Pep Guardiola membuat kesalahan taktis yang besar saat Manchester City mendapatkan kekalahan mengejutkan dari Crystal Palace di final Piala FA. Pola berpikir pelatih asal Catalan itu tak masuk akal dengan tidak menurunkan gelandang bertahan alami dalam sebuah laga yang mengingatkan pada kekalahan final Liga Champions 2021 dari Chelsea.
Eberechi Eze, target transfer Man City dalam dua tahun terakhir, mencetak satu-satunya gol dalam pertandingan tersebut. Tetapi final ini akan dibayangi dengan keputusan tidak mengeluarkan Dean Henderson karena melakukan handball di luar areanya. Tetapi terlepas dari itu, City sendiri yang harus disalahkan atas kekalahan di final dua kali berturut-turut, karena penalti Omar Marmoush ditepis Henderson, dan Guardiola membuat gerakan aneh lainnya dari pinggir lapangan.
Sebelum kick-off, fans Man City memberi penghormatan kepada Kevin De Bruyne dalam final terakhirnya untuk klub tersebut dalam tifo mengesankan yang didanai fans dengan bantuan Erling Haaland. Namun, De Bruyne menjadi korban formasi menyerang Guardiola yang aneh, yang berarti dia dan Bernardo Silva harus bertindak sebagai gelandang bertahan untuk mengakomodasi Marmoush, Savinho, Haaland, dan Jeremy Doku.
Taktik tersebut memang membuat Man City mendominasi tahap awal permainan, dan mengurung Palace di area mereka sendiri, tetapi Eagles berhasil mencetak gol dengan serangan pertama mereka. Munoz datang dari sisi kanan dalam gerakan menyapu, dan melepaskan umpan silang rendah ke Eze, yang menyambutnya untuk menaklukkan Ortega.
Palace seharusnya bermain dengan sepuluh orang ketika Henderson menggunakan tangannya di luar kotak penalti untuk menepis bola dari penguasaan Haaland. City memang mendapat keputusan yang menguntungkan mereka ketika Silva dilanggar Tyrick Mitchell, tetapi Marmoush mengambil tendangan dibandingkan Haaland, dan tembakan rendahnya ditepis Henderson.
Sang kiper lalu mematahkan tendangan berbahaya dari Doku dan De Bruyne yang seharusnya bisa memanfaatkan bola pantul dengan lebih baik. Babak kedua berjalan dengan pola yang sama ketika City lebih banyak bicara, tetapi Palace tetap bertahan. The Eagles mengira mereka telah menggandakan keunggulan ketika Daniel Munoz melepaskan tendangan di tiang dekat, tetapi gol itu dianulir karena Ismaila Sarr berada dalam posisi off-side dalam proses terjadinya gol.
Haaland melepaskan tendangan melambung di ujung lain lapangan, dan kemudian menyundul bola di depan atas mistar gawang. Si kulit bundar kemudian jatuh ke De Bruyne di tepi kotak penalti, tetapi tendangannya melebar. Beberapa saat kemudian peluit akhir dibunyikan, mengakhiri hari yang menyebalkan bagi Guardiola dan timnya.
GOAL menilai pemain Man City dari Stadion Wembley...
.png?auto=webp&format=pjpg&width=3840&quality=60)







