Lionel Messi Paul Scholes Rivaldo Roy Keane Barcelona Man Utd GFXGetty/GOAL

Duel Dua Raksasa! 7 Pertarungan Manchester United Vs Barcelona Paling Kolosal Nan 'Memorable'

Takdir memang suka bercanda. Setelah Manchester United gagal menjuarai Grup E Liga Europa 2022/23, mereka terpaksa harus berjumpa dengan Barcelona yang terdegradasi dari Liga Champions Eropa.

Salah dua klub terbesar di dunia, yang jika digabungkan telah mengoleksi delapan trofi Piala Eropa, telah saling bentrok dalam dua leg untuk memperebutkan tiket 16 besar, dan kita telah memiliki pemenangnya: Sang Setan Merah!

Menilik head-to-head, Barca sebenarnya lebih unggul, menang enam kali sementara Man United hanya mampu berjaya empat kali, sedangkan lima pertemuan dua raksasa ini berakhir sama kuat, dan hanya satu yang selesai dengan skor kacamata.

Dua pertarungan antara kedua klub yang kita saksikan kemarin menjadi yang pertama dihelat di panggung Liga Europa, itu semakin menunjukkan betapa dinasti keduanya telah hancur, tapi duel dua juru taktik Erik ten Hag dan Xavi Hernandez ternyata tetap seru untuk diikuti.

Lantas, pertanyaannya, apakah dua laga Manchester United vs Barcelona kemarin menyaingi daya ledak pertarungan-pertarungan mereka di masa lalu?

Di bawah, GOAL mengulas pertandingan-pertandingan paling memorable antara MU dan Barca, dari lagi klasik di Old Trafford sampai masterclass di Wembley dari seorang Lionel Messi...

  • Bryan-Robson-Maradona-Man-Utd-Barca-1984Getty

    Manchester United 3-0 Barcelona | Piala Winners | 1984

    Memori Man United come back dari defisit dua gol di semi-final Piala Winners 1983/84 kontra Barca di leg kedua adalah salah satu memori paling berharga bagi para loyalis Setan Merah.

    MU melumat Blaugrana sepenuhnya di Old Trafford dengan kemenangan 3-0, di mana Bryan Robson mencetak dua gol ditambah sumbangan Frank Stapleton.

    Diego Maradona yang legendaris itu pun dibungkamnya oleh skuad asuhan Ron Atkinson yang mengeksekusi strategi dengan sempurna, dan Robson terlahir sebagai calon legenda malam itu.

  • Iklan
  • Ferguson-Robson-1991-Man-Utd-Cup-Winners-CupGetty

    Manchester United 2-1 Barcelona | Piala Winners | 1991

    15 Mei 1991 – malam di mana Manchester United asuhan Sir Alex Ferguson yang jelas-jelas inferior merampas kemenangan 2-1 dari tangan 'Dream Team' Barcelona di Rotterdam untuk meraih trofi Piala Winners.

    Bos Blaugrana saat itu, Johan Cruyff, menyindir MU "bermain cara Britania" untuk meraih kejayaan di tanah airnya di Belanda.

    Tapi hinaan Cruyff justru membuat kesuksesan semakin terasa manis untuk Ferguson, yang mempersembahkan trofi Eropa pertama untuk The Red Devils dalam 23 tahun berkat dua gol dari mantan pemain Barca, Mark Hughes.

    Robson yang mengarsiteki kedua gol tersebut, dan sang underdog mampu mempertahankan keunggulan meski kemasukan gol bunuh diri Les Sealey di menit akhir.

  • Rivaldo Roy Keane Barcelona Man Utd Champions League 1988-99Getty

    Barcelona 3-3 Manchester United | Liga Champions | 1998

    Manchester United memang terlibat berbagai pertempuran kolosal dalam perjalanan meraih treble di 1998/99, tapi rasanya tak banyak yang lebih dramatis dibandingkan hasil imbang 3-3 kedua kontra Barcelona di fase grup Liga Champions.

    Entah bagaimana bisa, kedua tim berhasil menyuguhkan pertandingan yang lebih mendebarkan dari pertemuan pertama di Old Trafford, yang sama-sama berakhir dengan enam gol sama rata. Malang bagi Barca, mereka harus tersingkir dari UCL meski Rivaldo tampil bak manusia super.

    Penyerang legendaris Brasil itu mencetak dua gol penyeimbang, menggetarkan mistar dari jarak 25 meter, dan melahirkan umpan magis yang nyaris jadi assist untuk Giovanni di menit akhir, tapi pada akhirnya MU-lah yang lolos bareng Bayern Munich. Ironisnya, Setan Merah keluar sebagai juara setelah final dramatis melawan raksasa Jerman itu di Camp Nou.

  • ENJOYED THIS STORY?

    Add GOAL.com as a preferred source on Google to see more of our reporting

  • Man-Utd-Barca-2008-UCLGetty

    Manchester United 1-0 Barcelona | Liga Champions | 2008

    Man United kembali dihadang Barca dalam perjalanan menuju trofi Liga Champions kedua di bawah Sir Alex, tapi kali ini pertahanan mereka yang berjasa memandulkan Messi cs dalam dua leg.

    Setelah meraih hasil imbang 0-0 di Camp Nou, The Red Devils unggul cepat di kandang berkat tembakan jarak jauh Paul Scholes yang terbang melewati Victor Valdes, menuju pojok atas kanan gawang.

    Barca memang mendominasi penguasaan bola setelahnya, tapi tak bisa menemukan jalan keluar dari lini belekang United yang maha alot, dipimpin oleh Rio Ferdinand dan Wes Brown, yang mempersembahkan penampilan terbaik dalam kariernya usai menjadi deput Nemanja Vidic yang cedera.

  • Messi-Ferdinand-Man-Utd-BarcaGetty

    Barcelona 2-0 Manchester United | Liga Champions | 2009

    Manchester United memulai final Liga Champions kedua berturut-turut mereka seperti kesurupan. Dipimpin Cristiano Ronaldo, mereka berkali-kali memukul mundur Barcelona dan memaksa mereka bermain di area pertahanan sendiri di Stadio Olimpico.

    Namun, momentum pertandingan berubah seketika di menit 10, saat Samuel Eto'o lepas dari kawalan Vidic sebelum melesatkan finishing yang entah bagaimana berhasil menaklukkan Edwin van der Sar di tiang dekat.

    Xavi dan Andres Iniesta lalu merajai lini tengah, dan Michael Carrick yang malang sampai berkomentar pasca-laga bahwa duo maestro Spanyol itu seperti memainkan "permainan mereka sendiri".

    Xavi-lah yang mengirimkan crossing sempurna untuk Messi, yang juga dalam performa terbaiknya, untuk mencetak gol tandukan dan mengamankan kemenangan Barca dengan sisa waktu 20 menit.

    United cuma bisa terpana.

  • Messi-Barca-Man-Utd-UCL-final-2011Getty

    Barcelona 3-1 Manchester United | Liga Champions | 2011

    Kekalahan United di final Roma memang bisa dibilang terjadi karena satu momen yang game-changing. Tetapi Barca menunjukkan betul-betul betapa jurang kualitas antara kedua sangatlah lebar saat kedua tim berjumpa lagi di partai puncak di Wembley dua tahun kemudian.

    Dalam final yang bisa dibilang sebagai salah satu final paling 'beda kelas' sepanjang era modern, anak asuh Pep Guardiola seolah menyekolahkan United cara bermain sepakbola dari menit pertama sampai terakhir; terlepas dari gol penyeimbang apik Wayne Rooney pada menit ke-34 yang menetralkan gol cepat Pedro.

    Di laga itu, Messi seperti bukan manusia. Sang GOAT berada di puncak kekuatannya, dan ia mencetak gol yang memang pantas ia dapatkan tak lama setelah interval untuk mengembalikan keunggulan Barca.

    Dalam kondisi yang berbeda, bukan tak mungkin Barcelona menang dengan skor yang jauh lebih memalukan untuk MU. Sengeri itulah superioritas mereka, dan David Villa akhirnya membungkus kemenangan di menit ke-69 lewat sepakan melengkung yang indah.

    Ferguson sendiri sampai angkat tangan. Ia menyebut Barca asuhan Guardiola sebagai "tim terbaik yang pernah saya hadapi".

  • Messi-Coutinho-Barca-Man-Utd-UCL-2019Getty

    Barcelona 3-0 Manchester United | Liga Champions | 2019

    Delapan tahun berselang, Messi ternyata masih menjadi duri bagi Manchester United, mencetak brace dalam 20 menit pertama untuk membawa Barca unggul 3-0 dalam agregat dan mengakhiri perlawanan MU di perempat-final edisi 2018/19.

    Gol pertama Messi indah betul. Ia merebut bola dari Ashley Young dan mengolongi Fred sebelum berlari ke arah kotak penalti dan melepaskan tembakan placing sempurna yang bersarang pojok bawah gawang David De Gea.

    Kiper Spanyol tersebut menghadiahkan gol kedua Messi, saat gagal menepis tembakan lemah legenda Argentina itu dengan sempurna. Dan Philippe Coutinho semakin menggarami luka Setan Merah di waktu satu jam.

    Bekas bintang Liverpool itu melepaskan tembakan melengkung dari jarak 20 meter, yang bisa dibilang merupakan momen terbaiknya sepanjang karier mediokernya di Barca, untuk semakin membuat penderitaan manajer United Ole Gunnar Solskjaer paripurna dalam kunjungan pertamanya ke Camp Nou semenjak jadi juara Liga Champions di 1998/99.

0