Lupakan Harry Kane! Erling Haaland Bisa Pecahkan Rekor Gol Alan Shearer Di Liga Primer Inggris Dalam Waktu Enam Musim

Shearer sudah harus merelakan Haaland yang melucuti satu rekor utama miliknya. Ia adalah orang terakhir yang mencetak 34 gol dalam satu musim Liga Primer, membawa Blackburn Rovers meraih gelar juara pada 1994/95, lima tahun sebelum Haaland lahir.

Shearer berbagi rekor itu dengan Andy Cole dan pasti mengira sudah aman ketika Liga Primer mengurangi jumlah tim dari 22 menjadi 20, memangkas jumlah pertandingan per musim dari 42 menjadi 38. Namun, Mohamed Salah nyaris melakukannya, mencetak 32 gol pada musim 2017/18.

Namun, Shearer tahu bahwa Haaland akan memecahkan rekor tersebut saat ia mewawancarai pemain asal Norwegia itu pada Februari, ketika ia telah mencetak 25 gol. "Saya tahu tentang beberapa rekor Anda," kata sang striker City sambil tersenyum.

Tiga bulan kemudian, saat lawan West Ham, Haaland berhasil memecahkan rekor Shearer dan Cole dengan mencetak gol ke-35. Tapi bagaimana dengan rekor lainnya?

Bahkan setelah awal kehidupannya yang mencengangkan di Inggris, Haaland masih harus menempuh jalan panjang untuk mengejar Shearer karena usia sang mantan penyerang yang masih panjang. Haaland memiliki 38 gol dibandingkan dengan 260 gol milik Shearer. Fakta bahwa ia memiliki defisit 222 gol untuk mengejar ketertinggalannya mungkin membuatnya terlihat tidak terlalu mengancam.

Namun, tingkat gol per pertandingannya menunjukkan hal yang berbeda. Shearer mengumpulkan jumlah tersebut dalam 441 penampilan, dengan rata-rata 0,59 gol per pertandingan. Haaland hanya memainkan 36 pertandingan Liga Primer, memberinya rata-rata 1,06 gol per pertandingan.

Dengan catatannya saat ini, Haaland hanya perlu bermain lima setengah musim lagi untuk mengejar Shearer. Jadi, jika ia dapat mempertahankan level performanya saat ini dan menghindari cedera parah, ia dapat merebut rekor Shearer di pertengahan musim 2028/29.

Haaland dengan cepat menjawab semua pertanyaan tentang kesulitan menjalani musim pertamanya dengan membuka rekeningnya untuk musim baru dalam waktu kurang dari empat menit saat lawan Burnley.

Pemain asal Norwegia itu membawa City memimpin dengan sentuhan pertamanya pada bola, melepaskan tendangan voli menyambut umpan sundulan dari Rodri. Gol keduanya adalah penyelesaian satu sentuhan yang mematikan, menghantam bola sodoran Julian Alvarez yang membentur mistar gawang.

Haaland sangat haus akan gol ketiga dan marah kepada Bernardo Silva karena tidak memasukkannya sebelum turun minum, yang berujung pada teguran dari Pep Guardiola, yang mendukung pemain asal Portugal itu karena tidak mau mengambil resiko untuk menyerahkan penguasaan bola.

Berapa banyak pemain lain yang akan marah kepada rekan setimnya ketika mereka telah mencetak dua gol di babak pertama? Insiden itu diremehkan Guardiola, namun hal tersebut menggarisbawahi rasa lapar Haaland yang tidak pernah terpuaskan untuk mencetak gol. Dan itu merupakan kabar buruk bagi Shearer.

Banyak pengamat berpikir bahwa, sebaik apa pun Haaland, dia akan membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan tuntutan Liga Primer dan tingkat golnya akan menurun. Sebagai jawaban yang mengejutkan bagi mereka yang meragukannya, Haaland justru mencetak lebih banyak gol di musim debutnya di Inggris dibandingkan musim-musim sebelumnya di Norwegia, Austria atau Jerman.

Penjelasan sederhananya adalah bahwa Haaland menjadi lebih baik di setiap musimnya. Pada tahun pertamanya di liga utama Norwegia bersama Molde, saat berusia 16 tahun, ia mencetak dua gol. Tahun berikutnya ia mencetak 12 gol. Hanya dalam satu paruh musim 2019-20 bersama RB Salzburg, ia mencetak 28 gol di semua kompetisi.

Ia menambahkan 16 gol lagi pada paruh kedua musim bersama Borussia Dortmund. Dalam musim penuh pertamanya bersama Dortmund, ia mencetak 41 gol. Pemain Norwegia itu sedikit melambat pada musim berikutnya, yang terganggu oleh beberapa cedera otot, tapi masih berhasil mencetak 30 gol dalam 30 pertandingan.

Dan bersama City, bermain di liga terbaik di dunia, ia mencetak 52 gol dalam 53 pertandingan. Berdasarkan perjalanan kariernya sejauh ini, kita seharusnya berharap Haaland dapat memperbaiki torehan golnya yang luar biasa tersebut musim ini. Hal itu berarti dia dapat mencapai rekor Shearer lebih cepat.

Shearer sangat menyadari keinginan Haaland untuk terus berkembang dan percaya bahwa ia masih belum mencapai batas maksimalnya dan akan terus menjadi lebih baik.

"Ia baru berusia 22 tahun dan masih terus belajar, dan masih banyak yang harus dia pelajari, dan ketika dia melakukannya, itu adalah hal yang menakutkan tentang apa yang akan dia raih, karena dia akan menjadi lebih baik lagi," tulis Shearer dalam kata pengantar untuk buku Pencetak Gol Terbesar.

"Jika Anda ingin membangun penyerang tengah yang sempurna, maka Anda akan membangun seorang penyerang yang cepat, membangun seorang penyerang yang bagus di udara, membangun seorang penyerang yang memiliki sentuhan pertama yang sangat baik, membangun seorang penyerang yang memiliki pergerakan dan seorang penyerang yang dapat menggunakan kaki kiri atau kanan, dan Haaland memiliki semua atribut ini."

Haaland juga memiliki bonus tambahan dengan bekerja di bawah asuhan pelatih terbaik di dunia, Guardiola, dan dengan tim yang sering meraih gelar juara.

"Tapi ia bukan pemain yang sudah jadi, dan Anda akan gila jika berpikir demikian, karena dia masih belajar di usianya, masih akan menjadi lebih baik," tambah Shearer. "Jadi seorang pelatih hebat, pemain kelas dunia dan tingkat kesuksesan seperti itu akan menjamin dia akan mencetak banyak gol."

Satu-satunya hal yang menghambat Haaland untuk mencetak lebih banyak sejarah di Liga Primer adalah ancaman cedera. Ia bermasalah dengan serangkaian masalah otot di musim terakhirnya bersama Dortmund, memaksanya absen selama 95 hari dan 20 pertandingan untuk klub dan negara.

City sangat menyadari masalah-masalah sebelumnya dan telah mengambil tindakan khusus untuk membuatnya sebisa mungkin bebas dari cedera. Metode mereka tampaknya berhasil karena ia hanya mengalami dua masalah kebugaran musim lalu, memar di kaki dan pangkal paha. Ia hanya melewatkan tiga pertandingan untuk City dan dua untuk Norwegia.

Haaland juga sangat memperhatikan tubuhnya. Ia menjalani pijat setelah setiap pertandingan dan memperhatikan detail-detail kecil, memastikan dia tidur sebanyak mungkin dengan mengenakan kacamata khusus dan mematikan semua perangkat teknologi jauh sebelum mematikan lampu.

Ia juga memiliki pola makan yang terkenal, dengan rekan setimnya di Norwegia, Joshua King, menyatakan bahwa dia "makan seperti beruang". City dengan senang hati memanjakan seleranya, menerbangkan ikan salmon premium dari Norwegia atas permintaan Haaland.

Meskipun ia masih berisiko mengalami cedera aneh dan nasib buruk, Haaland melakukan segalanya untuk memastikan ia mengalami cedera sesedikit mungkin. Dan itu adalah kabar buruk lainnya bagi Shearer, yang telah absen selama total 473 hari dalam 14 musimnya di Liga Primer karena tiga cedera lutut serius.

Dengan asumsi bahwa ia bisa tetap bebas dari cedera dan tidak mengalami krisis kepercayaan diri atau penampilan City yang menurun drastis, maka Haaland merupakan ancaman serius bagi rekor Shearer. Dan satu-satunya harapan Shearer untuk mempertahankan rekornya terletak pada Haaland yang merasa gatal dan pergi dari Liga Primer, seperti yang telah dilakukan Kane.

Haaland tidak pernah bertahan di satu klub selama lebih dari tiga tahun dan dia cukup baik untuk bermain di mana pun dia inginkan. Ia secara serius mempertimbangkan untuk pindah ke Real Madrid sebelum bergabung dengan City pada musim panas 2022 dan pasti ingin meninjau kembali opsi itu pada suatu saat nanti.

Selalu ada ancaman Madrid memboyongnya dari City karena klausul pelepasan senilai £150 juta, yang mulai aktif pada Juni 2024, yang dimasukkan ke dalam kontraknya. Namun, klausul itu terkait dengan masa depan Guardiola dan lenyap ketika pelatih asal Catalan itu memperbarui kontraknya dengan City hingga 2025.

Kontrak Haaland saat ini berlaku hingga 2027, namun setelah membawa City meraih treble, ia memiliki banyak pengaruh jika dia menginginkan kesepakatan yang lebih baik, dan menurut laporan, klub bersedia memberikannya.

City kemungkinan besar ingin memperpanjang kontrak tersebut setidaknya satu atau dua tahun sebagai imbalan untuk mengurangi kemungkinan Madrid atau klub lain merebutnya. Selama Haaland masih terikat kontrak, tidak ada insentif bagi City untuk membiarkannya pergi.

Tidak ada yang mengharapkan Haaland untuk bertahan di City hingga ia pensiun, namun saat ini tidak ada yang dapat menariknya pergi dari klub. Ketika Kane akhirnya merasa ingin meninggalkan Tottenham demi mengejar trofi, City dapat dibilang telah memberikan jaminan untuknya. Tim asuhan Guardiola memenangkan gelar keempatnya pada 2023 dengan mengangkat Piala Super UEFA pada Rabu.

Dan, hanya sedikit klub yang dapat memberinya pemain pendukung bintang seperti yang ia miliki saat ini untuk membantunya menambah jumlah golnya yang sudah luar biasa. Haaland juga memiliki ikatan pribadi dengan City karena ayahnya, Alfie, pernah bermain untuk mereka dan dia digambarkan mengenakan seragam klub saat masih balita. Sebagai pemain asal Eropa Utara, ia juga lebih bahagia di Manchester daripada beberapa rekan setimnya yang berasal dari Eropa Selatan.

Baru saja menginjak usia 23 tahun, ada peluang bagi Haaland untuk bertahan di City hingga berusia 28 atau 29 tahun, dan pada saat itu ia bisa menjadi pencetak gol terbanyak di Premier League. Mengutip kata Gary Lineker, pikiran kami bersama Alan Shearer pada saat yang sulit ini.