Liverpool FC 2022-23Getty/GOAL

Hei Liverpool, Kok Parah Banget Sih: Pemenang, Pecundang & Rating Saat Jurgen Klopp Semakin Dalam Masalah Besar

Musim neraka Liverpool mencapai titik terendah ketika tim asuhan Jurgen Klopp babak belur dihajar tiga gol tanpa balas oleh Brighton, yang membuat harapan mereka untuk finis di empat besar semakin tidak jelas.

The Reds telah menjadi bayangan dari diri mereka sebelumnya sepanjang musim ini, dan mereka kembali tampil buruk di Amex Stadium, dengan tim asuhan Roberto De Zerbi tampil apik, terorganisisr dan semua yang tidak dimiliki oleh Liverpool, termasuk kepercayaan diri. Itu benar-benar kemenangan yang pantas bagi tim tuan rumah.

Solly March menjadi bintang bagi Seagulls, mencetak dua gol dalam waktu enam menit di babak kedua untuk memberikan keunggulan bagi timnya. Pemain pengganti Danny Welbeck menambah gol ketiga saat Brighton menggeser Liverpool di tabel Liga Primer, dan membuat Klopp garuk-garuk kepala karena penampilan buruk lain dari timnya.

Liverpool sekarang telah kalah dalam dua pertandingan secara beruntun di Liga Primer untuk pertama kalinya dalam satu tahun kalender sejak 1993, dan terlihat sebagai tim yang kehilangan kepercayaan diri, ide dan visi bermain. Lini tengah mereka, terus-menerus dikritik sepanjang musim ini, dan lagi, pertahanan mereka tak mampu mengatasi tekanan. Selain itu, debutan mereka di Liga Primer, Cody Gakpo, juga tidak bisa berbuat apa-apa.

Jelas mereka dalam masalah besar. Mereka terpaut sepuluh poin dari zona Liga Champions, dan akan membutuhkan perubahan besar untuk membuat mereka kembali bertarung di papan atas.

Di sini, GOAL mengulas pemenang dan pecundang dari pertandingan ini...

  • Solly March Brighton 2022-23 Getty Images

    Pemenang

    Solly March:

    Dia mungkin bukan pesepakbola Liga Primer paling glamor atau ternama, tapi dia pemain yang bagus dan andal, adalah Solly March. Brighton tidak akan menukarnya dengan siapa pun, saya yakin, dan dia adalah pahlawan mereka di sini. Dimulai dari sisi kanan serangan tim, pemain berusia 28 itu menjadi ancaman di sisi lapangan, menemukan ruang dengan mudah dan terus berlari di lini belakang The Reds yang hampir tidak mampu mengatasinya. March mungkin mendapat penalti di babak pertama ketika dilanggar oleh Alisson Becker, tapi VAR menunjuk offside terlebih dahulu, namun dia ada di sana di mana penting untuk memberikan umpan silang rendah kepada Kaoru Mitoma dan membuka skor, dua menit setelah jeda, dan setelah dia berada di sana lagi, melepaskan tembakan kaki kiri yang indah melewati Alisson ke tiang jauh, setelah akselerasinya yang luar biasa. Dia memainkan lebih dari 250 pertandingan untuk Brighton, mayoritas di papan atas, tapi belum mendapatkan caps untuk timnas Inggris. Bermain seperti ini, itu bisa segera berubah.

    Kaoru Mitoma:

    Anda tidak perlu mencari jauh-jauh untuk menemukan penampil kuat dalam balutan warna biru dan putih, tapi selain bulan March, ada satu orang yang menonjol. Tidak peduli Moises Caicedo dan Alexis Mac Allister, dalam diri Kaoru Mitoma, Brighton telah menemukan permata lain yang sepertinya bisa memberi mereka banyak uang dikemudian hari. Pemain internasional Jepang berusia 25 tahun itu sebenarnya bergabung dengan Seagulls pada 2021, tapi menghabiskan musim lalu dengan status pinjaman di Belgia bersama Union Saint-Gilloise sambil menunggu untuk memenuhi syarat kerja di Inggris. Dia ada di sana sekarang, dan dia bisa bermain. Berawal dari sisi kiri serangan tim, dia terlalu cepat dan terlalu tajam untuk Trent Alexander-Arnold, berkali-kali melewati sang bek dan masuk ke posisi yang berbahaya. Salah satunya, dia dapat membuat gol pembuka untuk March, dan dia mungkin bisa mencetak gol untuk dirinya sendiri, yang digagalkan lebih dari satu kali oleh Alisson atau dengan pertahanan putus asa Liverpool. Dia mendapat tepuk tangan meriah saat ditarik keluar, dan itu tidak mengherankan. Ini adalah pertunjukan yang luar biasa.

    Pemain Liverpool yang cedera:

    Hanya ada satu yang menjadi baik dari penampilan seperti ini: jangan menjadi bagian dari itu. Kembalinya Luis Diaz, Diogo Jota, Roberto Firmino dan Virgil van Dijk tidak bisa cepat, tapi kekhawatirannya adalah bahkan skuad berkekuatan penuh pun tidak akan menyelesaikan masalah tim ini. Ini adalah kerusakan yang parah, yang membutuhkan perubahan putus asa. Dan cepat.

  • Iklan
  • Jurgen Klopp Liverpool 2022-23Getty Images

    Pecundang

    Jordan Henderson:

    Dengar, dia jauh dari satu-satunya yang memakai baju merah untuk berjuang di sini. Dan dengarkan, dia telah menjadi pelayan yang hebat bagi Liverpool selama bertahun-tahun, dan telah kembali setelah kehilangan tempat lebih dari satu kali. Tapi, Henderson sedang berjuang saat ini. Waktu tidak menunggu siapa pun, kata pepatah, dan pemain internasional Inggris itu sedang mencari setiap 32 tahun hidupnya sekarang. Penampilannya di babak pertama sangat parah, yang kedua juga sama saja, dia membatu dalam penguasaan bola dan dibingungkan oleh gelandang yang lebih cepat, lebih kuat, lebih pintar dan lebih baik. Kekesalannya terlihat dengan tekel di menit-menit akhir terhadap Caicedo, yang membuatnya mendapat kartu kuning, dan sungguh mengejutkan melihat sang kapten tampil di babak kedua. Dia bertahan hingga menit ke-69, seperti yang terjadi, tapi itu karena kurangnya kepercayaan Klop pada opsi lini tengah lainnya, bukan?

    Joel Matip:

    Anda kadang-kadang merasa kasihan pada Matip di babak pertama, diminta berulang kali untuk melibatkan dirinya bertarung dengan pemain-pemain seperti Mitoma dan Evan Ferguson di sisi kanan pertahanan Liverpool. Tapi, Anda tidak bisa bersimpati ketika, beberapa menit setelah jeda dan dengan timnya sangat membutuhkan sedikit ketenangan dan pengalamannya, dia malah melakukan kesalahan umpan ke Henderson dan membiarkan Brighton menerobos. Seagulls menghancurkannya, diakhiri dengan March mencetak gol pembuka mereka. The Reds, setelah lolos hingga jeda dan memulai babak kedua, tiba-tiba ternganga. Dikurung, ditekan dan dihajar habis-habisan. Mereka tidak pernah terlihat seperti ingin bangkit.

    Jurgen Klopp:

    "Kami membicarakannya seolah-olah kami berada di papan bawah liga. Kami tidak seperti itu." Klopp telah menyatakan pada konferensi pers pra-pertandingannya pada hari Jumat, tapi penampilan mereka tampak seperti yang dilakukan oleh para pejuang degradasi. Kita tahu bahwa The Reds bukanlah diri mereka sebenarnya, namun mereka tidak pernah seburuk ini di sepanjang musim ini berjalan. Penampilan mereka tidak sesuai dengan silsilah dan sejarah klub, dan ambisi seperti itu sia-sia kalau hasilnya... Ya Anda tahu sendiri. Klopp dan para pemainnya tidak dapat mengeluh, para penggemar yang telah melakukan perjalanan ke South Coast di tengah hujan pantas mendapatkan penampilan dan hasil yang jauh, jauh lebih baik daripada menyaksikan permainan buruk tim kesayangan mereka. Liverpool telah membuat suporter mereka ke perjalanan yang paling indah dalam beberapa musim terakhir, namun mereka menghukum mereka sekarang Ini adalah kehancuran dan patah hati lainnya. Apa pun yang Anda lakukan, jauhi Klopp selama sekitar 48 jam ke depan. Dia tidak akan menjadi teman yang baik.

  • Trent Alexander-Arnold Liverpool 2022-23 Getty Images

    Rating Liverpool: Pertahanan

    Alisson Becker (6/10):

    Lolos dari kebobolan penalti berkat VAR tapi dibiarkan bekerja keras berkali-kali oleh pertahanan dan lini tengahnya.

    Trent Alexander-Arnold (5/10):

    Tersiksa oleh Mitoma yang brilian, dan tidak punya jawaban. Masukkan beberapa bola bagus yang tidak mendapatkan penyelesaian yang layak mereka dapatkan di babak kedua.

    Joel Matip (4/10):

    Dikartu kuning karena melanggar Mitoma, dan melakukan kesalahan yang berujung gol pembuka Brighton. Ditarik keluar di babak kedua.

    Ibrahima Konate (6/10):

    Melakukan beberapa umpan ceroboh, meskipun pilihannya memang tidak bagus. Kecepatannya menjadi vital di babak pertama, tapi hancur seperti yang lainnya setelah jeda.

    Andy Robertson (5/10):

    Memiliki waktu yang sulit melawan March, dan tidak terlalu banyak berperan dalam serangan.

  • Thiago Liverpool 2022-23Getty Images

    Gelandang

    Fabinho (4/10):

    Kakinya terlihat berat untuk berlari, meskipun memberikan satu umpan apik untuk Salah di babak pertama. Sepertinya dia berlari di padang pasir pada waktu-waktu tertentu.

    Jordan Henderson (3/10):

    Penampilannya di babak pertama sangat buruk. Dia beruntung bisa bertahan selama itu.

    Thiago Alcantara (4/10):

    Berperan sebagai pemain No.10, tapi nyaris tidak mendapat bola. Didorong lebih ke dalam namun tak bisa mengubah permainan. Performa yang buruk.

  • Mohamed Salah Liverpool 2022-23Getty Images

    Penyerang

    Mohamed Salah (5/10):

    Sebenarnya tidak terlalu terisolasi karena dia setidaknya mencoba dan memberikan ancaman, tapi dia tidak bisa berbuat banyak.

    Alex Oxlade-Chamberlain (4/10):

    Tidak terlihat sama sekali dan tidak memberikan bantuan untuk Robertson. Mungkin bisa lebih baik lagi dengan peluangnya lewat sundulan.

    Cody Gakpo (5/10):

    Menjadi pemain No.9, tapi masih kurang cepat untuk bisa membongkar pertahanan Brighton seperti, katakanlah, Darwin Nunez mungkin. Terus berjuang, tapi pasti bertanya-tanya apa yang harus dia lakukan.

  • Jurgen Klopp Liverpool 2022-23Getty Images

    Pengganti & Manajer

    Naby Keita (6/10):

    Kenapa harus menunggu 69 menit bagi Klopp untuk memasukkannya?!

    Ben Doak (6/10):

    Pemuda yang terlempar untuk mengejar tujuan yang sudah hilang. Memasukkannya jelas memberikan kesimpulan masalah Liverpool saat ini.

    Harvey Elliott (5/10):

    Menggantikan Henderson dan tidak bisa memberikan perubahan signifikan.

    Joe Gomez (5/10):

    Dihancurkan oleh Welbeck untuk gol ketiga.

    Jurgen Klopp (4/10):

    Timnya tidak cukup baik atau tiadk mendengarkannya. Atau mungkin keduanya.