Man Utd mediocrity GFX Getty

Manchester United Main Bak Tim DEGRADASI - Tersingkir Di Piala FA Bakal Buktikan Erik Ten Hag BUKAN Sosok Tepat!

Erik ten Hag sukses mengelabui semua orang, membuat kita mengira kebangkitan Manchester United sudah dekat setelah awal 2024 yang brilian dari segi hasil; The Red Devils menang empat laga Liga Primer Inggris beruntun untuk kembali ke radius empat besar. Ya, hasil positif berdatangan setelah pemain-pemain kunci sembuh dari cedera, sesuai yang pernah ia prediksikan, dan gembar-gembor pemecatan pun tenggelam.

Namun, semua masalah Man United yang tertutupi oleh kegemilangan individual seolah muncul satu per satu ke permukaan ketika Fulham tiba di Old Trafford, Sabtu (24/2) kemarin. The Cottagers mengakhiri pertandingan dengan kemenangan 2-1, kemenangan pertama mereka di Theatre of Dreams dalam 21 tahun, berkat gol menit 97 Alex Iwobi.

Ini baru kali kedua sepanjang musim armada Marco Silva mampu menang tandang, tetapi mereka memanglah layak merampas tiga poin setelah mencabik-cabik lini tengah Man United. Ini adalah kekalahan ke-10 tuan rumah di EPL musim ini, satu laga lebih banyak dibanding yang mereka derita sepanjang 2022/23. Sekarang, mereka terkatung-katung berada delapan poin di bawah Aston Villa yang menduduki tempat terakhir di zona Liga Champions.

Nottingham Forest menjadi lawan MU selanjutnya, di putaran kelima Piala FA. Mereka bakal pede bisa mengulang kemenangan 2-1 atas Man United di City Ground, Desember lalu, karena Ten Hag masih saja menutup mata, bahwa formula racikannya yang justru membuat timnya terlalu mudah ditaklukkan.

  • Casemiro-Man-UtdGetty

    "Sudut pandang yang lebih luas"

    "Setelah satu kekalahan, Anda harus melihat dari sudut pandang yang lebih luas, dan dari sudut pandang yang lebih luas, situasinya sangat bagus," ucap Ten Hag pada jumpa pers pasca-laga Fulham. "Kami masih menunggu kesembuhan pemain cedera di beberapa posisi, barulah kami bisa lebih berimbang dan juga menguatkan skuad di bursa transfer. Ada banyak pemain bagus yang baru mengorbit dan pemain-pemain dengan potensi besar. Mereka akan berkembang menjadi lebih baik, jadi bisa dipastikan kami bergerak ke arah yang tepat."

    Ten Hag sepertinya merujuk pada akusisi 27,7 persen saham klub oleh Man United. Bos INEOS itu sedang dalam proses membentuk tim rekrutmen baru untuk merombak kebijakan transfer asal-asalan yang telah merusak Man United selama satu dekade terakhir.

    Namun, jika melihat buruknya situasi saat ini, sangat mungkin Ten Hag tak akan menjadi bagian dari Setan Merah era baru. Memang, Man United sangat kehilangan Rasmus Hojlund di laga Fulham, mengingat bomber Denmark itu mencetak gol enam laga beruntun, dan harus mengganti Casemiro gara-gara cedera kepala juga melemahkan mereka.

    Setan Merah juga tanpa duo bek Luke Shaw dan Lisandro Martinez, tetapi XI apa pun yang Ten Hag mainkan, racikannya selalu saja sama. Pelatih asal Belanda itu ngotot menerapkan pressing tinggi yang jelas-jelas tak bisa dieksekusi dengan baik oleh anak asuhnya, entah karena minim kualitas atau determinasi, dan tim-tim lawan selalu bisa mengeksploitasi lubang yang mereka ciptakan di lini tengah.

  • Iklan
  • Maguire-Iwobi-Man-UtdGetty

    Payah di eksekusi, macam tim degradasi!

    Dalam lima pertandingan terakhir versus Fulham, Luton, Aston Villa, West Ham United, dan Wolves, The Red Devils tercatat menelan 100 tembakan. Ten Hag ingin timnya mendikte tempo pertandingan dan memainkan umpan-umpan yang cepat nan akurat di sepertiga akhir, tapi anak asuhnya tak punya kualitas teknik yang memadai untuk mengeksekusi visi tersebut.

    Fulham menjadi tim kesekian yang mampu mengiris habis pressing Man United dan menghukum operan-operan sembrono mereka. Setan Merah selalu terlihat rentan dengan dan tanpa bola, dan minimnya mobilitas lini belakang kerap membuat Andre Onana terekspos.

    Semua itu terpampang nyata di gol kemenangan Iwobi, yang diciptakan oleh gocekan maut Adama Traore. Mantan winger Barcelona itu mendapat bola di area Fulham sebelum melewati Christian Eriksen dan Harry Maguire menggunakan kecepatannya, dan tak ada pemain bertahan dari tuan rumah yang menghentikannya bergerak ke sudut kotak penalti sebelum mengumpan ke Iwobi. Iwobi lalu dengan mudahnya mengecoh Amad Diallo dan Diogo Dalot, sebelum melepaskan tembakan ke pojok bawah gawang.

    Faktanya, pasukan Ten Hag sama sekali tak menunjukkan perlawan sampai Maguire menyamakan kedudukan di menit 89, seperti kata bos Fulham setelah peluit panjang dibunyikan. "Menurut saya, ini cukup jelas, bahwa hari ini tim yang lebih baik yang menang," ucap Silva pede. "Kami menciptakan lebih banyak peluang, bermain lebih baik, dan paling sering berusaha untuk menang."

    Man United bermain seperti tim yang terancam jurang degradasi, alih-alih tim yang sedang memburu tempat di puncak sepakbola Eropa - dan sebagian besar kegagalan ini adalah tanggung jawab Ten Hag.

  • 20240224 Erik ten Hag(C)Getty Images

    Ten Hag jelas BUKAN "yang terbaik"

    "Kami harus mengisi semua jabatan kunci dengan orang-orang yang terbaik, yang nilainya 10 dari 10," kata Sir Jim Ratcliffe kepada wartawan setelah akuisisi sahamnya di Man United diresmikan.

    Omar Berrada sudah ditunjuk sebagai CEO baru United usai dirampas dari Manchester City, dan INEOS tengah berusaha mendapatkan direktur sepakbola Newcastle United, Dan Ashworth. Langkah-langkah ambisius ini mesti diacungi jempol, tetapi semua kerja-kerja balik layar ini akan sia-sia jika Man United tidak dipegang sosok yang tepat di pinggir lapangan.

    Setelah 21 bulan menjabat, rasanya cukup jelas bahwa sosok "terbaik" itu bukanlah Ten Hag. Ia menghabiskan £410 juta membeli 16 pemain baru semenjak hijrah ke Old Trafford dari Ajax, tapi bisa dibilang tak satu pun dari mereka yang sukses.

    Casemiro & Lisandro Martinez impresif di musim debutnya saat Man United finis ketiga di Liga Primer Inggris dan juara Piala Liga, tetapi usia mulai menggerogoti nama pertama dan nama kedua terkena cedera bertubi-tubi. Sementara itu Antony gagal total menunjukkan kelayakannya dibeli £85 juta, dan malah terseret kasus KDRT, dan ia kalah saing dengan Alejandro Garnacho serta Amad Diallo.

    Pemain-pemain yang baru didatangkan pada musim panas 2023 seperti Onana dan Mason Mount juga terbukti buang-buang uang belaka, dan Hojlund bahkan butuh berbulan-bulan untuk beradaptasi setelah dibeli dari Atalanta - setelah Man United memilih sang striker muda alih-alih raja gol Liga Primer Inggris Harry Kane. Maka tak mengherankan The Red Devils gagal menerapkan filosofi Ten Hag.

    Tangan kanan Racliffe, Sir David Brailsford, hadir dan menonton kekalahan Man United atas Fulham, dan ia tidak bisa melaporkan satu pun hal positif kepada bosnya. Tak ada tanda-tanda Ten Hag manajer yang "10 dari 10", dan Man United tidak akan bisa melangkah maju sampai ia disingkirkan.

  • Haaland-Man-UtdGetty

    Manchester City menjadi kuburan Ten Hag?

    Man United 2023/24 adalah bencana total, dan sekarang tak ada yang bisa mengubah itu. Bahkan, mungkin tak ada lagi yang bisa mereka perjuangkan awal pekan depan.

    Ten Hag akan kembali ke ambang pemcetan jika gagal membawa Man United melewati Nottingham Forest, Kamis (29/2), untuk melangkah ke perempat-final Piala FA, yang mana akan kembali membantah klaim "arah yang tepat". Tiga hari kemudian, ia akan memimpin pasukan pesakitannya ke Etihad Stadium untuk melakoni laga derbi akbar kontra Man City. Kedua tim terpisahkan 15 poin di klasemen - tetapi perbedaan kualitas dua sisi warna Manchester jauh lebih besar dari itu.

    Man United dibantai 3-0 oleh sang tetangga berisik di Old Trafford pada pertemuan pertama, dan sejujurnya hasil akhir di laga itu bisa jauh lebih parah. Man City mencatatkan 21 tembakan dibanding Man United yang cuma tujuh. Mereka juga mendominasi penguasaan bola sepanjang laga, dengan Erling Haaland melesakkan brace sebelum Phil Foden menutup kemenangan The Citizens di Old Trafford.

    Jika dipermalukan lagi, asa Liga Champions Man United praktis terkubur, dan tentunya Ratcliffe tak punya pilihan selain menyobek kontrak Ten Hag setahun lebih cepat.

  • Erik ten Hag Manchester United 2023-24Getty Images

    Bukti semakin banyak

    Fans Man United yang masih percaya pada Ten Hag cuma berpegang pada harapan palsu, dan statistik bisa membuktikannya. The Red Devils mencatatkan nol selisih gol setelah 26 laga Liga Primer Inggris, dan mereka memecahkan berbagai rekor memalukan musim ini.

    Ten Hag kalah delapan kali di kandang di semua kompetisi, dan satu kekalahan lagi akan menyamai rekor terburuk mereka di Old Trafford, yang tercatat pada 1973/74. Man United kalah empat kali dari tujuh laga perdana Liga Inggris untuk pertama kalinya dalam sejarah, dan mereka ekbobolan 15 gol saat tereliminasi dari fase grup Liga Champions - terbanyak dibandingkan klub Liga Primer Inggris mana pun.

    Man United total menelan 417 tembakan di liga musim ini, hanya Sheffield United, Luton, dan West Ham yang pertahanannya lebih terbuka. Silakan saja Ten Hag mengajak orang-orang melihat dari "sudut pandang yang lebih luas", tapi ia terdengar makin putus asa dengan setiap kekalahan yang ia terima - dan kini bukti-bukti menunjukkan ia bukan sosok yang tepat.

  • Man Utd Brailsford GFXGetty

    Buat apa buang waktu?

    Tak ada lagi tim yang takut pada Man United. Setan Merah pasca-Sir Alex Ferguson sudah berkali-kali menyentuh titik nadir, tetapi standar sepakbola era Ten Hag jauh lebih buruk dibanding para pendahulunya.

    Mantan bos Ajax itu bukan cuma memenuhi skuad MU dengan pemain medioker, tetapi juga gagal memaksimalkan pemain-pemain yang sudah ada. Marcus Rashford dan Bruno Fernandes yang paling parah: dua pemain super berbakat yang sekarang menjadi sasaran cemoohan dan kemarahan.

    Mereka tak lagi menciptakan perbedaan, sementara bintang-bintang berpengalaman seperti Christian Eriksen dan Raphael Varane ciut di hadapan tanggung jawab sebagai pemain senior. Satu-satunya titik terang musim ini hanyalah Hojlund, Garnacho, serta pemain jebolan akademi Kobbie Mainoo, yang menunjukkan keberanian khas pemain-pemain terbaik Ferguson.

    Jika jalur juara terakhir Man United pupus di Forest, Setan Merah harus benar-benar dirombak. Ratcliffe sudah berjanji akan menjungkalkan Man City dan Liverpool dalam kurun tiga tahun, yang mana mustahil tercapai jika tak ada peningkatan signifikan di lapangan.

    Sudah jelas bahwa Ten Hag tak memiliki kapabilitas yang mumpuni. Man United harus berhenti membuang waktu dan ini saatnya mereka menunjuk manajer yang benar-benar mampu.