Liverpool Classic Teams 1992 GFXGetty/GOAL

Mengenang Skuad Perdana Liverpool Di Premier League: Di Mana Rush, Saunders, Dan McManaman Sekarang?

Waktu memang terasa berlalu begitu cepat, ya? Apalagi di sepakbola level tertinggi.

Bulan lalu menandai ulang tahun ke-30 laga perdana Liverpool di Liga Primer Inggris, sebuah kekalahan 1-0 di Nottingham Forest. Laga yang dijuluki Super Sunday pertama.

Gol babak pertama Teddy Sheringham, yang sekaligus menjadi gol terakhirnya dalam seragam Forest, menjadi pembeda di City Ground. Laga tersebut seolah menjadi pertanda buruk bagi The Reds arahan Graeme Souness musim itu, di mana mereka cuma finis keenam, terpaut 25 poin dari Manchester United sang juara.

Dari perspektif Liverpool, Class of 92 mereka jauh dari kata klasik. Tetapi, di mana mereka sekarang, tiga dekade kemudian?

GOAL menjawab semuanya...

  • David James Liverpool 1994Getty

    Kiper - David James

    James adalah satu dari dua debutan The Reds hari itu di Forest, dan begitu pensiun pada 2014, ia adalah kolektor penampilan Liga Primer Inggris terbanyak (572) dibandingkan kiper-kiper lain dalam sejarah kompetisi tersebut.

    Bagaimana tidak, saat tulisan ini diturunkan hanya ada empat pemain – Gareth Barry, Ryan Giggs, Frank Lampard, dan James Milner – yang tampil lebih banyak darinya. James bermain lebih dari 250 kali bagi Liverpool sebelum membela Aston VIlla, West Ham, Manchester City, dan Portsmouth.

    Ia merampungkan kariernya di India bareng Kerala Blasters dan sekarang menjadi pandit televisi.

  • Iklan
  • Nick Tanner Liverpool 1992Getty

    Bek - Nick Tanner

    Satu dari beberapa pemain yang dibeli dari divisi bahwa di tahun-tahun terakhir Kenny Dalglish sebagai manajer di Anfield. Tanner, yang didatangkan dari Bristol Rovers, mencatatkan 59 penampilan buat Liverpool setelah debut di 1989.

    Kebanyakan dari penampilan tersebut ia lakoni di musim perdana Liga Primer Inggris, di mana ia bermain 45 kali di semua kompetisi. Sayangnya masalah punggung berkelanjutan memaksanya pensiun pada 1994, di usia yang baru 29 tahun.

    Ia mencoba melanjutkan kariernya sebagai pemandu bakat dan manajer di liga amatir seperti Almondsbury Town dan Mangotsfield, dan sekarang bisa sering didengarkan merangkum laga-laga Liverpool untuk BBC Radio Merseyside.

    Bukunya From A field to Anfield dirilis pada 2017.

  • Steve Nicol LiverpoolGetty

    Bek - Steve Nicol

    Salah satu pemain ikonik Liverpool. Nicol yang serbabisa tampil lebih dari 450 kali buat The Reds dan memenangkan delapan trofi besar, sekaligus dinobatkan sebagai Footballer of the Year pada 1989.

    Ia hengkang ke Notts County pada 1995 sebelum ke Sheffield Wednesday, West Brom, dan Doncaster sebelum hijrah ke Amerika Serikat pada 1999.

    Di sana, ia merintis karier kepelatiihan yang sangat sukses. Ia menghabiskan sembilan tahun di MLS bersama New England Revolution, di mana ia memenangkan SuperLiga Amerika Utara dan Piala Terbuka Amerika Serikat. Kini ia bekerja sebagai pandit televisi untuk ESPN.

  • Mark Wright Liverpool 1995Getty

    Bek - Mark Wright

    Salah satu bintang Inggris di Piala Dunia 1990, Wright si bek sentral dibeli dari Derby pada musim panas 1991 dan mengapteni The Reds saat juara Piala FA di musim pertamanya di Merseyside.

    Setelahnya, cedera menghambat kariernya, meski ia bermain dengan apik di bawah suksesor Souness, Roy Evans, sebelum pensiun pada 1998 di usia 34 tahun.

    Ia melanjutkan karier sebagai manajer, melatih klub-klub seperti Southport, Oxford United, dan Peterborough, juga tiga masa bakti berbeda bersama Chester. Ia pun sempat melatih klub Malta, Floriana.

    Wright tampil reguler di LFCTV tetapi, di luar sepakbola, ia dan istrinya Sue menjadi pengasuh angkat (foster carer) dan mengalakkan kampanye dan penggalangan untuk meningkatkan kesadaran seputar isu tersebut bersama Foster Carer Associates.

  • David Burrows LiverpoolGetty

    Bek - David Burrows

    Bek kiri yang didatangkan dari West Brom pada 1988, Burrows melakoni hampir 200 penampilan buat The Reds dan menjadi salah satu dari sedikit pemain yang pernah membela Liverpool dan Everton di Liga Primer Inggris.

    Ia juga bermain untuk klub-klub seperti West Ham, Coventry, Birmingham, dan Sheffield Wednesday sebelum pensiun di 2003 lantaran cedera.

    Kini ia hidup di Dordogne, Prancis, di mana ia dan istrinya menyewakan properti-properti untuk vakansi.

  • Ronnie Whelan Liverpool 1991Getty

    Gelandang - Ronnie Whelan

    Satu lagi anggota hegemoni Liverpool era 1980-an. Ia dikenal dengan gol-golnya di pertandingan besar dan mencetak lebih dari 500 penampilan, bahkan mengapteni The Reds 80 kali lebih.

    Ia merampungkan kariernya bersama Southend United, di mana ia menghabiskan satu musim sebagai player-manager sebelum menjadi manajer sepenuhnya. Ia lalu melatih Panionios di Yunani, memandu mereka mencapai perempat-final Piala Winners, serta menangani Apollon Limassol dan Olympiakos Nicosia di Siprus.

    Kini ia bisa dijumpai di LFCTV, kanal televisi milik Liverpool.

  • Michael Thomas Liverpool 1996Getty

    Gelandang - Michael Thomas

    Penjahat yang jadi pahlawan di mata Liverpudlians. Di Arsenal, Thomas mencetak gol yang merebut gelar dari genggaman The Reds secara dramatis di laga pamungkas Liga Inggris musim 1988/89, tetapi dua tahun kemudian dia hijrah ke Anfield, dibeli Souness dengan harga £1,5 juta.

    Ia meluluhkan hati fans barunya dengan gol spektakuler di final Piala FA 1992, dan menjadi pemain solid yang membukukan 163 penampilan sebelum menyusul Souness di Benfica pada 1998.

    Kini berusia 55 tahun, Thomas kembali di Liverpool, bersama perusahaannya, Phoenix Sport & Media Group, setelah bekerja sama denganakademi The Reds untuk meluncurkan kemitraan inovatif yang menawarkan kursus gratis buat pemain dan mantan pemain, dengan tujuan membantu mereka menemukan jalan baru andai karier mereka berakhir. Thomas bekerja di akademi Liverpool, menjadi mentor pemain usia 10-14.

  • Mark Walters Liverpool 1995Getty

    Gelandang - Mark Walters

    Anak emas Souness, winger lincah Walters didatangkan ke Anfield dari Rangers pada 1991 dan mampu sesekali menjadi sumber inspirasi bagi tim yang seringkali terseok-seok ini.

    Ia akhirnya hengkang ke Southampton pada 1996 setelah dipinjamkan ke Stoke dan Wolves, dan ia bermain di liga amatir di usia 40-an.

    Ia lalu bekerja sebagai pelatih level junior di Aston Villa, dan melatih di sekolah-sekolah sebagai pegawai FA sembari bekerja di bisnis pengembangan properti.

    Pada 2021, ia merilis dokumenter BBC yang menelusiri sejarah pesepakbola kulit hitam di Skotlandia, mengisahkan pengalamannya menghadapi rasialisme saat bermain bagi Rangers di bawah Souness.

  • Paul Stewart Liverpool 1992Getty

    Gelandang - Paul Stewart

    Debutan Liverpool kedua kontra Forest. Stewart dibeli dari Tottenham dengan harga £2,3 juta tetapi tak mampu mereplikasi performa yang ia tunjukkan di White Hart Lane, atau bahkan yang sebelumnya ia perlihatkan di Manchester City dan Blackpool.

    Setelah berbagai peminjaman dan hanya 42 penampilan, ia hengkang permanen pada 1996, bergabung dengan Sunderland. Ia lalu membela Stoke City dan Workington.

    Pada 2016 Stewart mengungkap bahwa dirinya korban pelecehan seksual saat masih menjadi pesepakbola muda, dan tragedi itu mendorongnya melakukan penyalahgunaan narkoba dan alkohol di karier profesionalnya.

    Autobiografinya, Damaged, dirilis pada 2017. Sejak saat itu ia bekerja bareng firma kepelatihan online, High Speed Training, untuk menyusun kursus gratis bagi pelatih olahraga dan orang tua untuk membantu mereka mengidentifikasi dan melaporkan tanda-tanda pelecehan.

  • Dean Saunders Liverpool 1991Getty

    Striker - Dean Saunders

    Putra bek bek Liverpool Roy, Saunders menjadi pembelian termahal The Reds saat didatangkan dari Derby dengan harga £2,9 juta.

    Ia cuma menghabiskan semusim penuh di Anfield, meski mencetak 23 gol di semua kompetisi, dan dijual ke Aston Villa tak lama setelah 1992/93 dimulai.

    Pria Wales ini sukses bersama Villa sebelum reuni dengan Souness di Galatasaray, Benfica, dan sebagai staf pelatih di Blackburn dan Newcastle.

    Ia merintis karier manajerialanya sendiri dengan melatih Wrexham, Doncaster, Wolves, Crawley, dan Chesterfield, dan bekerja sebagai pandit sebelum dipenjara pada 2019 atas dugaan menyetir sambil mabuk.

    Hukuman penjaranya dibatalkan usai banding, alih-alih, ia diberi hukuman masa percobaan, larangan menyetir 30 bulan, dan diperintahkan untuk melakukan kerja layanan masyarakat selama 200 jam.

  • Ian Rush Liverpool 1993Getty

    Striker - Ian Rush

    Topskor sepanjang masa Liverpool. Ian Rush mencetak 346 gol dalam 660 penampilan dalam dua masa bakti bagi The Reds antara 1980 dan 1996, dan masih terlibat dengan Liverpool dalam peran duta besar sampai saat ini.

    Warisannya di Anfield akan selamanya abadi. Ia adalah pencetak gol terbanyak dalam sejarah derbi Merseyside, masuk papan skor di tiga final Piala FA berbeda, dan memenangkan 14 trofi besar sekaligus menyabet Pemain Terbaik PFA, Pesepakbola Terbaik, dan memenangkan Sepatu Emas Eropa pada 1984.

  • Mike Hooper LiverpoolGetty

    Mike Hooper

    Dijuluki 'Hooperman', kiper berambut ginger ini, yang memegang gelar sarjana sastra Inggris dan memiliki hobi mengamati burung, menghabiskan delapan tahun di Liverpool setelah dibeli dari Wrexham pada 1985.

    Ia mencetak 73 penampilan buat The Reds sebelum hijrah ke Newcastle pada 1993. Ia pensiun tiga tahun kemudian, di usia 32, dan sejak saat itu dilaporkan pekerja sebagai penjaga pintu kelab malam.

    Ia menjadi pengganti tak terpakai di laga perdana The Reds di Liga Primer.

  • Steve McManaman Liverpool 1997Getty

    Steve McManaman

    Salah satu pemain paling underrated yang pernah bermain untuk Liverpool di era Liga Primer. McManaman tampil lebih dari 350 kali buat Liverpool (1990-1999) sebelum hijrah secara gratisan ke Real Madrid.

    Di sana, ia membantu Los Blancos juara Liga Champions dua kali, mencetak gol di final edisi 2000 ke gawang Valencia di Paris. Ia gantung sepatu di Manchester City dan kini menjadi komentator dan pandit BT Sport, sembari bekerja di akademi The Reds sebagai mentor.

    Ia menggantikan Rush di babak kedua di laga kontra Forest.

  • Ronny Rosenthal LiverpoolGetty

    Ronny Rosenthal

    'Rocket Ronny' yang asli. Pria Israel ini tiba di Anfield dari Sandard Liege pada musim semi 1990 dan langsung membuat impak, mencetak hat-trick sempurna – kaki kanan, kaki kiri, tandukan – di debut penuhnya dan membantu The Reds juara liga dengan tujuh gol di delapan laga pertama.

    Ia tak pernah lagi menyentuh level tersebut, dan meski ia mencetak gol kemenangan menit akhir di derbi Merseyside, Rosenthal lebih jamak dikenang gara-gara miss spektakulernya kontra Aston Villa pada 1992.

    Ia bergabung dengan Tottenham pada 1994, menyelesaikan karier bermainnya di Watford, dan kini bekerja sebagai konsultan pemandu bakat sepakbola.

0