Lebih dari enam bulan telah berlalu sejak Manchester United memulai proses pengambilalihannya, tetapi menjelang akhir musim, penggemar, pemain, dan staf masih belum mengetahui siapa yang akan mengendalikan klub. Apakah itu Sheikh Jassim bin Hamad Al Thani, grup INEOS Sir Jim Ratcliffe atau keluarga Glazer dengan investasi minoritas?
Sejak dewan direksi merilis pernyataan pada 22 November malam yang mengatakan "mulai menjajaki alternatif strategis untuk klub", Manchester United belum memberikan komentar resmi mengenai proses tersebut. Semua penggemar mengandalkan informasi terbaru dari laporan tanpa sumber berdasarkan kebocoran dari pihak yang berkepentingan.
Mereka bahkan tidak tahu apakah klub tersebut akan dijual atau tidak sama sekali. Avram Glazer, dalam perjalanan yang makin jarang menonton klub yang dimilikinya, diminta memberikan klarifikasi terkait proses penjualan dalam final Piala FA Wanita pekan lalu. Sesuai dengan cara keluarganya menjalankan Manchester United selama 18 tahun terakhir, ia tetap diam.
Penjualan telah berubah menjadi saga tanpa akhir yang kemudian menjadi lelucon. Ini adalah kisah misterius tentang dua miliarder yang bersaing untuk mendapatkan kunci klub sepakbola Inggris tersukses dan paling didukung, sementara sekumpulan miliarder lainnya menyeret keputusan mereka yang makin membuat marah dan memecah belah basis penggemar.
Paling buruk adalah citra klub yang sudah lama menjadi institusi percontohan telah diinjak-injak, mengancam akan membongkar semua kemajuan yang telah dibuat Erik ten Hag di lapangan musim ini.
.jpg?auto=webp&format=pjpg&width=3840&quality=60)







