Lampard ChelseaGetty/ GOAL

Komedi Chelsea Berlanjut! ENAM Alasan Mengapa Kembalinya Frank Lampard Terasa Sia-Sia

Jika Anda penggemar sinetron atau reality TV, ada baiknya Anda menyimak apa yang terjadi di Chelsea musim ini.

Memang, tidak ada yang bisa meramalkan twist di episode terbaru mereka.

Setelah Graham Potter menjadi tokoh utama akhir pekan lalu usai dipecat, mantan idola Stamford Bridge kini kembali untuk menjadi penggantinya: Frank Lampard.

Itu benar, pemilik bersama Chelsea, Todd Boehly dan Behdad Eghbali entah kenapa tiba-tiba menunjuk manajer interim kedua mereka dalam hitungan hari saat mereka melanjutkan pencarian pengganti permanen untuk Potter.

Langkah tersebut akan menandakan kembalinya salah satu putra favorit klub dalam diri Lampard, menyusul karier bermainnya yang luar biasa meski gagal sebagai manajer pada 2019 hingga 2021.

Tapi pertanyaan besarnya adalah: MENGAPA?!

  • Todd Boehly Chelsea HIC 16:9Getty

    Tekanan hebat fans

    Telah dilaporkan bahwa Boehly dan Eghbali tercengang oleh respon gencar suporter terhadap penampilan buruk Chelsea di hari-hari terakhir pemerintahan Potter, dan menunjuk Lampard pada tahap ini merupakan upaya untuk menenangkan basis penggemar.

    Cuma sedikit penggemar Chelsea di planet ini yang tidak ingin melihat legenda klub kembali ke Stamford Bridge dalam kapasitas tertentu - meskipun tidak harus sebagai manajer - dan keputusan ini memungkinkan sang pemilik klub untuk sekadar mengulur waktu memulihkan keadaan yang telah mereka bikin kacau setelah 11 bulan pertama penunjukkan Potter yang juga dipertanyakan.

  • Iklan
  • Nagelsmann(C)Getty Images

    Ada banyak manajer yang tanpa klub saat ini

    Keputusan untuk tidak segera mengangkat manajer permanen - terutama ketika banyak kandidat yang luar biasa tersedia - sangat dipertanyakan.

    Julian Nagelsmann dan Luis Enrique adalah dua favorit saat ini. Mereka adalah manajer elite yang saat ini tanpa klub dan oleh karena itu sebenarnya bisa menjadi target yang lebih masuk akal untuk dikejar.

    Telah dilaporkan bahwa Nagelsmann ingin istirahat sejenak setelah dipecat oleh Bayern, tetapi sepertinya ia cukup tertarik dengan pekerjaan di Chelsea.

    Merekrut manajer permanen sekarang akan memberi waktu bagi penerus Potter untuk memahami skuad dan menerapkan ide-ide mereka sebelum menyusun strategi transfer di akhir musim.

    Selain itu, kedua nama di atas juga memiliki pengalaman di fase akhir Liga Champions - harapan terakhir Chelsea untuk meraih trofi DAN lolos ke kompetisi yang sama musim depan. Luis Enrique bahkan memenangkan kompetisi tersebut pada tahun 2015.

  • Havertz Can Chelsea DortmundGetty Images

    Berpotensi membuang peluang UCL

    Rekor Frank Lampard di Liga Champions dapat disimpulkan kurang baik, salah satunya ketika tersisih memalukan di babak 16 besar dari Bayern Munich pada 2020 menjadi ketakutan yang dikhawatirkan fans bisa terulang di perempat-final tahun ini lawan Real Madrid.

    Memang, Lampard cukup baik di fase grup, meski pun tidak sepenuhnya mengesankan, namun fase delapan besar adalah tahap yang sama sekali berbeda, yang tampaknya jauh melampaui zona nyaman Lampard.

    Liga Champions adalah harapan terakhir Chelsea musim ini. Menjuarainya, yang butuh keajaiban, tidak hanya untuk menjamin tiket lolos ke kompetisi musim depan tapi juga untuk menjamin keamanan finansial agar bisa membiayai lebih banyak kesuksesan.

    Rasanya sangat tidak mungkin bahwa Lampard akan menjadi orang yang bisa mewujudkan mimpi itu.

  • Bruno Saltor Chelsea 2022-23Getty Images

    Bagaimana dengan Bruno Saltor?!

    Bruno Saltor pasti sangat bingung dengan berita terbaru ini.

    Sang asisten Potter baru saja ditunjuk sebagai manajer sementara, tetapi sudah ditetapkan untuk tersisih dari pekerjaan barunya karena keputusan aneh Boehly dan Eghbali.

    Pertandingan pertamanya sebagai pelatih juga cukup apik, karena Chelsea menahan Liverpool dengan hasil imbang tanpa gol - pertandingan yang seharusnya bisa mereka menangkan.

  • Frank Lampard Everton 2022-23Getty

    Lampard sedang dalam tren menurun

    Sebenarnya, karier manajerial Lampard telah menurun sejak ia membimbing skuad muda Chelsea ke posisi empat besar pada akhir musim 2019/20, meski pun ada embargo transfer.

    Titik nadir datang pada bulan Januari ketika ia dipecat oleh Everton di tengah perjuangan lolos dari degradasi yang jelas tidak disukai oleh pemilik The Toffes. Ia meninggalkan Goodison Park dengan persentase kemenangan 27%.

    Skenarionya sekarang adalah Lampard harus menghadapi tugas berap untuk membawa The Blues kembali tampil baik dan mentas dari papan tengah, lalu pergi setelah pekerjaannya selesai dengan baik dan reputasinya dipulihkan.

    Tetapi ada tanda tanya besar mengenai apakah ia memiliki pengalaman atau kualitas sebagai pelatih untuk melakukan apa yang gagal dilakukan Potter dan Thomas Tuchel sebelumnya.

  • Graham Potter Chelsea 2022-23Getty

    Mengapa tidak mempertahankan Graham Potter?!

    Membawa Lampard kembali ke klub membuat kita mengintensifkan sorotan seputar keputusan memecat Potter sejak awal.

    Sementara manajemen klub mungkin merasa posisi sang manajer tidak bisa diselamatkan di tengah tekanan hebat dari suporter, Potter jelas berada di posisi yang lebih baik untuk membalikkan performa Chelsea di minggu-minggu terakhir musim ini - dan tanda-tanda pemulihan sudah ada.

    Terlepas dari pengalamannya yang kurang, ia menunjukkan kepiawaian taktisnya di babak 16 besar Liga Champions saat timnya menyingkirkan Borussia Dortmund - yang telah memenangkan setiap pertandingan yang mereka mainkan pada tahun 2023 hingga saat itu - di leg kedua yang mendebarkan.

    Jika Lampard adalah alternatif untuk sisa musim ini, tentunya akan lebih logis untuk memberikan lebih banyak waktu bagi Potter untuk sisa musim ini dan membuat penilaian berat padanya pada akhir Mei nanti.

0