Ia sempat menjadi pemain favorit Jose Mourinho karena kemampuannya dalam duel udara, namun tidak pernah benar-benar menjadi pilihan utama di starting XI. Setan Merah akhirnya melepasnya ke klub Liga Super Tiongkok Shandong Taishan dengan harga hanya £10,5 juta pada Januari 2019.

  • Iklan
  • FBL-ENG-FACUP-LIVERPOOL-MANUTDAFP

    9Andy Carroll (Newcastle ke Liverpool, €43 juta)

    Para penggemar Liverpool sangat tidak percaya ketika Andy Carroll dipilih untuk menggantikan Fernando Torres setelah striker asal Spanyol itu secara kontroversial pindah ke Chelsea pada Januari 2011. The Reds memecahkan rekor transfer mereka untuk mendatangkan Carroll, sebuah langkah yang dianggap tergesa-gesa mengingat ia baru setengah musim menjadi penyerang utama Newcastle.

    Keraguan terhadap Carroll dengan cepat terbukti, karena ia hanya mencetak enam gol dalam 44 pertandingan Liga Primer bersama Liverpool. Finishing penyerang jangkung asal Inggris itu sangat tidak konsisten, dan ia tak pernah cukup fit untuk membangun performa yang stabil.

    Setelah menggantikan Kenny Dalglish sebagai manajer Liverpool pada Juni 2012, Brendan Rodgers langsung memutuskan bahwa Carroll bukan sosok yang cocok untuk sistem permainan berbasis penguasaan bola miliknya, dan Carroll pun hengkang ke West Ham setelah 18 bulan yang sangat mengecewakan di Anfield.

  • Juventus v Torino FC - Serie AGetty Images Sport

    8Nicklas Bendtner (Arsenal ke Juventus, pinjaman)

    Masa depan Nicklas Bendtner tampak suram setelah masa peminjaman yang mengecewakan di Sunderland pada musim 2011/12, di mana ia hanya mencetak delapan gol. Arsenal jelas sudah muak dengan inkonsistensi dan perilaku striker asal Denmark itu di luar lapangan, namun hal tersebut tak menghentikan Juventus - yang baru saja menjuarai Serie A - untuk memboyongnya dalam salah satu transfer paling mengejutkan di bursa musim panas 2012.

    Namun, langkah itu ternyata jauh dari kata jitu. Antonio Conte baru memberikan Bendtner kesempatan menjadi starter untuk pertama kalinya pada bulan Oktober, dan ia langsung mengalami cedera serius pada pertandingannya sebagai starter dua bulan kemudian, sebelum akhirnya ditangkap karena mengemudi dalam keadaan mabuk pada bulan Maret.

    Bendtner sempat kembali bermain sebagai pemain pengganti di laga terakhir musim melawan Sampdoria, namun ia malah mematahkan pergelangan tangannya saat pesta gelar kedua beruntun Juventus dinodai kekalahan 3-2. Pemain pinjaman dari Arsenal itu lalu kembali ke Emirates Stadium tanpa mencetak satu gol pun dari 11 penampilan bersama Juventus - dan bisa dibilang bahwa transfer ini merupakan buang-buang waktu bagi semua pihak yang terlibat.

  • FBL-EUR-C3-MAN UTD-LASKAFP

    7Odion Ighalo (Shanghai Shenhua ke Manchester United, pinjaman)

    United begitu putus asa mencari penyerang baru setelah Rashford cedera pada bursa transfer musim dingin 2020, hingga mereka menjajaki sejumlah opsi darurat - termasuk kemungkinan memulangkan Josh King, lulusan akademi mereka yang saat itu bermain di Bournemouth. Namun, ketika harga King dianggap terlalu mahal, Setan Merah justru mendatangkan mantan bintang Watford, Odion Ighalo, dengan status pinjaman dari Shanghai Shenhua hingga akhir musim.

    Perlu dicatat bahwa Ighalo memang pernah tampil cukup baik di Liga Primer bersama Watford, dan mencetak lima gol untuk Nigeria di Piala Afrika 2019. Namun, keputusan United ini bisa dibilang sebagai langkah paling panik yang pernah mereka ambil. Ighalo tidak memiliki pengalaman di level tertinggi, dan sejak awal sudah terlihat bahwa manajer United saat itu, Ole Gunnar Solskjaer, tidak sepenuhnya mempercayainya.

    Pemain asal Nigeria itu hanya tampil delapan kali dari Februari hingga Mei, tetapi ia berhasil mencetak empat gol - yang entah bagaimana membuat United memperpanjang masa pinjamannya selama enam bulan lagi. Keputusan itu menjadi makin aneh ketika Edinson Cavani datang pada Oktober, dan Ighalo hanya diberi waktu bermain sembilan menit di Liga Primer sepanjang paruh pertama musim 2020/21 sebelum akhirnya dikembalikan ke China.

  • Marcus Rashford Barcelona GFXGetty/GOAL

    6Marcus Rashford (Manchester United ke Barcelona, pinjaman)

    Rashford mencetak 30 gol di semua kompetisi untuk Manchester United untuk pertama kalinya pada musim 2022/23, menginspirasi mereka meraih gelar Piala Liga dan finis di peringkat ketiga Liga Primer. Prestasi itu membuat Setan Merah memberikan kontrak baru berdurasi lima tahun kepada Rashford dengan bayaran yang dilaporkan mencapai £325 ribu per pekan. Ia kemudian dengan penuh semangat berjanji kepada para pendukung: "Sebagai penggemar United seumur hidup, saya tahu tanggung jawab yang datang dengan mengenakan lambang ini dan saya merasakan suka dan duka sama seperti orang lain. Saya bisa meyakinkan kalian bahwa saya akan memberikan segalanya untuk membantu tim mencapai level yang kami mampu capai."

    Namun, melanggar janji itu secara terang-terangan setelah diberi kepercayaan sebesar itu adalah sesuatu yang tak termaafkan. Rashford seperti menyerah ketika United sangat membutuhkannya dalam musim 2023/24 yang memalukan di bawah asuhan Erik ten Hag, yang hanya sedikit terselamatkan berkat keberhasilan di Piala FA. Lalu, ketika situasi tak terhindarkan menjadi semakin buruk di musim berikutnya, Rashford justru mengkhianati klub yang telah memberinya awal karier dengan secara terbuka mendorong kepindahannya.

    Tak masalah meskipun Rashford sempat menunjukkan kilasan performa terbaiknya saat dipinjamkan ke Villa. Sejarah menunjukkan bahwa ia cenderung menghilang saat keadaan menjadi sulit, dan Flick mungkin akan menyesal telah membawa pemain internasional Inggris itu ke dalam skuad Barcelona-nya yang luar biasa.

  • BraithwaiteGetty Images

    5Martin Braithwaite (Espanyol ke Barcelona, €18 juta)

    Barcelona diizinkan untuk melakukan perekrutan darurat di luar bursa transfer setelah Ousmane Dembele dipastikan absen selama enam bulan akibat cedera pada Februari 2020. Namun, aturan La Liga menyatakan bahwa pemain yang didatangkan Barca harus merupakan pemain bebas transfer atau sudah bermain di Spanyol, yang membuat pilihan mereka sangat terbatas.

    Meski begitu, tak ada yang menyangka mereka akhirnya memilih mantan pemain gagal Middlesbrough Martin Braithwaite yang hanya mencetak delapan gol dalam 27 pertandingan sejak bergabung secara permanen dengan Leganes - klub yang terancam degradasi - pada musim panas sebelumnya. Barca bahkan harus membayar jumlah yang cukup besar untuk mendatangkan penyerang asal Denmark itu, dan ia hampir tidak memberikan imbal balik selama dua setengah tahun berikutnya.

    Braithwaite sempat meraih trofi Copa del Rey dan bermain satu tim dengan Lionel Messi dan kawan-kawan, tetapi hanya mencetak sepuluh gol dalam 58 penampilan -kebanyakan sebagai pemain cadangan. Ia benar-benar tampak tidak cocok di Camp Nou, dan tak mengejutkan ketika Barca memutus kontraknya demi mendaftarkan pemain baru pada tahun 2022.

  • Tottenham Hotspur v Manchester United - Premier LeagueGetty Images Sport

    4Wout Weghorst (Burnley ke Man Utd, pinjaman)

    United menunjukkan bahwa mereka tidak belajar apa pun dari saga Ighalo ketika merekrut Wout Weghorst dengan status pinjaman dari Burnley pada Januari 2023. Striker asal Belanda itu dipilih untuk menggantikan Cristiano Ronaldo, meski sebelumnya hanya mencetak dua gol di Liga Primer untuk Burnley yang terdegradasi ke Championship musim sebelumnya.

    Weghorst memang sempat menemukan kembali ketajamannya saat dipinjamkan ke Besiktas sebelum pindah ke Old Trafford, tapi itu terjadi di Liga Super Turki. Hampir semua orang menyadari bahwa Weghorst tidak cukup bagus untuk menjadi ujung tombak United - kecuali Erik ten Hag, yang tetap memercayainya sebagai starter utama dalam 18 pertandingan beruntun, meski Weghorst hanya mampu mencetak dua gol dengan seragam merah yang terkenal itu.

    Tak ada yang meragukan etos kerja pemain internasional Belanda tersebut, namun kurangnya kualitas teknis dan insting tajam membuatnya gagal mendapatkan kontrak permanen di Old Trafford.

  • FBL-FRA-LIGUE1-PARIS-TOULOUSEAFP

    3Eric Maxim Choupo-Moting (Stoke City ke Paris Saint-Germain, gratis)

    Musim pertama dan satu-satunya Eric Maxim Choupo-Moting di Liga Primer merupakan sebuah bencana. Didatangkan dari Schalke pada musim panas 2017, penyerang tim nasional Kamerun itu diharapkan menjadi sumber utama gol bagi Stoke City setelah kepergian Marko Arnautovic dan Bojan Krkic. Namun, ia hanya mencetak lima gol di musim debutnya, saat The Potters terdegradasi kembali ke divisi dua sepakbola Inggris untuk pertama kalinya dalam sepuluh tahun.

    Stoke kemudian sepakat untuk memutus kontrak Choupo-Moting karena sang pemain ingin mencari peluang di luar negeri alih-alih tetap berjuang di Championship. Dalam sebuah kejutan luar biasa, Paris Saint-Germain menjawab doa sang penyerang dengan mengontraknya selama dua tahun. Ini benar-benar seperti keberuntungan yang berpihak pada Choupo-Moting, yang “diselamatkan” dari Stoke oleh mantan manajernya di Mainz, Thomas Tuchel, di saat kariernya bisa saja tenggelam dan dilupakan.

    Namun, Choupo-Moting tak banyak membuktikan bahwa PSG tak salah bertaruh. Selama dua tahun, ia hanya mencetak sembilan gol dan sempat membuat salah satu "kegagalan" terburuk sepanjang sejarah dalam laga Ligue 1 melawan Strasbourg. Meski begitu, keberuntungan kembali menaunginya setelah meninggalkan Parc des Princes sebagai pemain bebas transfer pada 2020, ketika ia justru direkrut oleh raksasa Jerman, Bayern Munich.

  • AC Milan v Frosinone Calcio - Serie AGetty Images Sport

    2Fabio Borini (Sunderland ke AC Milan, pinjaman)

    AC Milan menggelontorkan dana besar pada musim panas 2017 demi bisa kembali ke Liga Champions, dengan mendatangkan nama-nama seperti Leonardo Bonucci, Andre Silva, Hakan Calhanoglu, dan Franck Kessie. Namun, banyak yang mengernyitkan dahi ketika mereka juga merekrut Fabio Borini dari Sunderland, dengan kewajiban membeli seharga £5,2 juta.

    Borini, yang terkenal karena hanya mencetak tiga gol selama tiga musim yang suram di Liverpool, hanya mampu mencetak dua gol dalam 26 penampilan di Liga Primer bersama Sunderland pada musim 2016/17, saat klub itu terdegradasi ke Championship. Penyerang asal Italia itu dianggap sebagai salah satu kegagalan terbesar dalam sejarah kasta tertinggi liga Inggris, dan kedatangannya di San Siro hanya memperkuat anggapan bahwa Milan adalah raksasa yang telah jatuh.

    Secara mengejutkan, Borini dimainkan sebagai bek sayap sepanjang musim debutnya, dan berhasil mencatatkan sepuluh kontribusi gol untuk Rossoneri. Namun, menit bermainnya menurun drastis di bawah asuhan Gennaro Gattuso pada musim 2018/19. Mantan pemain Liverpool itu akhirnya menjadi "cadangan" seperti yang diprediksi banyak orang, dan Milan memutuskan untuk berpisah dengannya dengan melepasnya ke Hellas Verona pada Januari 2020.

  • Real Madrid's French midfielder Julien FAFP

    1Julien Faubert (dari West Ham ke Real Madrid, pinjaman)

    Keputusan Real Madrid untuk merekrut Julien Faubert selalu menjadi nomor satu dalam daftar ini. Karena betapa konyolnya, tampaknya tidak ada transfer lain yang bisa melampaui kepindahan pemain asal Prancis ini ke Santiago Bernabeu dari West Ham dengan status pinjaman pada Januari 2009.

    Cedera Achilles membuat Faubert absen hampir sepanjang musim debutnya di West Ham, dan saat memasuki paruh musim keduanya, ia belum juga menjadi pemain reguler ketika Madrid tiba-tiba datang meminangnya. Faubert mendapat kesempatan emas yang datang begitu saja, namun gagal total memanfaatkannya.

    Ia hanya bermain dua kali untuk Madrid, terlihat tertidur di bangku cadangan saat pertandingan, dan bahkan absen latihan karena mengira hari itu adalah hari libur. Los Blancos memiliki opsi untuk membelinya secara permanen seharga €1,5 juta, namun mereka langsung mundur setelah menyadari bahwa Faubert sama sekali tidak pantas berada di salah satu klub terbesar di dunia.