Tiga pekan lalu, Manchester United dalam tempat yang relatif aman di empat besar dan sepertinya Liga Champions musim depan adalah hal yang nyata.
Sekarang, mereka nampak loyo dan menanggung begitu banyak beban di punggung mereka. Terus mendapat tekanan dari Liverpool dan bisa saja empat besar pada akhir musim tak jadi kenyataan.
Ketika Liverpool nampak bangkit dari musim yang sulit dan mulai membenahi musim mereka dengan enam kemenangan beruntun, Man United yang sempat menyenangkan malah jadi ambruk.
Skuad racikan Erik ten Hag cuma dapat empat poin dari empat laga terakhir di liga, dan enam pertandingan pada semua kompetisi, mereka hanya bisa menang sekali dalam waktu normal, mencetak cuma tiga gol.
Selepas kekalahan beruntun melawan Brighton & Hove Albino dan West Ham United, MU cuma satu poin dari posisi lima yang dihuni Liverpool. Mereka butuh memenangkan tiga dari empat laga sisa dengan lawan Wolverhampton, Bournemouth, Chelsea, dan Fulham demi slot empat besar. Namun susah sepertinya, dengan cara Man United yang belakangan mengkhawatirkan.
Tim yang sempat dilabeli Jurgen Klopp sebagai tim dengan orientasi menang saat ini nampak berkarat dan penuh kesalahan, masa depan tim ini pun dipertanyakan karena mereka pun kelelahan akibat jadwal. Man United memainkan laga lebih banyak dari tim Eropa mana pun di lima liga top Eropa. Belum lagi, mereka terus berurusan dengan cedera pemain seperti Lisandro Martinez dan Raphael Varane.
Terlalu banyak alasan. Ambisi mereka dipertanyakan soal kedalaman skuad untuk kompetisi yang banyak. Makanya, keluarga Glazer sebagai pemilik layak dijadikan sebab dari mismanajemen mereka yang menghancurkan tim.


.jpg?auto=webp&format=pjpg&width=3840&quality=60)
.jpg?auto=webp&format=pjpg&width=3840&quality=60)




