Mohamed Salah:
Akhirnya: kontribusi besar di laga besar! Ketika Liverpool membutuhkan pahlawan, dia yang berkali-kali hadir itu pun kini hadir lagi. Dwigol Salah di babak kedua, dua gol apik dengan ketajaman yang matang, memberi pasukan Klopp keunggulan yang mereka pertahankan mati-matian.
Gol tersebut juga kembali menunjukkan bahwa Salah masih menjadi pemain terbaik dan terpenting The Reds. Ia sudah mengoleksi 14 gol lintas ajang musim ini, dan darah dinginnya dua kali membuat Hugo Lloris dan pertahanan Spurs porak poranda di babak pertama.
Gol pertamanya merupakan tendangan penuh insting hasil umpan Darwin Nunez, ditembakkan dengan rendah dan mantap sebelum kiper sempat bereaksi. Gol keduanya adalah cungkilan apik, 'hadiah' dari blunder konyol Eric Dier.
Dan sepanjang laga, ada berbagai momen berkelas dari Salah, yang tak henti-hentinya memberi timnya kesempatan mengulur waktu dan memajukan lini permainan mereka di saat lawan menekan tanpa lelah. Salah bisa saja mencetak hat-trick, sayang ia tka bisa memanfaatkan umpan apik Nunez lainnya.
Saat ia diganti di injury time, fans di tribun tandang menyanyi dan mengelukan namanya. Tak perlu heran. Mohamed Salah, lagi-lagi pahlawannya Liverpool.
Darwin Nunez:
Lagi-lagi laga yang merangkum sempurna mengapa fans Liverpool jatuh cinta dengan striker mahal baru mereka. Di sini, Nunez tidak dipasang sebagai penyerang sentral murni, setidaknya tidak di awal. Ia start di kiri, sebuah langkah cerdik dari Klopp mengingat betapa bintang Uruguay itu mencabik pertahanan Spurs sejak menit pertama.
Ia menguji Lloris dengan sepakan voli yang begitu keras di menit ketiga, melepas tendangan melengkung yang begitu nyaris tak lama kemudian, sebelum memberi assist buat Salah di gol pembuka dengan umpan yang matang.
Nunez menciptakan satu lagi peluang emas buat Salah setelah interval, dan lagi-lagi mengakhiri pertandingan sebagai penembak tersering di lapangan. Kali ini namanya tak masuk papan skor, tetapi ia kerja keras bagai kuda buat Liverpool, mengejar semua bola dan menunjukkan kualitasnya. Ia layak dipeluk oleh Klopp, dan ditepuk tangani oleh Kopites.
Ibrahima Konate:
Bakal sebeda apa ya musim Liverpool Andai Konate tak cedera lutut tepat sebelum liga dimulai? Bek Prancis ini menjadi pembeda bagi lini belakang Klopp, dan lagi-lagi ia tampil bak raksasa, gemilang bersama Virgil van Dijk melindungi keunggulan Liverpool di babak kedua.
Kecepatan dan kekuatan Konate menjadikannya aset tak ternilai di sebelah Trent Alexander-Arnold, yang terus-terusan jadi incaran permainan switch-nya Spurs. Untung pemosisian Konate brilian. Lagi-lagi ia berada di tempat yang tepat di waktu yang tepat. Ia melakukan sapuan dua kali lipat lebih banyak dari pemain mana pun, dan merebut kembali penguasaan bola dibanding pemain Liverpool lainnya. Tottenham memang menjadi ujian baginya, tetapi sampai injury time pun dia sempurna.
Konate mungkin tak akan ikut Piala Dunia, dan itu amat disayangkan mengingat kualitasnya, tetapi Liverpool akan gembira bisa mempertahankannya di saat pemain-pemain jempolan lain berjibaku di Qatar. Konate adalah rekan absolut Van Dijk, sekarang dan di masa depan.